Selasa, 31 Desember 2019

Kunjungan Turis Amerika ke Indonesia Meningkat

Turis mancanegara yang datang ke Indonesia mengalami peningkatan. Begitu juga turis dari Amerika Serikat yang jumlah kunjungannya semakin bertambah.

Dalam rangka memperingati 70 Tahun Hubungan Diplomatik RI-AS, Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Perkumpulan Alumni BIG Ten Indonesia dan Sekolah Bogor Raya dalam misi budaya 'Indonesia Culture Caravan (ICC) 2019'. Kegiatan ini akan membawa 27 delegasi yang nantinya akan menampilkan kesenian gamelan Sunda dan Jawa serta tarian tradisional.

Dalam rapat dan jumpa media, Kamis (15/8/2019) Penasehat Kehormatan Menteri Pariwisata Indroyono Soesilo mengapresiasi dan mendukung adanya misi kebudayaan ini. Hal ini mempermudah Kemenpar untuk mempromosikan wisata Indonesia.

"Kita sangat mendukung kegiatan dengan misi kebudayaan ini karena membantu Kemenpar mempromosikan pariwisata Indonesia. Nantinya dari Kemenpar kita akan persiapkan oleh-oleh, kaus, topi dan video pariwisata untuk dibagikan di sana," ungkap Indroyono.

Acara budaya merupakan salah satu cara memperkenalkan potensi yang ada di Indonesia. Tidak hanya mengenalkan sosial dan budaya saja, namun secara tidak langsung akan berdampak postif pada ketertarikan untuk datang berlibur ke Indonesia.

Ini terlihat dari jumlah kunjungan turis Amerika Serikat ke Indonesia tahun lalu. Berdasarkan data yang didapat KJRI Chicago, jumlah turis Amerika tahun lalu yang datang ke Indonesia meningkat 12 persen.

"Berdasarkan data yang kita dapat, jumlah kunjungan turis Amerika ke Indonesia meningkat. Tahun lalu jumlah turis Amerika ke Indonesia sebaganyak 380 ribu orang. Jumlah ini meningkat 12 persen dibandingkan sebelumnya," ungkap Rosmalawati Chalid, Konjen RI Chicago melalui Skype.

Rosmalawati mengungkapkan bahwa peran pengenalan budaya secara tidak langsung berpengaruh untuk pariwisata.

"Kebudayaan dan pariwisata tidak terpisahkan. Pertunjukan budaya secara tidak langsung mengenalkan wisata dan mendorong pariwisata juga. Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan turis yang datang," tambahnya.

Amerika Serikat merupakan salah satu pasar wisata Indonesia. Tahun ini Kemenpar punya target mendatangkan wisatawan mancanegara sebanyak 18,5 juta. Teruntuk turis Amerika Serikat, Kemenpar punya target 560.000 orang.

"Kita ingin tahun ini turis AS yang datang ke Indonesia semakin banyak. Kita akan tingkatkan target mendatangkan lebih 500 ribu orang untuk berlibur ke Indonesia," tutup Rosmalawati.

Makna Tersembunyi di Balik Coretan Naskah Proklamasi Asli

Naskah Proklamasi yang asli memiliki beberapa coretan. Di baliknya, tersimpan begitu banyak makna perjuangan yang sangat dalam.

Tim detikcom diizinkan meliput secara eksklusif naskah asli Proklamasi atau Naskah Proklamasi Klad di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yang berlokasi di Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan tempatnya. Tampak jelas oleh detikcom coretan-coretan di Naskah Proklamasi Klad, seperti yang sering kita lihat di buku sejarah.

Direktur Preservasi ANRI Kandar, menjelaskan makna yang terkandung dalam naskah Proklamasi yang ditulis Sukarno itu. Menurut dia, para sejarawan pernah membahasnya mendalam, bahwa pilihan kata-kata di dalam Naskah Proklamasi memang tidak boleh sembarangan.

Pertama, keberadaan naskah Proklamasi amat penting bagi Indonesia. Karena, itu terkait dengan pengakuan dari negara-negara lain.

"Teks Proklamasi ini kan kemerdekaan kita, kalau teks yang asli nggak ada bisa disangsikan meski sudah ada yang diketik. Tapi latar belakang pengetikan itu bagaimana?" tegas Kandar.

Disebutkan dia bahwa terlihat jelas ada beberapa coretan dalam tulisan tangan dalam naskah Proklamasi. Itu memiliki makna yang luar biasa karena tidak hanya terkait dengan orang Indonesia, tapi juga punya implikasi untuk Jepang, Sekutu dan sebagainya.

"Ini ditulis menggunakan pensil. Ini ada coretan-coretan. Ini ada tulisan yang dicoret sebetulnya maknanya sangat dalam. Apa yang dicoret kata-kata 'penyerahan', jadi Bung Karno mengatakan Proklamasi itu pun tidak langsung disambung secara cepat, tapi berjeda," imbuh dia menguraikan.

Bila dicermati, ada dua kata yang dicoret dalam Naskah Proklamasi yang asli seperti dilihat detikcom. Dua kata itu adalah 'penyerahan' yang dicoret menjadi 'pemindahan'. Kemudian kata 'dioesahakan' yang dicoret menjadi 'diselenggarakan'.

"Ini sebetulnya ada beberapa kata yang dipilih. Yang dicoret di atas kata 'penyerahan' dicoret tengah 'pengambilan' dan ada 'pemberian', di antara itu. Kata yang dicoret selanjutnya ada kata-kata 'dioesahakan', diganti 'diselenggarakan'," jelas Kandar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar