Minggu, 29 November 2020

RI Pilkada 9 Desember, Ahli Wanti-wanti Lonjakan Corona Seperti AS Usai Pemilu

  Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan hari pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 yang dilaksanakan Rabu 9 Desember 2020 sebagai hari libur nasional. Ini tertuang dalam surat Keputusan Presiden (Keppres).

"Menetapkan hari Rabu tanggal 9 Desember 2020 sebagai hari libur nasional dalam rangka pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota secara serentak," demikian keputusan Jokowi pada diktum kesatu perpres tersebut seperti dilihat detikcom, Sabtu (28/11/2020).


Menanggapi hal ini, ahli epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman, mengingatkan risiko pelaksanaan pilkada di tengah pandemi COVID-19. Ia mengambil contoh pada kasus Corona di AS yang mencatat ratusan ribu kasus COVID-19 usai pemilu.


"Jadi yang harus diketahui bahwa situasi kita ini belum terkendali, dengan positivity rate yang cenderung malah trennya meningkat saat ini artinya jumlah orang yang tidak terdeteksi di masyarakat jauh lebih banyak daripada yang ditemukan," tegasnya saat dihubungi detikcom Sabtu (28/11/2020).


"Sama seperti di Amerika yang akhirnya berdampak pada peningkatan kasus menembus 100 ribu, puluhan ribuan ya per hari, kemudian juga angka kematian yang saat ini sudah 2 ribuan per hari," lanjut Dicky.


Terlebih menurutnya, kasus COVID-19 di Indonesia per hari berdasarkan pemodelan epidemiologi sudah menembus 10 ribu kasus Corona per harinya.


"Artinya tentu ketika ada mobilisasi massa risiko-nya lebih besar," pungkasnya.


Ia menyarankan agar setidaknya pemerintah melakukan testing COVID-19 minimal 100 ribu per hari. Terutama di kota-kota besar, perlu untuk melakukan testing COVID-19 minimal 30 ribu per hari.


"Setidaknya di 3 provinsi yang besar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, setidaknya 30 ribu per hari," sebutnya.

https://nonton08.com/movies/the-change-up/


Abu Bakar Ba'asyir Masih Dirawat Tim Dokter, Ini Riwayat Kesehatannya


Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir dirawat di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Berdasarkan keterangan Direktur Utama RSCM Lies Dina, Abu Bakar Ba'asyir sudah dirawat sejak 24 November 2020.

"Bahwa benar Bapak Abu Bakar Ba'asyir saat ini sedang dalam proses perawatan di RSUP Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) sejak 24 November 2020 lalu karena kondisi kesehatan yang mulai menurun," kata Dina dalam keterangannya pada Sabtu (28/11/2020).


Meski begitu, kondisi Abu Bakar Ba'asyir dilaporkan stabil dan hingga kini masih dalam pemantauan tim dokter RSCM.


Abu Bakar Ba'asyir sakit apa?

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah (Kadiv Pas Kanwil) Jawa Barat Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Abdul Aris mengatakan, kondisi kesehatan Abu Bakar Ba'asyir sempat menurun sehingga harus menjalani perawatan di RS.


"Sakitnya komplikasi. Lima hari, tempo hari demam tinggi, nyeri kepala, dan radang," ungkap Abdul, Jumat (27/11/2020).


Diketahui, beberapa waktu lalu pada tahun 2019 awal, Abu Bakar Ba'asyir pernah melakukan pemeriksaan kesehatan, karena kondisinya yang kian menurun. Menurut anggota tim dokter Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), dr Meaty, Abu Bakar Ba'asyir mengalami gangguan vena.


"Ada penyumbatan vena kedua kakinya, juga osteoarthritis pada lutut dan sudah tipis bantalannya," kata dr. Meaty usai mendampingi pemeriksaan Abu Bakar Ba'asyir di RSCM Kencana, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2019).


Sementara menurut keterangan Ketua Dewan Pembina Tim Pengacara Muslim (TPM), Mahendradatta, Abu Bakar Ba'asyir juga mengalami gangguan jantung.


"Gangguan jantung, penyempitan pembuluh darah, pengapuran dan lain sebagainya, itu tadi secara sekilas sudah disampaikan dokter," terang Mahendradatta, Selasa (29/1/2019).

https://nonton08.com/movies/goodbye-charlie/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar