Rencana kebangkrutan produsen minyak dan gas AS, Chesapeake Energy, telah disetujui oleh pengadilan AS pada Rabu (13/1) kemarin. Dengan begitu, pemberi pinjaman dapat mengendalikan perusahaan itu dan mengakhiri persidangan.
Di sisi lain, Chesapeake Energy mendapat keringanan dalam membayar utangnya. Rencana tersebut menyediakan pembiayaan sekitar US$ 3 miliar dan menghilangkan US$ 7 miliar utang yang belum terbayar.
Chesapeake Energy yang pernah menjadi produsen gas alam terbesar kedua di AS itu mengajukan perlindungan pailit ke pengadilan pada Juni lalu. Lantaran, terbebani oleh utang yang besar dan penurunan permintaan energi serta harga yang dipicu oleh pandemi COVID-19.
Kreditor tanpa jaminan telah menentang rencana tersebut, dengan alasan Chesapeake bangkrut jauh sebelum mereka mencari perlindungan pengadilan dan mengkritik persyaratannya untuk memberi sekelompok pemegang hutang, termasuk raksasa reksa dana Franklin Advisers Inc., keuntungan.
Namun, manajer Chesapeake "tidak boleh dikritik," kata Hakim pengadilan kebangkrutan AS David Jones yang menolak upaya kreditor tidak aman untuk merevisi atau menunda keputusannya.
Dia menolak tawaran pada menit-menit terakhir oleh grup investasi yang dipimpin oleh Jefferies Financial Group untuk membiayai perusahaan bahkan ketika dia mengakui keputusannya untuk mengalokasikan sejumlah besar hak saham kepada Franklin dan orang lain memberi mereka gaji besar.
"Saya mungkin telah membuat keputusan yang berbeda dengan melihat ke belakang," kata Jones. "Faktanya adalah saya tidak," sambungnya.
Dikutip dari Reuters, Kamis (14/1/2021) rencana tersebut akan menilai Chesapeake yang berbasis di Oklahoma sekitar US$ 5,13 miliar. Para pemegang saham melihat investasi mereka terhapus dengan status kebangkrutan tersebut.
https://indomovie28.net/movies/faith-love-chocolate/
RI Mulai Program Vaksinasi COVID-19, Apa Kabar Vaksin Merah Putih?
Indonesia hari ini resmi memulai program vaksinasi COVID-19 dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai orang pertama yang disuntik. Diketahui vaksin Corona yang digunakan adalah buatan Sinovac, perusahaan farmasi dari China.
Pemerintah juga berencana mendatangkan lagi beberapa jenis vaksin lainnya, terutama yang sudah memiliki data uji klinis fase tiga dan digunakan secara luas oleh negara lain.
Terkait hal tersebut, sebagian anggota Komisi IX DPR RI mempertanyakan nasib vaksin Corona Merah Putih yang dikembangkan oleh peneliti Indonesia. Sejauh apa perkembangannya?
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjawab vaksin Corona Merah Putih sampai saat ini masih terus dikembangkan. Diprediksi vaksin tersebut baru bisa masuk tahap produksi di pertengahan tahun 2022.
"Kemungkinan itu akan siap diproduksi di pertengahan 2022," kata Menkes Budi dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI pada Rabu (13/1/2021).
"Produksinya sendiri juga ada di Bio Farma. Kami lebih mengawasi dari sisi kebijakannya dan BPOM yang melakukan persetujuan kalau nanti uji klinis satu, dua, dan tiganya sudah selesai," lanjut Menkes Budi.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pernah menjelaskan bibit vaksin Merah Putih akan diserahkan oleh Lembaga Biologi dan Molekuler Eijkman pada PT Bio Farma di tahun 2021.
"Bibit vaksin Merah Putih berpotensi akan diserahkan oleh Lembaga Biologi dan Molekuler Eijkman kepada PT Bio Farma pada triwulan pertama tahun 2021," ungkap Wiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar