Kementerian Pariwisata menggelar Indonesia Tourism Business Gathering di Chicago, AS. Ajang ini sebagai promosi terpadu, bekerja sama dengan KJRI Chicago.
Acara tersebut juga bekerjasama dengan American Society of Travel Agents (ASTA) Midwest. Pertemuan ini berlangsung di Chicago pada Rabu (24/7) lalu.
"Indonesia Tourism Business Gathering ini merupakan buah dari suksesnya berbagai kegiatan promosi pariwisata yang dilakukan oleh KJRI Chicago bekerjasama dengan ASTA Midwest dimulai dari Indonesia Tourism Trade Show sampai dengan kunjungan 12 delegasi ASTA Midwest dalam Familiarization Trip (Famtrip) ke beberapa tempat objek wisata di Indonesia, yaitu Bali, Sumatra Barat, dan Jawa Timur pada bulan Mei 2019," ungkap Konjen Chalid dalam keterangannya yang diterima detikcom, Sabtu (27/7/2019).
"Kunjungan Famtrip dinilai membuat peluang yang sangat baik bagi Indonesia untuk mengenalkan potensi wisata yang dimiliki oleh suatu daerah karena ASTA merupakan organisasi yang sangat dipercaya oleh masyarakat setempat," lanjut Konjen Chalid.
Sementara itu Asisten Deputi (Asdep) Pemasaran II Regional II Kemenpar, Ardi Hermawan mengatakan bahwa Kemenpar optimis kegiatan ini dapat meningkatkan promosi wisata Indonesia sekaligus merekomendasikan daerah-daerah tujuan wisata di Indonesia. Diharapkan anggota ASTA dapat bekerjasama dengan travel agent Indonesia dan dapat menyuguhkan paket-paket wisata menarik ke Indonesia.
"Terdapat keinginan dari ASTA untuk melakukan Famtrip ke Indonesia tahun depan. Kemenpar dan KJRI Chicago akan memfasilitasinya dengan melakukan kerjasama dengan Pemda yang tertarik untuk mempromosikan daerah wisatanya ke pasar AS," ujar Ardi Hermawan.
Indonesia Tourism Business Gathering merupakan salah satu upaya Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan jumlah wisatawan Amerika Serikat (AS) guna memenuhi target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta kunjungan pada 2020. Di tahun 2017 jumlah wisatawan mancanegara asal AS mencapai 331.733 yang mengalami kenaikan sebesar 16,9% di tahun 2018 menjadi 387.856.
Untuk mendukung upaya peningkatan kunjungan wisatawan ini, KJRI Chicago dan Kemenpar melibatkan para seller pelaku bisnis travel dari berbagai wilayah di AS dan Kanada, seperti Balidia Travel (Indiana), Indo Bleu Travel (Iowa), Voyage2paradise (Dallas), hingga Goway Travel LTD. (Kanada).
Selain menikmati kelezatan makanan kecil khas Indonesia, seperti lemper dan rengginang serta kopi dan teh Indonesia yang disuguhkan selama acara berlangsung, para peserta juga sangat terpesona dengan alunan musik rindik, kecapi dan suling serta tari Manukrawa, tari Ngremo, dan tari Payung Adat Betawi yang ditampilkan oleh Indonesian Dance of Illinois.
Acara diakhiri dengan undian grand prize berupa satu perjalanan paket wisata ke Bali yang dimenangkan oleh Mrs Margaret Carminiti dari perusahaan Travel Plus di Barrington, Illinois.
Melongok Pembuatan Kerajinan Kupu-kupu di Maros
Berwisata ke Maros, tepatnya wisata alam Bantimurung, traveler bisa membeli buah tangan unik. Yakni aneka suvenir kupu-kupu cantik.
Bantimurung adalah tempat wisata di Maros, Sulawesi Selatan yang tidak hanya dikenal dengan panorama alamnya yang indah, tapi juga dengan keberadaan ratusan spesies kupu-kupu yang oleh warga, dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai karya yang bernilai ekonomis.
Ali Mutahar misalnya, warga yang tinggal di depan jalan masuk wisata alam Bantimurung ini, telah menekuni pekerjaannya sebagai pembuat kerajinan tangan dari kupu-kupu sejak puluhan tahun silam. Setiap hari, ia bersama 5 orang karyawannya mampu membuat ribuan karya, mulai gantungan kunci hingga pajangan bingkai kupu-kupu.
Tenang, bukan kupu-kupu hidup yang digunakan untuk kerajinan tangan. Melainkan yang sudah mati dan menjadi bangkai.
"Kupu-kupu ini kan umurnya hanya satu minggu saja. Dulu, bangkainya tidak ada yang manfaatkan, padahal sangat banyak dan mudah kita temukan. Sejak tahun 80-an, warga mulai mencoba membuat karya dari kupu-kupu ini dan berkembang sampai sekarang," katanya, Rabu (24/07/2019).
Tak hanya membuat kerajinan tangan, Ali juga memiliki penangkaran kupu-kupu sendiri sebagai upaya untuk melestarikan spesies kupu-kupu yang memang dilindungi oleh Pemerintah. Di tempatnya, terdapat dua bangunan yang ia gunakan untuk menangkar berbagai macam jenis kupu-kupu.
"Jadi ini juga sebagai upaya kami untuk tetap melestarikan, utamanya empat jenis yang memang dilidungi oleh pemerintah. Di sini kita buat mulai dari telur menjadi ulat dan kepompong hingga jadi kupu-kupu. Kalau mati, bangkainya kita awetkan untuk dijadikan suvenir," lanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar