Selain pesona Ulu Kasok yang kerap dijuluki sebagai Raja Ampatnya Pulau Sumatera atau situs peninggalan sejarah, Candi Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar masih memiliki beragam potensi wisata menarik yang layak untuk dijelajahi.
Jika menelusur lebih jauh, tepatnya ke Desa Balung, suguhan kelokan alam akan memanjakan pandangan mata. Sementara budaya, adat-istiadat dan tradisi masyarakat setempat siap menyambut tamu yang berkunjung.
Desa tersebut terletak sekitar 80 km dari Ibu Kota Kabupaten Kampar, Bangkinang. Untuk sampai ke lokasi ini, hanya dapat diakses menggunakan kendaraan pribadi, baik kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat.
Ada dua ruas jalan yang dapat dilalui untuk bisa sampai ke Desa Balung. Pertama, menempuh jalan provinsi via Kecamatan Lipat Kain. Namun, akan lebih nyaman jika menyambangi desa ini melalui jalan lintas perbatasan Bangkinang-Payakumbuh, Sumatera Barat.
Kondisi aspal mulus bukan satu-satunya alasan untuk memilih akses ke Desa Balung. Dengan jalur ini, sensasi menyusuri jalan bukit di lereng tebing berkelok akan menjadi sensasi tak terlupakan.
Pengorbanan melintasi beberapa kilometer jalan yang masih timbunan tanah berkerikil terbayar ketika sampai di tujuan, sebelah barat desa tersebut, ternyata berbatasan langsung dengan Cagar Alam Sei Abu yang masih asri.
Jauh di pedalaman, Desa Balung juga memiliki beragam potensi yang dapat dijadikan spot pariwisata. Sitingkai misalnya, sungai jernih beriak deras mengalir dari hulu di kaki Bukit Barisan hingga bermuara ke Sebayang. Ideal jika dijadikan spot olahraga arung jeram.
Desa Balung kini juga tengah bersiap menjadi sentra penghasil jeruk di Bumi Lancang Kuning. Warga desa itu, agaknya akan mengulang kembali manisnya masa keemasan tahun 1980-an sebagai produsen jeruk varietas Siam.
"Kami di Desa Balung pernah menjadi penghasil jeruk manis pada 1980-an, bahkan jeruk kita sampai ke Jakarta kala itu," kata petani berusia 43 tahun, Junihar yang kini menggeluti budidaya jeruk di desa itu.
Sudah dari beberapa waktu lalu Junihar mulai memanen jeruk di ladangnya yang berada di perbukitan tak jauh dari perkampungan. Untuk sampai ke ladang jeruk seluas lebih kurang 2 hektar milik Junihar, lebih dulu harus menyebrangi aliran sungai menggunakan rakit.
Langkah Junihar membudidayakan jeruk yang kini telah memetik hasil hampir 100 kg per minggu, mulai diikuti sejumlah petani lain di desa tersebut. Warga Desa Balung yang mayoritas keturunan Melayu, juga masih memegang erat adat dan budayanya.
Dalam momen tertentu, seperti penyambutan tamu atau perayaan hari-hari besar, mereka kerap menonjolkan tradisi yang sampai sekarang masih terjaga, salah satunya adalah Arak Iring Jambar Nasi.
Dalam prosesinya, puluhan ibu-ibu berbaris rapi membawa talam di atas kepala yang berisi sambal daging kerbau, gulai kitang (keong) dan nasi. Sajian tersebut ditutupi kain bercorak warna meriah dengan hiasan pernak-pernik.
Sementara di barisan belakang, lantunan shalawat mendayu terucap dari bibir kaum pria sembari memainkan alat musik. Ada yang memukul Gong dan menabuh Rebana, ada juga yang meniup Serunai.
Di antara dua barisan itu, para tamu mendapat kehormatan menyelip di tengah barisan. Arak-arakan tersebut dapat dikatakan semacam pawai untuk mengiringi para tamu dari tempat penyambutan hingga ke suatu titik perjamuan, semisal balai adat. Sesampainya di lokasi tujuan, jambar nasi dihidangkan untuk santap bersama. Menjadi sarana untuk menjalin silaturahmi yang hangat.
"Arak Iring Jambar Nasi ini biasa juga dilakukan saat hari raya Idul Fitri," kata salah seorang warga Desa Balung, Nur Laili.
Budaya Melayu memang identik dengan nilai-nilai ajaran Islam. Berdasarkan catatan sejarah, hal itu dipengaruhi oleh warisan para pedagang dari Semenanjung Persia yang dulu berlabuh ke pesisir Pulau Sumatera.
Gazhal misalnya, di bumi melayu adalah ungkapan untuk menyebut musik khas sejenis orkestra sarat irama padang pasir yang diperkaya dengan lantunan syair dan pantun. Sedangkan secara geografis, Ghazal merupakan salah satu daerah yang terletak di Dubai, Uni Emirat Arab.
Riau dan Dubai seakan punya kedekatan di masa lalu. Keduanya seperti memiliki suatu korelasi. Tapi dari segi apa? Tentunya butuh penelusuran lebih jauh hingga ke Burj Khalifa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar