Sabtu, 21 November 2020

Mungkinkah Mutasi COVID-19 Pengaruhi Efektivitas Vaksin? Ini Kata Ahli

 Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Cissy Rachiana Sudjana Prawira Kartasasmita, mengatakan bahwa mutasi virus Corona COVID-19 yang muncul akhir-akhir ini tidak akan mengganggu perkembangan vaksinnya. Vaksin tersebut menghasilkan imunogenitas yang sama antara virus yang pertama muncul, maupun virus yang telah bermutasi ini.

"Mutasi itu memang ada, tapi memang sampai saat ini masih belum terlalu menyebabkan virus yang sifatnya berbeda dengan yang awal," jelas Cissy dalam diskusi daring melalui YouTube, Senin (16/11/2020).


Jadi, apakah mutasi akan berpengaruh pada efektivitas vaksin?


Menanggapi ini, Cissy mengatakan berdasarkan laporan mengenai mutasi COVID-19 tersebut pun tidak mempengaruhi proses uji klinis vaksin.


"Hasil-hasil yang dilaporkan sampai sekarang tidak ada yang berbeda. Jadi semua menghasilkan imunogenitas sama, Insha Allah sama keamanan yang tentu sama sama. Jadi baik semua aman," kata Cissy.


"Nah, kalau terjadi mutasi kita belum tahu kalau mutasinya hebat sehingga terjadi perubahan yang total dari virus itu. Sampai saat ini masih masih dikatakan bahwa sama dengan yang pertama. Jadi mutasi virusnya hanya di bagian yang menjadi target dari vaksin," lanjutnya.


Selain itu, Cissy mengatakan proses vaksinasi yang dilakukan nantinya dengan jumlah tertentu bisa menghasilkan imunitas populasi atau herd immunity. Menurutnya, inilah yang menjadi target pemerintah untuk berjuang mengakhiri pandemi COVID-19 ini.

https://cinemamovie28.com/movies/swingers/


Perlu Tahu, Penyebab dan Cara Mengatasi Disfungsi Seksual pada Wanita


Disfungsi seksual dapat mencegah kepuasan saat hubungan seks bagi seorang individu atau pasangan. Hal ini lebih sering terjadi pada wanita, dibandingkan pria. Gangguan seksual juga menyebabkan tidak munculnya hasrat untuk berhubungan intim.

Bagi wanita, ketidakmampuan untuk terangsang secara fisik selama hubungan seks sering kali disebabkan oleh lubrikasi vagina yang tidak mencukupi. Bisa juga wanita mengalami vaginismus dimana kejang otot yang menyakitkan di sekitar vagina sehingga mereka tidak merasakan orgasme.


Dikutip dari Insider, berikut 2 penyebab gangguan seks pada wanita:


1. Penyebab fisik

Banyak kondisi fisik yang dapat menyebabkan masalah pada fungsi seksual. Kondisi ini berupa diabetes, penyakit jantung, penyakit saraf, ketidakseimbangan hormon, dan monopause. Selain itu, efek samping dari penggunaan obat-obatan juga memengaruhi hasrat seksual.


Operasi pengangkatan rahim (histerektomi) serta menopause pada wanita juga dapat memengaruhi fungsi organ seks. Pada histerektomi terjadi penurunan lubrikasi vagina dan perubahan hormon, sedangkan menopause memengaruhi emosional sehingga hilangnya minat untuk berhubungan intim.


2. Penyebab psikologis

Stres dan khawatir dapat menyebabkan disfungsi seksual pada wanita. Selain itu, masalah perkawinan dan trauma seksual yang tidak dikomunikasikan dengan pasangan juga dapat penyebab lain.


Bagaimana mengatasinya? Klik halaman berikut.

https://cinemamovie28.com/movies/two-plus-two/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar