Selasa, 10 November 2020

Mengapa Diabetesi yang Terinfeksi COVID-19 Berisiko Lebih Parah?

 Siapa yang tidak kenal dengan COVID-19? Penyakit penyebab pandemi yang membuat semua orang di dunia khawatir. COVID-19 dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal hingga kematian.

Mereka yang berusia lanjut dan menyandang penyakit kronis memiliki risiko yang lebih parah jika terkena COVID-19, termasuk di antaranya diabetesi.


Penelitian pada jurnal ilmiah Diabetes Metabolic Syndrome menunjukkan bahwa diabetesi yang terkena COVID-19 memiliki risiko gejala dan komplikasi yang lebih parah. Hal itu diketahui dari mempelajari 33 studi terkait COVID-19.


Bahkan, pasien COVID-19 dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi, hingga 2,75 kali mengalami gejala lebih parah dibanding dengan yang tidak memiliki diabetes. Selain itu, risiko kematian pada pasien COVID-19 dengan diabetes pun mencapai hampir 2 kali lipat lebih tinggi.


Lebih jauh, kadar gula darah yang tidak dikontrol berkaitan dengan risiko gejala dan komplikasi, serta kematian yang lebih besar. Berita baiknya, apabila kadar gula darah dapat dikontrol maka risiko ini dapat ditekan.


Nah, sebenarnya apa kaitan antara kadar gula darah dengan peningkatan risiko gejala dan komplikasi akibat COVID-19? Kadar gula darah yang tidak terkontrol akan meningkatkan risiko komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung. Hal ini dapat memperburuk kondisi pasien COVID-19.


TIdak hanya itu, kadar gula darah yang tidak terkontrol, dikombinasikan dengan komplikasi diabetes, juga dapat menurunkan kemampuan tubuh melawan infeksi. Jika kadar gula darah tidak terkontrol dan terjadi infeksi virus, peradangan di dalam tubuh akan meningkat dan meningkatkan risiko komplikasi.


Untuk itu, penting bagi diabetesi untuk menjaga diri dari penularan COVID-19 dengan cara menjaga jarak, selalu menggunakan masker, serta rutin mencuci tangan dengan air dan sabun. Tak kalah penting, diabetesi juga harus selalu mengontrol kadar gula darah dengan menjalankan pola hidup sehat termasuk menjaga pola makan, menjaga berat badan, dan rutin berolahraga.


Kalau Anda seorang diabetes, atau hidup dengan kerabat diabetesi, coba sediakan pemanis rendah kalori Tropicana Slim Diabtx sebagai pengganti gula. Dengan begitu, gula darah Anda tetap aman dan risiko yang lebih rendah dari gejala dan komplikasi COVID-19 yang lebih parah.


Mari bersama kita jaga kesehatan dan lewati pandemi COVID-19!

https://nonton08.com/movies/cam2cam/


Vaksin Corona Buatan Indonesia: Uji Klinis, Tahap Riset, Jadwal Suntik


Pandemi COVID-19 mengakibatkan banyak negara saling bantu dan berusaha keras mengatasi infeksi virus corona. Salah satunya melalui pembuatan vaksin.

Pemerintah memang telah menyiapan Sinovac, Cansino, dan Sinopharm, namun bukan berarti tidak ada vaksin corona buatan Indonesia. Para ilmuwan sedang mengembangkan vaksin corona buatan Indonesia yang diberi nama Merah Putih.


"Pengembangan vaksin merah putih adalah sangat penting karena pengadaan vaksin impor tidak boleh menjadi kebiasaan," kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam rapat koordinasi pengendalian pembangunan Pemda DIY.


Riset dan pengembangan vaksin corona buatan Indonesia Merah Putih berjalan baik. Vaksin dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, LIPI, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga.


Berikut informasi sekilas terkait vaksin corona buatan Indonesia Merah Putih


A. Uji klinis vaksin corona buatan Indonesia Merah Putih

Erick berharap vaksin corona buatan Indonesia Merah Putih bisa segera tersedia untuk masyarakat. Indonesia pada tahun 2022 diharapkan tidak beli vaksin dari luar negeri, namun sudah menggunakan buatan sendiri.


Vaksin corona buatan Indonesia Merah Putih telah memasuki uji klinis pada hewan pada Oktober 2020. Uji klinis diharapkan selesai pada akhir 2020 dan berlanjut ke tahap berikutnya.


"Kita harapkan bisa selesai dan tentunya mudah-mudahan hasilnya memuaskan pada akhir tahun ini," kata Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro.

https://nonton08.com/movies/life-as-we-know-it/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar