Jumat, 27 Desember 2019

Survei Membuktikan: Liburan Lebih Disukai dari Hubungan Seks

Aktivitas liburan memang menyenangkan. Dengan liburan, pikiran menjadi tenang dan menambah banyak pengalaman. Malah disebut, lebih baik ketimbang seks.

Agoda, suatu website informasi perjalanan melansir sebuah survei. Dirangkum detikcom, Selasa (3/9/2019) Agoda mensurvei 1.000 orang Australia tentang kegiatan apa yang paling mereka senangi.

Hasilnya, liburan menjadi kegiatan yang paling disenangi dengan angka 57 persen. Disusul oleh berhubungan seks 25 persen, berolahraga 7 persen dan hangout di malam hari 6 persen.

Gender yang lebih menyukai liburan dibanding seks adalah para pria. Ketertarikan untuk liburan dibanding seks bagi orang Australia, kebanyakan di kelompok usia 40-55 tahun ke atas. Diikuti oleh kelompok usia 18 hingga 24 tahun serta yang terakhir di kelompok usia 40-50 tahun.

Survei tersebut menarik banyak kalangan. Disebutkan, liburan menjadi aktivitas yang paling disenangi karena menawarkan banyak pengalaman berkesan.

Apalagi, banyak destinasi yang bisa dipilih seperti mau naik gunung, menyelam di bawah laut, susur gua, kemping di hutan sampai merasakan tiap budaya yang berbeda di tiap negara. Hal itu, membuat liburan selalu dinilai menyenangkan dibanding hubungan seks.

9 Hal yang Terjadi Pada Tubuh Saat Naik Pesawat

Bepergian naik pesawat dengan ketinggian puluhan ribu kaki tentunya membuat kondisi tubuh berbeda saat ada di darat. Apa saja yang terjadi?

Sering merasa kekurangan oksigen atau nyeri pada telinga? Umumnya, inilah hal-hal yang terjadi saat traveler naik pesawat. Kondisi tubuh akan berbeda saat berada di darat.

Saat pesawat terbang, traveler akan dibawa ke atas puluhan ribu kaki untuk menuju tempat yang cukup jauh. Durasinya bukan saja di bawah satu jam, bahkan sampai belasan jika tempatnya berada di luar benua.

Dilansir detikcom dari Travel+Leisure pada Selasa (3/9/2019), ada 9 hal yang setidaknya terjadi pada tubuh saat naik pesawat. Berikut selengkapnya:

1. Telinga terasa lelah

Umumnya, ketinggian di pesawat berubah-ubah. Hal inilah yang membuat telinga akan lelah karena tekanan yang berbeda.

Maka dari itu, saat penerbangan usahakan kondisi dalam keadaan fit. Traveler yang sedang flu juga tidak disarankan untuk melakukan penerbangan jarak jauh. Jika telinga terasa sakit terus menerus, cobalah minum atau mengunyah untuk mengurangi rasa sakit.

2. Dehidrasi

Penting, saat 3 jam penerbangan saja tubuh dapat kehilangan 1,5 liter air. Hal ini menjadi penting mengapa pramugari sering berlalu-lalang memberikan minum.

Hal ini untuk menghindari rasa haus dan dehidrasi saat penerbangan. Ada baiknya, traveler selalu minum air putih saat sebelum dan ketika tiba di tujuan.

3. Merasa sedih

Memang sih, kadang berada di dalam pesawat membuat kita merasa sendu dan mendayu. Tapi alasannya bukan semata-mata karena playlist lagu di handphone kamu.

Kursi pesawat didesain untuk mundur ke belakang agar dapat bersandar. Posisi postural ini yang dapat mengurangi hormon kesenangan dan mengingatkan memori depresi. Wah, tidak disangka-sangka ya!

4. Hilang selera

Tekanan udara tidak hanya membuat telinga dan organ pernafasan sedikit terganggu selama penerbangan. Hal ini juga berpengaruh pada indra penciuman.

Misalnya saja, aroma makanan jadi berbeda saat di atas pesawat. Traveler pun akan lebih hilang selera untuk makan meski rasanya lezat. Bisa jadi, makanan pesawat yang sering dianggap kurang nikmat malah karena indra penciuman yang berkurang..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar