Pandemi COVID-19 membuat masyarakat dunia harus beradaptasi dengan kebiasaan bekerja dan belajar dari rumah secara virtual. Cara baru beraktivitas tersebut turut mendorong naiknya permintaan terhadap gawai untuk mendukung aktivitas virtual, salah satunya perangkat tablet.
Melansir androidheadline, Senin (4/1/2020) aktivitas belajar para siswa sekolah di rumah berkontribusi terhadap kenaikan signifikan penjualan tablet di seluruh dunia. Di saat orang tua dan anak membutuhkan gadget di waktu bersamaan, mau tak mau mereka memboyong perangkat tablet baru untuk beraktivitas di rumah.
Berdasarkan laporan Canalys, peningkatan angka penjualan tablet diproyeksi masih terjadi di tahun 2021. Kondisi tersebut membuat jumlah komputer dan tablet yang beredar di seluruh dunia mengalami peningkatan tajam. Di tahun 2019, tercatat 1,64 miliar unit komputer dan tablet beredar di seluruh dunia, dan di akhir 2021 diprediksi jumlahnya bertambah menjadi 1,77 miliar unit.
Para analis memperkirakan pertumbuhan penjualan tablet akan meningkat di atas 15 persen tahun 2021. Sebagai konsekuensi dari peningkatan tersebut, para produsen tablet berkejaran menyediakan stok di pasar untuk mengimbangi permintaan yang datang.
Tingginya permintaan terhadap tablet di masa pandemi tercermin dari eskalasi penjualan iPad tahun 2020. Pada kuartal IV-2020, penjualan iPad meningkat 45 persen secara year on year.
Memanfaatkan momentum yang ada, Apple dikabarkan bakal merilis iPad varian entry level hingga model tertinggi. Tambahan jajaran produk diharapkan semakin mengatrol penjualan saat permintaan meningkat.
Samsung dan produsen tablet lainnya juga melihat peluang yang sama. Kehadiran produk-produk tablet dari manufaktur besar seperti Apple dan Samsung membuat konsumen memiliki pilihan lebih luas terhadap produk tablet yang sesuai selera dan kebutuhan.
https://kamumovie28.com/movies/a-tale-of-three-sisters/
Jack Ma Menghilang, Netizen Mulai Cemas
Jack Ma tidak diketahui kabar pastinya setelah mengkritik sistem keuangan China. Netizen pun mulai merasa cemas. Terbukti nama Jack Ma bertengger di papan atas trending topic dengan lebih dari 40 ribu cuitan sudah dilayangkan. Media di mancanegara juga sudah ramai mengabarkannya.
"Seorang pria kaya dengan harta USD 60 miliar tiba-tiba menghilang," begitu tulis seorang netizen. "Apakah ada yang tahu di mana Jack Ma? Rumornya ia menghilang setelah mengkritik pemerintah China," tulis yang lain.
"Di manakah Jack Ma? Cara pandangnya telah membantu karir saya dalam banyak hal," tulis seorang netizen yang merasa terbantu dengan nasihat-nasihat Jack Ma seputar bisnis dan pekerjaan.
"Tak ada yang perlu dikhawatirkan. Jack Ma sedang diedukasi untuk memahami lagi cara berbisnis di China," sebut netizen yang berikutnya. "Padahal dia berkontribusi mendukung China, tapi hanya satu kritikan dan dia menghilang," cetus yang lain.
Terakhir kali Jack Ma muncul di hadapan publik adalah saat berpidato di Shanghai, di mana dia mengkritik sistem finansial China sudah usang, di depan pemerintah. Akun Twitter-nya yang biasanya cukup aktif juga sudah cukup lama tidak ada postingan.
Pidato itu berbuntut panjang. Empat pejabat dari regulator finansial China pada bulan November menyatakan mereka memanggil Jack Ma dan dua eksekutif top Ant. Mereka merekomendasikan regulasi yang lebih ketat pada perusahaan peminjam. IPO Ant juga telah dibatalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar