Polda Riau menangkap empat terduga pelaku pelemparan bom molotov ke rumah Nurhayati, wartawati di Kampar, Riau. Polisi masih mendalami motif pelemparan molotov tersebut.
"Motif masih didalami, ada dua pelaku lain yang sedang dikejar," kata Dirreskrimum Polda Riau Kombes Zain Dwinugroho di Mapolda Riau, Pekanbaru, Rabu (30/12/2020).
Zain menyebut keempat pelaku melakukan aksi teror setelah dijanjikan upah Rp 30 juta. Hanya, belum dijelaskan siapa orang yang memberikan uang tersebut.
"Mereka dijanjikan Rp 30 juta, namun baru dibayar Rp 27 juta. Ini yang masih didalami lagi karena baru ditangkap," katanya.
Pelemparan bom molotov diduga terjadi pada 24 Desember pukul 03.00 WIB. Korbannya merupakan seorang wartawati yang tinggal di Kampar, Riau.
Aksi pelemparan molotov menyebabkan mobil yang terparkir di halaman rumah korban terbakar. Korban disebut masih trauma atas kejadian tersebut.
"Korban trauma, di rumah ada suami dan anak-anaknya. Saksi-saksi juga nanti kita periksa sesuai bukti-bukti yang didapat di lokasi," katanya.
Dari para pelaku, diamankan jeriken, botol, hingga handphone. Semua barang bukti didapat dari lokasi rumah korban yang ditinggalkan di lokasi.
https://indomovie28.net/movies/the-octagon/
Sebenarnya Data Pribadi di Aplikasi PeduliLindungi Buat Apa Aja?
- Aplikasi PeduliLindungi diterpa isu mencuri data hingga dinilai terlalu berlebihan menampung data pengguna. Menjadi pertanyaan adalah sebenarnya data pribadi pengguna aplikasi PeduliLindungi itu buat apa aja?
PeduliLindungi adalah aplikasi yang dikembangkan untuk membantu pemerintah melakukan pelacakan penyebaran virus Corona (COVID-19). Aplikasi ini mengandalkan partisipasi masyarakat untuk saling membagikan data lokasinya saat bepergian agar penelusuran riwayat kontak dengan penderita COVID-19 dapat dilakukan.
Kini, PeduliLindungi dimanfaatkan pemerintah sebagai platform untuk mengecek daftar penerima vaksin COVID-19 tahap pertama yang dimulai dari Januari sampai April 2021.
Untuk mengakses aplikasi ini, pengguna diharuskan registrasi terlebih dahulu dengan meminta persetujuan mengaktifkan data lokasi aktif. Secara berkala aplikasi akan melakukan identifikasi lokasi pengguna serta memberikan informasi terkait keramaian dan zonasi penyebaran COVID-19.
"Hasil tracing ini akan memudahkan pemerintah untuk mengidentifikasi siapa saja yang perlu mendapat penanganan lebih lanjut agar penghentian penyebaran COVID-19 dapat dilakukan. Sehingga, semakin banyak partisipasi masyarakat yang menggunakan aplikasi ini, akan semakin membantu pemerintah dalam melakukan tracing dan tracking," tulis PeduliLindungi dikutip dari situsnya.
Adapun data-data yang diambil dan disimpan di dalam ponsel pengguna, antara lain:
- MAC address pengguna yang terekam oleh pengguna PeduliLindungi lainnya yang sama-sama mengaktifkan bluetooth
- User ID pengguna yang didapat ketika registrasi
- Lokasi pengguna pada saat terjadi pertukaran data
- Waktu pada saat kontak terjadi
- Durasi selama kontak terjadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar