Kamis, 26 November 2020

Ganjar Prediksi Akan Ada Lonjakan COVID-19 karena Data Delay

 Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebut melonjaknya data COVID-19 di wilayahnya akibat data delay yang baru diluncurkan. Maka Ganjar memprediksi akan ada lonjakan data kasus COVID beberapa hari ke depan karena data delay tersebut.

"Ternyata angka itu angka delay. Masih sama seperti kemarin. Ada peningkatan, betul, peningkatan tes kita juga betul. Tes kita sudah lebih dari target WHO," kata Ganjar usai rapat penanganan COVID-19 di kantornya, Selasa (24/11/2020).


Ia menjelaskan pihaknya terus berupaya soal data dengan berkomunikasi dengan pusat. Maka dalam beberapa hari ke depan Ganjar memperdiksi akan ada lonjakan angka kasus COVID-19 di Jateng karena data delay akan keluar.


"Maka tadi kami ingin semua clearance data dengan lagi lagi komunikasi dengan pusat. Kalau ada data terlambat tidak apa-apa.. Tinggal tambahkan. Jadi saya sudah hitung beberapa hari ini akan terjadi lonjakan tinggi sekali karena masih ada data delay, bukan data harian. Inilah yang kemarin cek ada tgl 1-10 November ada 809 data yang templekke (dipasang). Ada data 18 nama yang tes Juni belum masuk," jelas Ganjar.

https://tendabiru21.net/movies/stand-by-me-doraemon/


"Data ketlingsut tidak apa-apa tapi kemudian dimasukkan. Sehingga publik tahu. Soal data ini biar bisa cek semua. Kalau data bener, treatmen tidak salah. Kalau data tinggi, semua geger, masyarakat panik seolah sudah seperti itu, tidak," imbuhnya.


Ganjar juga menjelaskan berdasarkan rilis Satgas COVID-19 tercatat penambahan kasus aktif covid di Jateng per Senin (23/11) sebanyak 10.464 orang. Padahal, kasus aktif COVID-19 di Jawa Tengah hingga Selasa (24/11) hanya sebanyak 7.463 kasus.


"Makanya saya kaget, katanya kita paling tinggi. Kita belum sampai ke sana. Bayangkan, bedanya banyak sekali sampai 3.000 data. Kalau besok tiba-tiba dimasukkan dalam rilis angka 3.000 itu, pasti gedhe, pasti meningkat," jelasnya.


Ganjar mengakui lonjakan kasus berasal dari libur panjang akhir Oktober lalu. Klik halaman berikut untuk melanjutkan.


Ganjar juga membenarkan kenaikan kasus COVID-19 di Jateng juga berasal dari libur panjang akhir bulan Oktober lalu. Dua pekan pasca libur panjang ada kenaikan jumlah dengan menunjukkan grafik yang naik.


"Kami coba analisis, ini menarik. Hipotesis kita iya karena itu (libur panjang). Data Jateng menarik, tanggal 10-21 November lumayan jepat (nanjak), garis tinggi. Posisi ini sudah kita hitung, karena liburan," tegas Ganjar.


Sementata itu Ganjar juga menyebut langkah antisipasi jika ada lonjakan kasus juga dilakukan termasuk dengan penambahan bed isolasi dan ICU.


"Tepat tidur sudah minta tambah baik di ICU maupun isolasi. Minta Bupati Wali Kota tidak usah panik. Kalau kurang, sewa hotel aja," tandas Ganjar.


Terkait tes PCR yang sudah melebihi target WHO, Ganjar mengatakan di Jateng sudah sebanyak 1.416 orang per 1 juta penduduk perminggu dilakukan tes atau sudah melebihi target WHO sebanyak seribu orang per satu juta penduduk.


"Misalnya saya sebutkan, pada minggu ke-4 Oktober tes PCR Jateng 625/1 juta penduduk, naik menjadi 809/1 juta penduduk pada minggu 1 November dan sekarang mencapai 1.416/1 juta penduduk pada minggu ke-2 November. Meski kasus tinggi karena tes digencarkan, namun untuk tempat tidur, ICU masih aman. Beberapa rumah sakit juga melakukan penambahan," tegasnya.

https://tendabiru21.net/movies/fast-furious-6/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar