Sabtu, 21 November 2020

Cerita Dokter di Wisma Atlet, Mengabdi di Tengah Kecemasan Orang Tua

 Para dokter dan tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Darurat COVID (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran bergelut dengan ribuan pasien COVID-19 sejak beberapa bulan terakhir. Di samping harus berjuang merawat pasien agar bisa sembuh, dokter dan nakes juga harus meyakinkan keluarga yang khawatir akan kondisi mereka.

Dalam forum Dialog Produktif dengan tema 'Berjuang dan Berbakti Menyembuhkan Negeri dari Pandemi' di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) beberapa waktu lalu, Dokter muda, dr. Aulia Giffarinnisa bercerita, dirinya tergerak untuk merawat pasien COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran hingga akhirnya mengajukan diri untuk bertugas di sana.


Namun, ia terlebih dahulu memberikan pengertian pada keluarga yang cemas dengan keselamatannya dalam bertugas. Meski sempat tertahan restu orang tua, akhirnya ia mendapatkan lampu hijau untuk mengabdi di Wisma Atlet.


"Dari April 2020 sudah ingin bergabung, tapi belum ada izin dari orang tua. September baru dapat izin, dan akhirnya bergabung ke Wisma Atlet," kenang Aulia dikutip keterangan tertulis, Senin (16/11/2020).


Cerita senada juga diungkapkan Lia Gustina, seorang perawat asal Lampung yang mengajukan diri menjadi suster di RSDC Wisma Atlet COVID-19. Orang tua Lia sempat keberatan anaknya bertugas di lokasi isolasi dan perawatan pasien COVID-19.


"Awalnya, saya merasa terpanggil saja. Saya ingin tahu bagaimana sebenarnya terjun ke sana, apa benar menakutkan seperti di berita. Keluarga juga melarang, apalagi saya punya dua anak kecil. Awalnya tidak dapat izin, tapi karena tekad saya keras, saya memaksa ingin berangkat, akhirnya keluarga mengizinkan," kenang Lia.


Meski penuh risiko, para tenaga kesehatan dan relawan maksimal untuk memperjuangkan kesembuhan para pasien. Dikatakan dr Aulia, dirinya merasa senang saat pasien dinyatakan negatif dari COVID-19.


"Kalau misalnya sudah 2 bulan, sudah di-swab berkali-kali, dan hasilnya dinyatakan negatif, pasien berterima kasih. Kalau sudah begitu, kita rasanya gimana gitu," ungkap dr Aulia.

https://cinemamovie28.com/movies/i-saw-the-devil/


Hasil Uji Awal Keluar, Vaksin COVID-19 Moderna Diklaim 94 Persen Efektif!


Menyusul Pfizer dan BioNTech, perusahaan farmasi Moderna mengumumkan hasil awal uji klinis vaksin COVID-19 buatannya. Efektivitas vaksin tersebut diklaim mendekati 95 persen yakni 94,5 persen.

Uji klinis melibatkan 30 ribu relawan di Amerika Serikat. Analisis awal didasarkan pada 95 relawan pertama yang menunjukkan gejala COVID-19. Dari jumlah tersebut, hanya 5 yang berasal dari kelompok penyuntikan vaksin dan sisanya 90 relawan berasal dari kelompok plasebo.


"Efektivitas keseluruhan luar biasa. Ini hari luar biasa," kata Tal Zaks, chief medical officer Moderna, dikutip dari BBC News, Senin (16/11/2020).


Meski demikian, hasil analisis awal ini masih menyisakan sejumlah pertanyaan. Di antaranya, berapa lama imunitas akan bertahan, masih harus diamati lebih lanjut.


Soal keamanan, sejauh ini dilaporkan tidak ada masalah serius. Beberapa keluhan ringan seperti kelelahan, sakit kepala, dan nyeri dilaporkan usai penyuntikan pada beberapa pasien.


"Efek tersebut adalah yang akan terjadi dengan vaksin yang bekerja dan memicu respons imun yang baik," jelas Prof Peter Openshaw dari Imperial College London.


Vaksin yang dikembangkan Moderna merupakan vaksin RNA, yang artinya berisi kode genetik dari virus Corona. Vaksin ini melatih tubuh untuk membentuk antibodi untuk memerangi virus Corona.


Jika vaksin Pfizer membutuhkan penyimpanan di suhu minus 75 derajat celcius, penyimpanan vaksin Moderna diklaim lebih mudah. Pada suhu minus 20 derajat celcius, bisa bertahan selama 6 bulan.

https://cinemamovie28.com/movies/danger-close/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar