Sabtu, 28 Desember 2019

Promosi ke Luar Negeri, Purworejo Gelar International Art Camp

 Purworejo di Jawa Tengah memiliki destinasi wisata yang terus dikembangkan. Untuk memperkenalkan kepada dunia luar, Purworejo International Art Camp digelar.

Purworejo International Art Camp adalah sebuah event dimana puluhan pelukis melakukan kunjungan di beberapa obyek wisata. Tak hanya menikmati alam, pelukis yang berasal dari dalam dan luar negeri itu juga menuangkan pemandangan di sekitar obyek wisata dalam kanvas.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo itu bertujuan untuk mempromosikan wisata kepada dunia luar dengan cara yang berbeda. Puluhan pelukis dari berbagai aliran lukis itu melukis berbagai obyek dengan gaya mereka.

"Jadi ini teman-teman pelukis baik dari lokal, nasional maupun luar negeri. Ada dari Thailand, Vietnam, Myanmar, Malaysia dan Indonesia sendiri. Kita ajak ke obyek wisata di Purworejo dan melukis di obyek tersebut. Tujuannya jelas untuk mempromosikan potensi wisata Purworejo. Harapannya mereka itu bisa jadi ujung tombak khususnya di negara mereka untuk mempromosikan wisata Purworejo," kata Kabid Pengembangan Kapasitas dan Promosi Dinparbud Purworejo, Diah Woro Setyaningsih, ketika ditemui detikcom di area Glamping De Loano, Sabtu (31/8/2019).

Kegiatan tersebut berlangsung dari tanggal 30 Agustus hingga 1 September 2019. Mereka pun diajak menikmati beberapa obyek wisata di Purworejo termasuk bermalam di Glamerous Camping atau Glamping De Loano di Desa Sedayu, Kecamatan Loano.

"Kemarin kita ajak melukis di area Goa Seplawan dan Hutan Pinus Kalilo di Kecamatan Kaligesing, kemudian lanjut ke Glamping menginap dan paginya melukis di sekitar Glamping hingga siang. Mereka juga merasakan suatu kebahagiaan karena ternyata obyek wisata di Purworejo itu bagus-bagus, terkesan sampai ada yang teriak-teriak wow ternyata alamnya very very good gitu," lanjutnya.

Tak hanya melukis di obyek wisata alam, mereka juga akan menjajal untuk melukis suasana alun-alun kota Purworejo ketika malam menjelang. Lukisan-lukisan hasil goresan para seniman itu nantinya akan dipajang dan dipamerkan di Pendopo Kabupaten Purworejo agar bisa dinikmati masyarakat umum.

Sementara itu, Supin Wang Caan salah satu pelukis dari Thailand yang baru pertama kali mengunjungi Purworejo mengaku bahwa tempat yang ia singgahi merupakan tempat yang memiliki keindahan luar biasa. Ia sendiri melukis dengan gaya ekspresionisme.

"Kemarin saya melukis pegunungan di area Goa Seplawan dan pemandangan di Hutan Pinus Kalilo, dan hari ini saya melukis obyek di Glamping De Loano. Baru pertama saya ke sini, tempatnya sangat bagus," ucapnya.

Ini Dia Gerbong Favorit di Kereta Api

 Tempat duduk favorit bukan cuma ada di dalam pesawat. Saat naik kereta api pun, ada gerbong yang jadi favorit para penumpang.

Kereta api punya rangkaian gerbong yang terikat dari depan ke belakang. Tak sama dengan transportasi lain, traveler bisa punya banyak pilihan untuk duduk selama perjalanan.

Yang jadi pertanyaan, gerbong mana sih yang paling favorit, depan atau belakang?

"Tidak ada beda di gerbong depan atau belakang. Tapi kebanyakan senang kalau nempel dengan gerbong restoran," ujar Edi Sukmoro, Direktur Utama PT KAI, di Jakarta Railway Station.

Menurut Edi, jika perjalanan pagi maka wangi makanan yang baru dimasak akan tercium semerbak ke gerbong sebelah. Penumpang juga bisa lebih cepat memesan makanan.

Penjualan tiket kereta sendiri kini mulai naik. Mulai dijual H-90, penumpang yang membeli tiket mepet biasanya tak akan dapat kursi."Nah, kebagian (kursi) saja sudah syukur. Jadi tak ada beda gerbong depan atau belakang," kata Edi.Kamu yang suka liburan dengan kereta, mana gerbong favoritmu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar