Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir dirawat di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Berdasarkan keterangan Direktur Utama RSCM Lies Dina, Abu Bakar Ba'asyir sudah dirawat sejak 24 November 2020.
"Bahwa benar Bapak Abu Bakar Ba'asyir saat ini sedang dalam proses perawatan di RSUP Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) sejak 24 November 2020 lalu karena kondisi kesehatan yang mulai menurun," kata Dina dalam keterangannya pada Sabtu (28/11/2020).
Meski begitu, kondisi Abu Bakar Ba'asyir dilaporkan stabil dan hingga kini masih dalam pemantauan tim dokter RSCM.
Abu Bakar Ba'asyir sakit apa?
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah (Kadiv Pas Kanwil) Jawa Barat Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Abdul Aris mengatakan, kondisi kesehatan Abu Bakar Ba'asyir sempat menurun sehingga harus menjalani perawatan di RS.
"Sakitnya komplikasi. Lima hari, tempo hari demam tinggi, nyeri kepala, dan radang," ungkap Abdul, Jumat (27/11/2020).
Diketahui, beberapa waktu lalu pada tahun 2019 awal, Abu Bakar Ba'asyir pernah melakukan pemeriksaan kesehatan, karena kondisinya yang kian menurun. Menurut anggota tim dokter Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), dr Meaty, Abu Bakar Ba'asyir mengalami gangguan vena.
"Ada penyumbatan vena kedua kakinya, juga osteoarthritis pada lutut dan sudah tipis bantalannya," kata dr. Meaty usai mendampingi pemeriksaan Abu Bakar Ba'asyir di RSCM Kencana, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2019).
Sementara menurut keterangan Ketua Dewan Pembina Tim Pengacara Muslim (TPM), Mahendradatta, Abu Bakar Ba'asyir juga mengalami gangguan jantung.
"Gangguan jantung, penyempitan pembuluh darah, pengapuran dan lain sebagainya, itu tadi secara sekilas sudah disampaikan dokter," terang Mahendradatta, Selasa (29/1/2019).
https://nonton08.com/movies/vengeance-a-love-story/
3 Negara yang Diklaim Jadi Tempat Pertama COVID-19 Merebak Selain China
Pandemi COVID-19 sampai saat ini masih terus menyebar hingga ke berbagai negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Tetapi, sampai saat ini masih belum bisa diketahui secara pasti dari mana asal usul virus Corona tersebut.
Bahkan belum lama ini, ada klaim yang mengatakan bahwa COVID-19 bukan menyebar pertama kali di Wuhan, China. Dugaan ini pun direspons oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Saya pikir sangat spekulatif bagi kami untuk mengatakan bahwa penyakit itu tidak muncul di China," kata Mike Ryan pada briefing virtual di Jenewa setelah ditanya apakah COVID-19 bisa pertama kali muncul di luar China, dikutip dari Reuters.
"Jelas dari perspektif kesehatan masyarakat bahwa Anda memulai penyelidikan di mana kasus manusia pertama kali muncul," tambahnya, mengatakan bahwa bukti kemudian dapat mengarah ke tempat lain.
Selain China, ada beberapa negara yang juga disebut sebagai tempat asal usul virus Corona yang mematikan tersebut. Berikut 3 negara yang disebut menjadi tempat COVID-19 muncul, dirangkum detikcom dari berbagai sumber.
1. Spanyol
Virus Corona juga sempat disebut bermula dari Spanyol. Hal ini dibuktikan dengan adanya temuan jejak virus Corona di air limbah Spanyol.
Dalam hal ini, Dr Tom Jefferson, dari Centre of Evidence-Based Medicine (CEBM) di Oxford University, telah menunjuk serangkaian penemuan tentang keberadaan virus Corona di seluruh dunia sebelum muncul di Asia.
Dikutip dari The Guardian, penemuan ini menjadi bukti soal asal usul pandemi virus Corona. Jejaknya sudah ditemukan dalam sampel limbah dari Spanyol, Italia, dan Brasil, bahkan sebelum ditemukan di China. Sebuah studi pracetak yang belum peer-reviewed juga mengklaim telah menemukan keberadaan genom SARS-CoV-2 dalam sampel limbah Barcelona dari 12 Maret 2019.
"Ada cukup banyak bukti virus Corona dalam jumlah besar di air limbah di semua tempat, dan semakin banyak bukti ada penularan lewat tinja," lanjut Jefferson.
Selain itu, suhu 4 derajat Celcius di pembuangan air limbah dinilai Jefferson sebagai tempat yang ideal untuk virus.
"Ada konsentrasi tinggi di mana pembuangan limbah adalah 4 derajat Celcius, yang merupakan suhu ideal untuk virus. Dan pabrik pengepakan daging sering pada suhu 4 derajat Celcius," tegas Jefferson.
"Wabah ini perlu diselidiki dengan benar," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar