Negeri Sakura Jepang selalu meninggalkan kenangan yang membekas di hati. Liburan di Tokyo, ada banyak hal yang bisa kamu lakukan.
"dua puluh tahun dari sekarang kamu akan lebih menyesalkan hal-hal yang tidak kamu kerjakan daripada yang sudah kamu lakukan" mengutip dari kutipan Mark Twains seorang penulis asal amerika ini membawa saya ke musim dingin di tokyo,tepatnya pada desember 2017 lalu. Kota yang menjadi tempat suci bagi sebagian orang yang menggemari anime, game dan manga ini menjadi wish list saya untuk dikunjungi sebelum mati.
Tenang saja, kali ini saya tidak akan menceritakan berapa jam yang saya habiskan untuk bermain gathca di Akihabara, atau sudah berapa yen yang saya habiskan untuk membeli poster maupun action figure yang statusnya sangat susah di cari di Indonesia. kali ini saya akan berbagi hal-hal yang mengingatkan saya dengan kota Tokyo.
Shinjuku
Kota yang tidak pernah tidur, menjadi ungkapan yang tepat untuk menggambarkan kota ini. Kita akan dimanjakan dengan keindahaan gedung-gedung tinggi yang modern, disuguhkan toko-toko cantik yang menarik mata, restoran-restoran yang menyajikan makanan-makanan lezat, bahkan kota ini pun menyajikan hiburan dewasa di sudut-sudut kotanya, tak heran kota ini pun disebut sebagai red-district-nya kota tokyo, walau bukan hal ini yang mau saya bahas tentang shinjuku.
Kota ini ternyata menyimpan taman yang asri untuk dikunjungi, berlokasi dibalik gedung-gedung tinggi, taman ini bernama Shinjuku gyoen national park. Taman nasional yang indah ini sangat dijaga baik oleh pemerintah sekitar, orang lokal maupun turis asing. Sehingga Taman ini sungguh membuat saya jatuh cinta dan menjadikannya taman fovorit bagi saya.
Berkunjung ketaman ini pada musim dingin ternyata memberikan pemandangan yang lain. saat saya kesana di bulan desember memang tidak ada bunga sakura yang mekar tetapi taman ini menampilkan pohon-pohon dimusim gugur yang berwarna terang merah,kuning, dan emas. daun-daunnya berguguran dan menutupi jalanan terlihat seperti karpet dari daun di jalanan.
Ramen
Sepertinya saya tahu alasan Naruto dalam animenya sangat menyukai ichiraku ramen. jujur sebelum mencoba ramen di jepang, antusias saya terhadap ramen hanya "biasa saja". Tetapi setelah saya mencoba salah satu waralaba ramen terkenal seantero jepang, Ichiran ramen, level kesukaan saya berubah menjadi "sangat antusias". Kembali ke Indonesia, jika mendengar ada kedai ramen yang enak pasti akan segera saya coba. bukan untuk membandingkan dengan apa yang ada di jepang, karena pada kenyataannya tidak ada ramen yang lebih enak dibanding ramen yang dimakan di Negeri asalnya.
Saat pertama kali mencoba Ichiran ramen, saya menyadari mengapa ramen ini menjadi buruan para turis bahkan orang lokal. cita rasa kuah tonkotsu yang sungguh gurih, potongan daging yang tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis, telor rebus yang tingkat kematangannya membuat saya ingin mencoba memasaknya setiba di Indonesia nanti, dan Tekstur mie yang sangat lembut dan kenyal secara bersamaan ingin rasanya saya mendobrak masuk dapur tempat ini, mencari kokinya dan mencium tangan sang maestro mie ini.
Dari Semangkuk ramen ini saya melihat langsung budaya orang jepang yang biasanya hanya saya saksikan di anime-anime japang. Kebanyakan orang jepang akan singgah ke kedai ramen untuk makan malam dan melepas lelah setelah sehabis bekerja, lalu berbincang singkat dengan pramusajinya yang kebanyakan sudah kenal karena sudah menjadi langganan tetap. mendadak momen ini sungguh hangat.
Vending Machine
Tidak diragukan lagi, jepang sangat terkenal dengan mesin jual otomatis atau biasa disebut Vending Machine. Hampir disemua sudut di kota ini memiliki vending machine. Dari minuman dingin dan minuman hangat, makanan ringan, pernah juga saya liat vendhing machine khusus rokok di shinjuku. Mesin jual otomatis ini sangat membantu kita jika kesusahan mencari toko kelontong terdekat, karena jumlahnya memang sangat banyak dan berada hampir dimana-mana.
Saya sendiri sangat suka membeli makanan dan minuman di Vendhing machine. karena rasanya seperti menjadi orang lokal saja. Satu kali, saya kedinginan menunggu bus pulang dari Disney Sea, suhu sekita 3 derajat celcius membuat saya mondar mandir mencari toko yang menjual minuman hangat, tetapi karena waktu yang sudah malam dan sulit sekali mencari kendaraan untuk ke toko kelontong terdekat, vendhing machine menjadi penyelamat dimasa itu. saya harap vending machine akan lebih mudah ditemukan di Indonesia.
Perjalanan ke Tokyo, jepang ini sungguh mengajarkan saya untuk berani mencoba hal baru. bahwa waktu yang kita punya saat ini sangat berharga, manfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Next, saya ingin sekali bisa pergi ke Dubai. salah satu bucket list yang menjadi tujuan saya untuk menikmati dan memanfaatkan waktu. Rasanya akan menyenangkan menginjakkan kaki di lantai tertinggi burj khalifa, berfoto dengan unta di pinggir pantai dubai, hingga melihat keindahan masjid-masjid di negeri yang terletak disepanjang pantai selatan teluk persia di jazirah arab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar