Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta maaf kepada masyarakat yang merasa kecewa atas pembagian masker dan hand sanitizer di perayaan Maulid Nabi dan pernikahan putri Habib Rizieq Syihab pada Sabtu (14/11/2020).
"Sekali lagi mohon maaf apabila langkah-langkah yang telah dilakukan ini mungkin banyak pihak yang kurang senang. Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," ucap Doni dalam konferensi pers di kanal Youtube BNPB, Minggu (15/11/2020).
Doni menjelaskan, pembagian masker ini dilakukan bukan untuk mendukung acara tersebut. Menurutnya, ini merupakan salah satu cara melindungi masyarakat yang tetap memaksa untuk datang ke acara perayaan Maulid Nabi dan pernikahan putri Habib Rizieq, meski sebelumnya sudah diimbau namun tidak diperhatikan.
"Artinya acara tetap dilaksanakan, sehingga jalan terakhir adalah memberikan masker, semata-mata adalah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat yang hadir agar tidak terpapar," terangnya.
Doni menegaskan kepada semua pihak maupun tokoh-tokoh yang memiliki keinginan untuk menyelenggarakan acara, yang berpotensi terjadi kerumunan, agar ditunda terlebih dahulu sampai pandemi COVID-19 bisa dikendalikan.
"Kepada semua pihak terutama tokoh-tokoh yang masih memiliki keinginan untuk menyelenggarakan acara-acara, yang menciptakan kerumunan, tolong ditunda dulu sampai pandemi bisa kita kendalikan," tegasnya.
https://tendabiru21.net/movies/hunting-list/
Sebaran Virus Corona Indonesia 20 November: 4.792 Kasus Baru, 1.240 dari DKI
Pemerintah melaporkan 4.792 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Jumat (20/11/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 488.310 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.240 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 872 kasus dan Jawa Tengah sebanyak 509 kasus baru per 20 November.
Dikutip dari laman covid19.go.id, hari ini ada sebanyak 3.940 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 78 orang.
Berikut detail sebaran 4.792 kasus baru Corona di Indonesia pada Jumat (20/11/2020):
DKI Jakarta: 1.240
Jawa Barat: 872
Jawa Tengah: 509
Jawa Timur: 379
Sumatera Barat: 218
Riau: 176
Kalimantan Timur: 165
Sulawesi Utara: 144
Banten: 128
Sulawesi Selatan: 105
Sumatera Utara: 79
Sulawesi Tenggara: 76
Sumatera Selatan: 71
Papua Barat: 69
DI Yogyakarta: 68
Kalimantan Tengah: 65
Bali: 61
Kalimantan Selatan: 58
Kalimantan Utara: 48
Jambi: 45
Lampung: 44
NTB: 39
Kalimantan Barat: 34
Aceh: 21
Bengkulu: 15
NTT: 13
Maluku Utara: 13
Bangka Belitung: 10
Maluku: 10
Kepulauan Riau: 7
Sulawesi Barat: 6
Sulawesi Tengah: 4
5 Kerumunan Heboh Saat Pandemi, McD Sarinah hingga Hajatan Habib Rizieq
Pandemi virus Corona COVID-19 masih berlangsung di Indonesia. Penambahan kasus pun masih terus terjadi setiap harinya.
Namun, belakangan ini begitu banyak sejumlah aktivitas maupun kejadian yang menimbulkan kerumunan dan mengehebohkan masyarakat. Misalnya, kerumunan di gerai McDonald's Sarinah pada Mei lalu, demo omnibus law, dan yang baru-baru ini kerumunan di acara maulid Nabi Muhammad SAW di kediaman Habib Rizieq Syihab.
Jika terus terjadi, dikhawatirkan kerumunan dapat menimbulkan lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia. Pasalnya, protokol kesehatan akan cenderung lebih sulit dijaga saat di dalam kerumunan, sehingga risiko penularan virus Corona akan semakin besar.
Dirangkum detikcom, berikut 5 kejadian kerumunan yang menghebohkan selama pandemi COVID-19 di Indonesia.
1. McD Sarinah - Mei 2020
Pada 10 Mei lalu, kerumunan warga saat acara penutupan gerai McDonald's Sarinah menjadi sorotan. Pasalnya, kerumunan itu terjadi di tengah pandemi COVID-19 dan membuat masyarakat geram.
Menurut Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin, kerumunan itu terjadi saat pihak McD membuat sebuah acara penutupan di luar gedung Sarinah tersebut. Hal ini justru menarik perhatian banyak warga yang sedang melintas dan membuat mereka ikut berkumpul di lokasi.
"Jadi mereka bikin satu acara di luar itu untuk memperingati penutupan McD di Sarinah. Nah itu menimbulkan perhatian orang yang berlalu lalang di jalan, sehingga orang ikut berkerumun, ikut berkumpul di situ, sehingga menimbulkan keramaian di depan Sarinah," ujar Arifin.
Sejumlah aparat keamanan seperti TNI, Polri, dan Babinsa pun ikut turun dalam membubarkan kerumunan warga di depan gerai McDonald's Sarinah.
"Ketika orang sudah mulai ramai di satu acara, kegiatan itu. Satpol PP mendapatkan informasi, kemudian melakukan peninjauan ke lokasi bersama dengan unsur 3 pilar. Ada TNI, Polri ada Babinsa dari Menteng, Satpol PP juga yang hadir di sana," jelas Arifin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar