Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta kepala daerah gencar lakukan testing terkait COVID-19. Hal itu karena dari data pusat ada 7 zona merah di Jateng pasca libur panjang 28 Oktober - 1 November 2020.
Hal itu disampaikan Ganjar, usai Rakor Penanganan Kenaikan Kasus COVID-19 akibat Dampak Liburan dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan via zoom di rumah dinasnya, Puri Gedeh.
"Sekarang kita kejar terus (peningkatan testing), jadi sekarang bupati-bupati menjadi lebih peduli," kata Ganjar usai rakor dan juga tertulis dalam siaran persnya, Kamis (12/11/2020).
Ganjar menjelaskan ada kepala daerah yang meminta bantuan Polymerase Chain Reaction (PCR) meski sebenarnya bisa membeli sendiri. Ia pun mengatakan pemerintah di Kabupaten Kota saat ini harus bisa bersikap antisipatif dan prediktif. Antisipatif dalam hal ini yakni dengan memprioritaskan kelompok rentan yang memiliki komorbid.
"Siap-siap sendiri per Kabupaten Kota, karena mesti prediktif dan antisipatif. Jadi tiap kabupaten kota kita minta untuk peduli, nggak papa tes makin banyak maka akan lebih banyak juga yang diketahui, setelah diketahui maka langkah selanjutnya adalah dijaga supaya sembuh," tegasnya.
Terkait angka jumlah kasus COVID-19 pasca libur panjang, dalam rapat tersebut disebutkan kasus COVID-19 di Jawa Tengah naik 49 persen pada periode 26 Oktober-1 November. Data pusat juga sempat menyebut ada 7 daerah di Jateng masuk zona merah.
"Kita sudah prediksi akan terjadi ledakan, karena memang ini resiko yang kita siap ambil. Kami juga sudah sampaikan kepada staff, maka tolong ini gaspol. Semua dilakukan termasuk testing," tutur Ganjar.
Politisi PDIP itu mengakui pada 8 November lalu angka testing sempat menurun hampir separuh dari rata-rata harian di Jateng. Namun, sejak tanggal 9 sampai hari ini jumlah test ada di angka 8.000 sampai 9.000 test per hari.
"Kita mencoba untuk tetap menghitung peluang-peluang yang kira-kira bisa kita manfaatkan untuk pengendalian. Saya bilang sekali lagi jangan pernah takut soal datanya meledak atau tidak, tapi testing terus lebih banyak lagi," tutup Ganjar.
https://kamumovie28.com/movies/tears-in-the-dust/
Yang Lajang Mohon Bersabar, Ini 6 Manfaat 'Cuddling' dengan Pasangan
Cuddle merupakan istilah yang cukup sering digunakan saat ini. Cuddle atau berpelukan merupakan salah satu bentuk pengungkapan rasa sayang kepada seseorang. Ternyata tak hanya sebagai bentuk ekspresi kecintaan, cuddle juga memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan.
Dikutip dari WellandGood, Carla Marie Manly PhD, seorang psikolog klinis menyatakan bahwa berpelukan dapat membuat seseorang merasa dicintai dan aman. Pasutri dapat melakukan pelukan di manapun dan kapanpun untuk mengungkapkan rasa cinta.
Yuk simak manfaat cuddle bagi kesehatan berikut ini.
1. Membuat hubungan semakin intim
Menurut penelitian, tubuh akan melepas hormon oksitosin ketika berpelukan. Hormon oksitosin yang dihasilkan oleh hipotalamus otak ini adalah hormon dan neurotransmitter yang memiliki fungsi yang vital dalam reproduksi dan hubungan percintaan sehingga cuddle membantu memperkuat hubungan dengan pasangan.
Semakin sering cuddling dengan pasangan, semakin erat ikatan emosional. Tak hanya itu, ketika berpelukan tubuh juga menghasilkan hormon dopamin dan serotonin yang membuat Anda dan pasangan lebih bahagia.
2. Meningkatkan kepuasan seksual
Hormon oksitosin selain membuat hubungan menjadi lebih intim, ia juga berperan ketika Anda dan pasangan melaukan seks. Oksitosin dilepaskan tubuh saat berhubungan seks, serta berkontribusi dalam proses ereksi dan orgasme. Maka cuddle menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan guna meningkatkan kepuasan seksual.
Cuddle juga bisa menjadi pilihan menu foreplay.
3. Meredakan stres, rasa sakit dan ketakutan
Stres dapat diatasi dengan mudah lewat berpelukan. Menurut penelitian, ketika berpelukan, produksi hormon kortisol yang merupakan penyebab stres otomatis menurun. Sebaliknya, tubuh menghasilkan hormon dopamin dan serotonin yang membuat seseorang lebih bahagia dan dapat mencegah stres.
Cuddle juga membantu mengurangi rasa tegang dan rasa sakit. Tak hanya itu, salah satu penelitian yang dipublikasi oleh Psychological Science juga menemukan bahwa cuddle atau pelukan dapat mengurangi ketakutan baik berpelukan dengan manusia, hewan maupun guling.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar