Vaksin COVID-19 Sinovac yang didistribusikan ke Jawa Tengah sudah tiba di gudang farmasi Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Dalam tahap ini Jateng menerima 62.560 dosis vaksin untuk COVID-19 tersebut.
Vaksin dibawa dengan beberapa truk, dikawal dengan mobil baracuda milik kepolisian. Rombongan tiba di gudang yang berada di daerah Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang itu pada pukul 03.00 WIB.
Kapolsek Ngaliyan Kompol R. Justinus yang ikut melakukan pengamanan di lokasi mengatakan dalam satu truk ada 32 karton berisi vaksin. Total vaksin yang dibawa 62.560 vaksin.
"Satu mobil boks ada 32 karton. Total vaksin yang diterima 62.560," kata Justinus di lokasi, Senin (4/1/2021).
Ia menambahkan penanganan dilakukan karena yang dikawal melakukan obyek penting. Meski demikian Justinus menjelaskan soal pendistribusian merupakan wewenang Pemerintah setempat atau Dinas Kesehatan.
"Adapun pendistribusian vaksin akan diatur dan ditata oleh jajaran Dinas Kesehatan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, paket vaksin COVID-19 mulai didistribusikan ke 34 Provinsi di Indonesia mulai hari Minggu (3/1) kemarin.
"Betul. Mulai hari ini vaksin akan kami distribusikan ke 34 provinsi," kata Bambang Herianto, S.Si, Apt, juru bicara vaksin COVID-19 PT Bio Farma, dalam konferensi pers Minggu (3/1/2021).
Berbagai fasilitas dan saran termasuk rantai dingin atau cold chain, menurut Bambang sudah siap untuk mendukung distribusi vaksin. Ia optimistis tidak ada hambatan dalam proses tersebut.
"Vaksin ini sebetulnya kan bukan program pertama kali dilakukan di negara kita. Banyak sekali program-program vaksinasi yang sudah berjalan selama ini dan berjalan dengan baik dilakukan oleh kementerian kesehatan," tegasnya.
https://tendabiru21.net/movies/the-erotic-adventures-of-aladdin-x/
Penjelasan WHO Soal 4 Varian Baru Corona yang Menyebar ke Seluruh Dunia
Pandemi virus Corona di sepanjang tahun 2020 telah merenggut jutaan nyawa di seluruh dunia. Kekhawatiran bertambah dengan munculnya berbagai varian baru Corona yang semakin beragam.
Terkait hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam rilisnya menjelaskan empat dari berbagai varian SARS-CoV-2 yang telah menyebar di seluruh dunia.
Berikut empat varian baru Corona yang perlu diketahui.
1. Varian dengan mutasi D614G
Menurut WHO, varian virus Corona D614G ini mengkode spike protein pada akhir Januari atau awal Februari 2020. Virus ini bermutasi dan menggantikan jenis COVID-19 yang pertama kali muncul di akhir 2019 lalu, yang teridentifikasi di Wuhan, China.
Strain D614G ini bisa meningkatkan infeksi dan penularan, tetapi tidak ditemukan bahwa varian ini lebih berbahaya daripada jenis sebelumnya. Selain itu, belum ada laporan yang menyatakan bahwa varian virus ini bisa memperparah penyakit atau mengganggu efektivitas vaksin.
2. 'Cluster 5'
Varian baru Corona kedua ini disebut dengan 'Cluster 5' yang ditemukan pada Agustus dan September 2020, di Jutlandia Utara, Denmark. Otoritas Denmark mengidentifikasi mutasi ini di peternakan cerpelai di negara tersebut.
WHO mengatakan, Cluster 5 bisa mengakibatkan "pengurangan netralisasi virus pada manusia, yang berpotensi menurunkan tingkat dan durasi perlindungan kekebalan setelah infeksi atau vaksinasi alami."
Sejauh ini, otoritas Denmark baru mengidentifikasi beberapa kasus yang berkaitan dengan varian baru Corona ini. Mereka percaya bahwa varian ini tidak menyebar seluas mutasi lainnya.
3. VOC 202012/01
Pada 14 Desember 2020, pihak otoritas Inggris melaporkan pada WHO bahwa mereka menemukan varian baru Corona. Varian tersebut dinamai dengan VOC 202012/01 atau variant of concern yang ditemukan tahun 2020, bulan 12, varian 01. Varian dengan mutasi N501Y ini pertama kali diidentifikasi di bagian tenggara Inggris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar