Setelah delapan bulan menangani pandemi COVID-19, Prof Wiku Adisasmito selaku juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 menyebut penanganan Corona di Indonesia sudah terkendali.
"Jadi kalau kita lihat perkembangan kasus nasional selama ini sebenarnya menunjukkan tanda-tanda kasus COVID-19 relatif terkendali," katanya dalam konferensi pers di kanal Youtube BNPB, Senin (9/11/2020).
Prof Wiku menambahkan meski ada libur panjang, pemerintah disebut sudah memiliki pengalaman untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus. Ada peningkatan kasus cukup besar di Agustus, atau masa libur Kemerdekaan RI, namun situasinya dianggap terkendali setelah September.
Ia membenarkan pada saat libur panjang, terjadi penurunan kasus karena pemeriksaannya menurun. Sudah 9 hari dari awal libur panjang, ada kenaikan kasus tapi tidak signifikan.
"Tetapi kalau kita lihat biasanya kenaikan kasus sekitar 10-14 hari setelah libur panjang, mari kita amati bersama" jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut Prof Wiku juga menyinggung soal angka kasus aktif COVID-19 di Indonesia sebagai 'prestasi nasional' karena persentasenya jauh lebih rendah daripada dunia.
"Dari waktu ke waktu selalu turun kasus aktifnya jadi ini suatu prestasi nasional bersama, ternyata pemerintah dan masyarakat bisa sama-sama mengendalikan kasus," sebutnya
https://indomovie28.net/movies/bad-teacher/
4 Provinsi Ini Laporkan Tidak Ada Kasus Baru Corona Per 9 November
Berdasarkan situs resmi Satgas Penanganan COVID-19 pada Senin (9/11/2020), kasus baru Corona di Indonesia bertambah sebanyak 2.853 kasus, sehingga totalnya sudah mencapai 440.569 orang.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus Corona baru tertinggi sebanyak 716 orang. Sementara posisi kedua ditempati Jawa Tengah.
Berikut 4 provinsi di Indonesia yang tidak ada kasus baru Corona per 9 November:
Bangka Belitung
Kalimantan Barat
Sulawesi Tengah
Papua
Adapun 5 Provinsi dengan kasus Corona terbanyak, Senin (9/11/2020).
DKI Jakarta: 716 kasus
Jawa Tengah: 619 kasus
Jawa Barat: 330 kasus
Jawa Timur: 234 kasus
Sumatera Barat: 126 kasus
Satu Tower RS Wisma Atlet Kosong, Jumlah Pasien COVID-19 Sudah Turun?
Koordinator RS Darurat Wisma Atlet, Mayor Jenderal TNI dr Tugas Ratmono, SpS, menyebut salah satu tower untuk flat isolasi mandiri 'kosong' atau tidak terpakai. Hal ini karena jumlah pasien COVID-19 tanpa bergala masih bisa ditampung di dalam satu tower saja, yakni di tower 5.
"Karena untuk efisiensi kita menggunakan saat ini adalah tower 5, yang tadinya adalah tower 4 dan 5 dengan kapasitas untuk dua tower kira-kira 3.100 sekian," kata dr Tugas dalam konferensi pers di kanal Youtube BNPB, Senin (9/11/2020).
"Jadi saat ini di tower 5 kita merawat 539 dan ditawar 4 saat ini kita belum difungsikan, karena memang pasiennya atau orang yang terkonfirmasi positif tanpa gejala ini bisa kita tampung di tower 5 saja," tambahnya.
Selain itu, dr Tugas juga mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada tren kenaikan pasien COVID-19 di RS Darurat Wisma Atlet semenjak libur panjang cuti bersama kemarin. Dijelaskan, dari 44 persen pasien dengan gejala ringan dan sedang pada akhir Oktober lalu, kini tinggal tersisa 36 persen.
"Jadi saya kira dari angka itu ada penurunan di sana. Jadi belum terlihat adanya suatu pengaruh dari libur panjang di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet dan mudah-mudahan ini terus berlanjut dan bahwa ini tidak ada pengaruh," jelasnya.
Sementara untuk jumlah pasien COVID-19 tanpa gejala, dr Tugas juga menuturkan mengalami penurunan, yakni dari 23 persen menjadi 17 persen pada saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar