Es Ampiang Dadiah terdiri dari ampiang, gula merah yang kental, Dadiah dan di campur dengan es serut, rasanya asam dan manis di lidah. Sekilas mirip bubur sumsum namun berbeda. Dulu, es Ampiang Dadih hanya ada di Bukittinggi, sekarang sudah ada di rumah makan Minang. Namun, menurut saya yang terenak itu hanya ada di daerah Jam Gadang Bukitinggi.
4. Icip Pisang Kapiak dan beli Oleh-oleh khas Minangkabau
Di sekitar Jam Gadang, ada sentra oleh-oleh dan souvenir khas daerah Bukitinggi. Setelah menikmati Jam Gadang, kita bisa langsung beli oleh-oleh di sentra oleh-oleh Pasar Atas. Jam 7 malam, pasar oleh-oleh sudah tutup, yang buka hanya pasar souvenir khas Bukittinggi di sekitar taman Sabai Nan Aluih.
Salah satu makanan khas Minangkabau lainnya dan hanya ada di Jam Gadang yaitu Pisang Kapiak. Pisang Raja yang dibakar di atas arang batok kelapa, Tampa bumbu, dan setelah masak di Kapiak (kepit), dan dimakan dengan kelapa parut gula merah. Paling enak sore hari, duduk manis di sekitar Jam Gadang sambil makan Pisang Kapiak.
5. Keliling Jam Gadang, Pasar Atas dan Pasar Bawah dan kebun Binatang dengan Bendi
Bendi, adalah bahasa Minangkabau dari delman. Di sekitar Jam Gadang, ada Bendi yang bisa mengantar kita untuk menikmati suasana kota Bukitinggi. Kita bisa sewa bendi untuk menikmati area Jam Gadang, pasar atas, dan Pasar Bawah. Biasanya saya, suka naik Bendi dari Kebun Binatang ke Jam Gadang. Anak-anak suka sekali, dan saya selalu cari kuda yang besar dan pemiliknya tidak sering melucuti kudanya.
6. Mengunjungi Taman Monumen Bung Hatta
Ketika di Jam Gadang, jangan lupa kunjungi Istana Bung Hatta dan Taman Monumen Bung Hatta sebagai penghormatan dan pengingat sejarah bahwa Bung Hatta, bapak proklamator Indonesia merupakan putera daerah Bukitinggi.
Di sini ada 4 relief perjalanan hidup Bung Hatta dari beliau lahir hingga merayakan ulang tahunnya ke 70. Relief pertama melukiskan tanah kelahiran Bung Hatta, yang saat itu bernama Fort De Kock (sekarang Bukitinggi). Relief ke dua melukiskan perjuangan Bung Hatta dalam mperhimpunan Indonesia yang di gerakkan di negeri Belanda.
Relief ke 3, menggambarkan tentang perjuangan Bung Hatta bersama Bung Karno dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dan relief ke 4, menceritakan kisah pensiun nya bapak proklamator Indonesia, Bung Hatta dari dunia politik dan di sana juga ada lukisan Bung Hatta dan istri mendapatkan penghargaan jasa dari presiden Suharto.
7. Menikmati Air Mancur Menari dan Lampu Warna Warni
Taman Jam Gadang sudah direvitalisasi dengan konsep kekinian namun budaya minangkabaunya tetap terjaga. Paling asyik menikmati Jam Gadang, adalah saat malam hari. Saya sengaja menginap di sekitar Jam Gadang, karena setelah mengunjungi jam Gadang pagi sampai sore hari, pulang dulu ke hotel hanya untuk meletakkan barang belanjaan.
Malamnya balik lagi ke Jam Gadang untuk menikmati Jam Gadang di malam hari. Saat malam, ada pertunjukkan air mancur menari dengan diiringi lagu-lagu khas Minangkabau, dari lagu zaman dulu sampai lagu minangkabau terbaru. Suasana Jam Gadang pun semakin ramai, ada yang menjual balon serta maianan, ada yang menjual kerupuk kuah dengan mie, pensi, kacang rebus dan sate. Malam hari, saat weekend dan liburan, Jam Gadang terasa festival budaya Minangkabau.
Itulah 7 aktivitas yang menarik dan mengenyangkan yang bisa kita lakukan bersama teman dan keluarga di sekitar Jam Gadang, Bukitinggi. Perpaduan antara unsur budaya, sejarah, kuliner khas Minangkabau dan kekinian ada semua di Jam Gadang Bukitinggi.
Hal ini lah yang membuat saya ingin mengunjungi Dubai, karena di sana ada perpaduan antara sejarah, budaya dan modernisasi. Saya ingin mengunjungi Dubai, merasakan aktivitas sarat kebudayaan dan kuliner khas Dubai, seperti ke tempat bersejarah Al Fahidi, museum Etihad, Soul Naif, mencoba traditional Dubai, Abaya, melihat konservasi Elang, mengunjungi pusat kebudayaan Hatta, dan masih banyak lagi. Melihat semua destinasi dari sesuatu yang baru sehingga mendapatkan pengalaman dan inspirasi yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar