Penglipuran disebut sebagai desa terbersih di Bali bahkan se-Indonesia. Tanpa sampah, udaranya segar dan panorama asri, bikin mencuri hati!
Bersih,tertata rapi, indah dan asri dan sejuk. Itu hal pertama yang dirasakan oleh para traveler saat mengunjungi Desa Penglipuran, Bali. Desa Penglipuran adalah sebuah desa adat yang masih mempertahankan ke khasan masyarakatnya. Desa ini terletak sejauh 45 km dari Denpasar, tepatnya berada di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali.
Rumah-rumah khas Bali dengan dengan atap berbentuk limas. Bangunan pura di depan rumah. Bunga kamboja, bunga kertas, bunga kumitir dan beberapa bunga-bungaan yang tertata rapi di sepanjang jalan desa ini. Rumput yang menghijau di penghujung musim kemarau menambah suasana yang khidmat dan syahdu.
Penjor (tiang bambu tinggi yg dihiasai dengan janur, hasil-hasil bumi dan kain warna kuning-putih) berdiri membentuk barisan di sepanjang rumah penduduk Desa Penglipuran. Penduduk desa dengan senyum khasnya menyapa para wisatawan yang berkunjung.Sepanjang jalan memasuk desa ini sangat bersih. Tidak heran Desa Penglipuran dinobatkan menjadi salah satu dari tiga desa terbersih di dunia pada tahun 2016 silam.
Berkunjung ke Desa Penglipuran sebaiknya waktu hari basa karena relatif lebih sedikit wisatawan yang mengunjungi. Saat itu lah wisatawan akan merasakan kedamaian dari tempat ini. Udara yang sejuk khas pegunungan terasa sekali karena letak Desa Penglipuran pada ketinggian 700 mdpl dan berdekatan dengan Gunung Batur.
Cobalah berjalan santai sambil menikmati Desa Penglipuran. Perlahan saja jalannya, sambil menikmati keindahan dan kebersihan tempat ini. Udara segar seketika akan memasuki pernafasan, mengalir ke dalam tubuh. Seketika rasa damai akan memeluk dan memasuki relung.
Sempatkan masuk ke rumah warga. Mereka akan menyambut dengan sangat hangat. Beberapa rumah warga mendirikan usaha. Ada yang berjualan minuman atau makanan ringan, hingga berjualan tas rotan dan beberapa cindera mata khas Bali lainnya.
Rumah-rumah berderet di pinggiran jalan yang kian menanjak. Sementara jalanannya sendiri terbuat dari batu alam.Terus saja berjalan sampai ujung desa. Di ujung desa ada pura besar yang berdiri kokoh, sekan-akan mengawasi dan melindungi desa dari atas. Dekat dengan pura itu ada hutan bambu yang lebat.
Di sepanjang jalan desa terpasang janur-janur yang melengkung menjulang tinggi menambah keindahan Desa Penglipuran.
Desa Penglipuran sangat cocok untuk para wisatawan yang mencari kedamaian dan ketenangan. Bahkan mungkin untuk terapi Self Healing. Karena energi dan suasana Desa Penglipuran yang membuat damai.
Pusat Laut di Sulawesi Tengah, Konon Bisa Menyembuhkan Penyakit
Ini merupakan fenomena alam yang tak biasa di Donggala, Sulawesi Tengah. Inilah Pusat Laut yang cantik dan konon bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Pusat Laut bagaikan sebuah sumur raksaksa berbentuk kurang lebih berdiameter 10 dan kedalaman kurang lebih 7 meter, dihiasi dengan ukiran dinding batu karang yang alami. Nampak airnya sangat jernih berasa asin karena bersumber dari air laut yang terhubung dari bawah tanah.
Donggala adalah kota tua yang berada di Sulawesi Tengah dan juga merupakan ibu kota provinsi sebelum Kota Palu. Donggala merupakan salah satu jalur perdagangan yang dilewati kapal-kapal barang pada saat itu menyimpan banyak catatan sejarah terdapat pelabuhan tua dengan bangunan tempat penyimpanan barang zaman Belanda.
Selain menjadi kota tua Donggala merupakan sebuah kabupaten yang memiliki banyak sumber daya wisata alam yang cukup menarik salah satunya adalah Pusat laut, yang fenomena sebagi sumur raksasa ajaib.
Menurut cerita masyarakat, ada sebuah lubang besar yang menghubungkan Pusat Laut dengan laut, karena jaraknya yang kurang lebih 500 meter dari bibir pantai.
Air di pusat laut dipercaya masyarakat setempat dapat menyembuhkan penyakit, sehingga banyak pengunjung yang datang sekedar mengambil air untuk di jadikan obat atau berendam di pusat laut. Keindahan alam dan pantainya juga tak kalah menarik, melebihi baluran mitos yang tak lekang oleh waktu dan terus dipercayai sebagai bumbu pemanis sebagai daya tarik bagi wisatawan yang penasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar