- Vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Moderna menjadi salah satu kandidat potensial untuk menangkal penularan Corona. Vaksin Moderna memiliki efikasi sebesar 94,5 persen yang membuatnya menjanjikan.
Hanya saja pertanyaan yang selalu muncul adalah soal efek samping dari penyuntikan vaksin. Dalam laporannya, Moderna menyebut ada efek sampinng yang ditimbulkan setelah vaksinasi COVID-19, hanya saja tergolong ringan.
Dikutip dari Times of India, berikut beberapa efek samping ringan yang dialami relawan vaksin COVID-19 Moderna.
1. Demam ringan
Salah satu efek samping pasca vaksinasi COVID-19 Moderna adalah demam ringan. Namun, itu bukanlah pertanda yang mengkhawatirkan. Demam terjadi ketika senyawa biokimia mengaktifkan sel kekebalan, yang kemudian membuat penanda inflamasi tertentu meningkat dan menyebabkan demam, kemerahan, atau pembengkakan.
Sebagian besar hilang dengan sendirinya setelah 2-3 hari pasca inokulasi dan tidak memerlukan perawatan khusus. Demam juga bisa menjadi indikator tubuh Anda mulai memproduksi antibodi.
2. Tangan pegal dan nyeri
Banyak relawan yang menceritakan bahwa mereka mengalami nyeri di lengan tempat di mana vaksin disuntikkan. Ini juga merupakan reaksi yang cukup umum yang terjadi dengan vaksin apa pun.
Nyeri lengan pasca vaksinasi biasanya disebabkan oleh nyeri otot, yang merupakan respons alami tubuh terhadap serangan benda asing. Kondisi ini biasanya akan hilang setelah satu atau dua hari.
3. Kelelahan
Partisipan dalam penelitian tersebut juga mengatakan bahwa dirinya mengalami kelelahan pasca suntikan. Ini lagi-lagi kemungkinan reaksi dari virus yang memasuki tubuh, yang kemudian menghasilkan respons inflamasi dan antibodi yang diperlukan. Merasa mengantuk dan lelah juga umum terjadi pada hari pertama setelah injeksi.
https://kamumovie28.com/movies/one-piece-the-desert-princess-and-the-pirates-adventure-in-alabasta/
Pandemi Sudah Hampir Setahun, Negara Ini Baru Laporkan Kasus Pertama COVID-19
Penyebaran Virus Corona COVID-19 semakin luas. Negara Samoa yang sebelumnya terbebas dari penyakit ini, kini melaporkan kasus pertama COVID-19.
Pemerintah Samoa mengatakan, kasus pertama COVID-19 di negaranya adalah seorang pelaut. Ia tiba di Samoa setelah melakukan penerbangan dari Auckland, Selandia Baru, pada Jumat (13/11/2020) lalu.
Empat hari setelah tiba di Samoa dan menjalani karantina, pelaut tersebut dinyatakan positif COVID-19.
Menurut surat kabar Samar Observer, sebelum tiba di Samoa, pria tersebut telah melakukan perjalanan dengan 25 pelaut lainnya dari Eropa. Ia kemudian ikut dalam penerbangan dengan 274 warga Samoa lainnya pekan lalu.
Perdana Menteri Samoa, Tuilaepa Sailele Malielegaoi, menjelaskan, pelaut itu segera diisolasi setelah dinyatakan positif COVID-19. Namun, dalam pemeriksaan kedua yang dilakukan pada Kamis kemarin, pasien itu dinyatakan negatif.
"Tes kedua dilakukan pukul 6 pagi (waktu setempat) dan hasilnya negatif dan hal ini terjadi... Pada saat yang sama (penting) bagi negara untuk tetap tenang," ucap Malielegaoi, dikutip dari TVNZ.
Malielegaoi pun meminta masyarakat untuk tetap tenang dan mengambil tindakan pencegahan COVID-19, seperti rutin mencuci tangan dan mempraktikan social distancing.
"Sekarang kami memiliki satu kasus dan akan masuk ke dalam negara-negara di dunia yang terjangkit virus Corona," ujar Malielegaoi.
Negara yang terbebas dari COVID-19 makin sedikit
Dikutip dari Al Jazeera, dilaporkannya kasus pertama COVID-19 di Samoa membuat negara yang terbebas dari infeksi virus Corona menjadi makin sedikit.
Sebelumnya, Vanuatu, Kepulauan Solomon, Kepulauan Marshall juga telah melaporkan kasus pertama COVID-19 di negaranya. Hingga kini negara yang masih terbebas dari penyakit COVID-19, di antaranya sebagai berikut.
Kiribati
Mikronesia
Nauru
Palau
Tonga
Tuvalu.
https://kamumovie28.com/movies/one-piece-giant-mecha-soldier-of-karakuri-castle/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar