Sabtu, 16 Januari 2021

Siap Divaksin Tapi Fobia Jarum Suntik? Kenali Fakta-fakta Trypanophobia

 Program vaksinasi COVID-19 sudah mulai dilaksanakan di Indonesia. Di saat banyak orang begitu antisias menyatakan 'siap divaksin', ada juga yang cemas karena fobia jarum suntik atau dikenal sebagai trypanophobia.

Suka atau tidak suka, vaksin dimasukkan ke dalam tubuh dengan injeksi atau suntikan di lengan atas. Bagi pengidap fobia jarum suntik, ini bukan hal yang mudah untuk dihadapi.


Apa sih penyebab fobia jarum suntik?

Menurut psikiater dari RSUD Kembangan, Jakarta Barat, dr Prianto Djatmiko, SpKJ, fobia jarum bisa disebabkan oleh trauma masa kecil. Misalnya, sering ditakut-takuti dengan jarum suntik.


"Sering ditakut-takuti, misalnya, kalau nakal nanti disuntik ya. Jadi itu kebawa, tapi bisa diatasi, bisa diterapi, dikurangi intensitas ketakutannya," kata dr Prianto saat dihubungi detikcom, Jumat (15/1/2021).


dr Prianto juga menjelaskan, fobia jarum merupakan bukan suatu kondisi gangguan jiwa yang berat, sehingga dapat diobati dan tidak perlu khawatir. Selain itu, tidak serta-merta orang yang takut pada sesuatu, misalnya, pada jarum bisa disebut sebagai fobia.


"Kalau dihubungkan dengan masalah kejiwaan harus dibuktikan melalui pemeriksaan, nggak bisa diklaim begitu saja untuk memastikan itu suatu bentuk fobia atau bukan," jelasnya.


"Kalau hanya sekadar upaya karena ketakutan atau kekhawatiran yang lain jelas beda. Itu sebenarnya bukan masalah besar, itu kecemasan yang bisa diatasi, dengan relaksasi, dengan pendekatan-pendekatan terapi, jadi bisa di handle," tambahnya.


Separah apa dampak fobia jarum suntik?

Menurut dr Prianto, tingkat fobia pada seseorang bisa dilihat dari reaksi yang ditimbulkan ketika mereka melihat benda yang ditakuti. Contohnya, pada kasus yang berat gejalanya bisa sampai pingsan.


"Kalau yang berat itu biasanya mereka sampai menimbulkan kondisi-kondisi fisik tertentu, misalnya, dia sampai berdebar-debar, berkeringat, bahkan pingsan atau sampai histeris," ujarnya.


Meski begitu, dr Prianto menegaskan, fobia jarum bukanlah suatu kondisi gangguan jiwa yang berat dan tetap bisa diatasi, sehingga pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bisa tetap berjalan dengan baik.

https://indomovie28.net/movies/the-doll-4/


Full APD Seberangi Sungai Bawa Jenazah COVID-19 di Kulonprogo, Ini Faktanya


 Foto-foto petugas dengan full APD (alat pelindung diri) membawa peti jenazah menyeberangi sungai, naik-turun bukit, viral di media sosial. Mereka adalah petugas dari Satgas COVID-19 Kulonprogo, DI Yogyakarta.

Staf Bidang Operasi Posko Dukungan Satgas COVID-19 DIY Endro Sambodo saat dihubungi detikcom menjelaskan, foto-foto ini menggambarkan jalur ekstrem yang dilalui petugas pemakaman di Kelurahan Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo.


"Jadi ada pasien yang meninggal dari RSUP DR Saditjo, yang bersangkutan (yang meninggal) merupakan warga daerah situ dan makam di kampung itu memang posisinya menyeberang sungai," jelas Endro saat dihubungi detikcom, Jumat (15/1/2021).

Kenapa harus lewat jalur yang ekstrem? Menurut Endro, pemilihan jalur menuju pemakaman tersebut sudah disepakati. Alternatif jalur lain ternyata tidak lebih mudah, dan tetap tidak terjangkau ambulans.


"Kemudian kalau opsi menggunakan jalan yang lain menggunakan ambulance, ternyata memutar kurang lebih 3 kilometer, dan ambulance mentok di jalan dan untuk ke makam jalan sekitar 1 kilometer, dan jalan melalui sungai adalah opsi yang disepakati," tambahnya.


Terkait viralnya foto-foto petugas saat menjalankan proses pemakaman dengan protokol COVID-19 tersebut, Endro titip pesan untuk menjauhi risiko penularan. Di antaranya dengan selalu pakai masker, jaga jarak dan menghindari kerumunan, serta rajin cuci tangan.

https://indomovie28.net/movies/the-doll-3/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar