Kamis, 09 Januari 2020

Sensasi Arung Jeram di Kali Elo Magelang Saat Matahari Terbenam

Liburan akhir pekan di Magelang kamu bisa coba arung jeram. Rasakan serunya mengarungi Kali Elo petang hari jelang matahari terbenam.

Ini adalah tempat wisata di Magelang yang dicoba detikcom saat berada di sana beberapa waktu lalu. Kurang lengkap ke sana tanpa menjajal arung jeramnya.

Ya, semua acara dipadatkan dan kami menjajal arung jeram juga saat malam akan tiba. Kami hanya mengarungi setengah rute arung jeram dari biasanya di Sungai Elo.

Mengingat waktu, kami memotong di pertengahan jalur atau melewatkan setengahnya dari total 12,5 kilometer. Jadi, tingkat kesulitan jeramnya pun ada di Grade Class II ke bawah.

Jeram-jeram yang cukup menegangkan ada di awal-awal jalur. Tapi perjalanan ini cukup menegangkan karena hari mulai gelap.

Air yang tenang, cukup bersih dan sejuk mengaliri Kali Elo. Sisi kanan kiri kali adalah permukiman warga desa yang berbatas kumpulan pohon bambu.

Meski kemarau, Kali Elo masih memiliki debit air yang cukup untuk diarungi. Terlihat pula saat itu pemancing lokal hingga ada orang mandi di kali ini.

Ada banyak biawak di daerah sini. Sering diburu masyarakat tapi hanya yang dewasa dan yang masih kecil dilarang perburuannya.

Sebenarnya, tidak diperkenankan untuk melakukan arung jeram di waktu malam. Karena, risiko terluka bila terjatuh akan semakin tinggi. Perjalanan kami malam itu berlangsung aman.

Untuk mengarungi keseluruhan jalur di atas, wisatawan membutuhkan waktu selama 3-4 jam. Peserta yang boleh ikut sendiri dimulai dari umur 8 tahun dengan harga kapal mulai Rp 700 ribu untuk lima orang.

Kamu juga sudah dapat konsumsi makan berat dan kudapan dalam sebuah paket arung jeram yang dipilih. Kamu tertarik mencobanya?

Jembatan Sigandul yang Fotogenik di Temanggung

Ada yang menarik di kawasan Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Kini kawasan ini punya jembatan yang jadi spot foto, namanya Sigandul.

Traveler yang ingin jalan-jalan melintas di kawasan ini, jika cuaca cerah dan beruntung bisa melihat keindahan Gunung Sindoro dan Sumbing, dari kejauhan. Selain itu, bisa melihat pemandangan tanaman yang menghijau di sepanjang jalan yang dilalui.

Beberapa waktu yang lalu, detikcom sempat melintas di kawasan tersebut yang menempuh perjalanan dari Kota Magelang menuju kawasan Kledung, Temanggung. Saat itu, cuaca cerah sehingga bisa melihat Gunung Sindoro dan Sumbing. Selain itu, bisa melihat tanaman menghijau yang kebanyakan ditanami tembakau.

Di kawasan Kledung, Temanggung ini, bukan hanya Embung Kledung saja yang bisa dinikmati. Ada satu lagi yang tak kalah menariknya yakni Jembatan Sigandul.

Sebelum ada Jembatan Sigandul ini, saat melewati kawasan ini dulunya perlu ekstra hati-hati karena kondisi jalan berkelok-kelok. Kemudian, turunan yang curam serta tajam. Namun semenjak ada Jembatan Sigadul tersebut tidak lagi melewati jalan berkelok-kelok, namun melewati jembatan ini.

Semenjak ada Jembatan Sigandul, seiring berjalannya waktu lokasi ini sering dijadikan tempat selfie maupun foto-foto. Hal ini karena pemandangannya yang bagus dan kebanyakan mereka berfoto-foto dari bawah jembatan, tepatnya di lokasi jalan lama yang sudah tidak dipergunakan lagi. Sedangkan selfie maupun foto-foto tersebut dengan latar belakang Jembatan Sigandul.

Demikian, juga terkadang orang yang sedang melintas di kawasan ini berhenti sejenak, selain istirahat juga selfie-selfie dengan latar belakang Jembatan Sigandul.

"Kami berdua menempuh perjalanan dari Banjarnegara mau ke Yogyakarta. Sampai sini ya untuk istirahat," kata Aditya Hermansyah (18), bersama temannya Muhammad Rifki (19) saat ditemui, beberapa waktu lalu.

Dua traveler ini, selain istirahat sempat berfoto-foto dengan latar belakang Jembatan Sigandul tersebut. "Jembatan ini bagus sekali. Kami sengaja berhenti untuk istirahat sekalian foto-foto," tuturnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Temanggung, Hary Agung Prabowo mengatakan, Jembatan Sigandul untuk menghubungkan akses jalan. Sedangkan dulu, aksesnya agak sulit, sering terjadi kecelakaan lalu lintas, kemudian dilakukan pembangunan jembatan tersebut.

Jembatan ini dibangun 2017 dan diujicoba 2018. Kebetulan Jembatan Sigandul pemandangannya bagus, tapi sebenarnya jembatan adalah akses penghubung untuk kelancaran lalu lintas.

"Tidak boleh berhenti apapun, kendaraan apapun baik sepeda motor maupun mobil itu berhenti di jembatan atau di pinggir jembatan. Itu aturannya tidak diperbolehkan, jadi akses jembatan hanya digunakan untuk penghubung kelancaran lalu lintas," ujarnya, Kamis (25/7/2019).

Kemudian saat disinggung jika foto-foto atau selfie-selfie dilakukan dari bawah Jembatan Sigandul, kata dia, kalau di lokasi jalan yang lama atau bawah jembatan tidak apa-apa. Hal ini karena akses yang lama tidak difungsikan lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar