Pemerintahan Amerika Serikat mengirimkan surat permintaan ke perusahaan media sosial (medsos) untuk meminta mereka mengurus postingan terkait aksi demonstrasi.
Dalam surat yang dikirimkan oleh penjabat Menteri Keamanan Dalam Negeri (DHS) Chad Wolf ke CEO Facebook, Twitter, Apple, Snap, dan Alphabet tersebut pemerintah AS meminta para platform medsos untuk memblokir postingan demonstrasi berbau kekerasan, seperti aksi merobohkan patung, aksi kekerasan, dan pelanggaran jam malam.
Wolf menyebut beberapa agen DHS menemukan para pelaku aksi kekerasan dan kriminal menggunakan medsos sebagai alat untuk merencanakan dan menggerakkan kejahatan tersebut.
Surat ini dikirimkan setelah berbagai aksi demonstrasi yang memprotes kekerasan dan rasisme yang dilakukan oknum polisi di AS. Salah satu bentuk dari aksi protes itu adalah dengan menghancurkan sejumlah patung tokoh yang mewakili kalangan white supremacist.
Sebelum surat itu dikirimkan pun sebenarnya banyak dari perusahaan medsos yang sudah memblokir konten yang bisa memicu kekerasan. Contohnya Twitter yang pernah menandai kicauan Presiden Donald Trump dengan label mempromosikan kekerasan.
Sementara Facebook juga punya aturan yang melarang konten kekerasan muncul di platform media sosialnya itu, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Senin (29/6/2020).
Perlu diingat, surat yang dikirimkan bos DHS itu bukan bagian dari penegakan hukum, dan tidak bersifat memaksa. Jadi perusahaan medsos bisa saja tak menuruti permintaan tersebut tanpa ada ancaman hukum.
Meski begitu saat ini pemerintah AS tengah mencari cara untuk menggunakan kekuatan hukum dalam mengatur konten yang beredar di medsos.
Pada akhir Mei lalu Trump menandatangani sebuah perintah presiden untuk kembali menerapkan aturan yang menyatakan perusahaan medsos harus bertanggung jawab jika membiarkan ada konten yang melanggar hukum.
3 Cara Goreng Telur tanpa Minyak agar Lebih Sehat
Seorang pengguna TikTok membagikan tips goreng telur tanpa minyak. Cara ini bahkan disebut jauh lebih praktis dan menyehatkan.
Untuk menggoreng makanan tentu saja menggunakan minyak goreng atau mentega atau margarine sebagai sumber lemak. Begitupun ketika menggoreng telur. Namun, mengonsumsi makanan yang dimasak dengan cara digoreng bisa jadi kurang sehat. Karena serapan lemak pada makanan akan menambah jumlah kalori.
Seperti yang dilansir dari Health Line (8/1) ada beberapa dampak negatif pada tubuh yang disebabkan karena terlalu sering mengonsumsi makanan yang digoreng. Bisa menyebabkan sakit perut dan diare, menyebabkan obesitas, risiko penyakit jantung dan stroke, menimbul jerawat di wajah, hingga merusak fungsi otak.
Tak peduli seberapa sehat makanan, tetapi jika dimasak dengan cara digoreng akan mengurangi nutrisi sehatnya. Seperti saat menggoreng telur. Telur merupakan sumber protein yang baik yang kaya vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan tubuh.
Tapi jangan khawatir, kamu masih tetap bisa mengonsumsi telur goreng tanpa menggunakan minyak goreng. Seorang pengguna Tiktok dengan akun @ginadietsehat membagikan tips tersebut. Berikut cara nya.
1. Panaskan wajan di atas kompor.
2. Letakkan selembar daun pisang di atas wajan
3. Tuang telur yang sudah dikocok di atas daun pisang di dalam wajan.
4. Masak hingga kedua sisi matang.
5. Gunakan selembar daun pisang lain untuk membalik sisi telur.
Cara tersebut bukan satu-satunya untuk menggoreng telur tanpa minyak. Melansir situs Food One How To (10/02/17) ada dua cara lainnya yang dapat digunakan, yaitu menggunakan wajan antilengket dan microwave.
Memakai Wajan Antilengket
Wajan anti lengket atau yang berlapisan teflon dapat memasak tanpa menggunakan minyak tambahan. Ini karena lapisan antilengketnya membuat bahan makanan tidak melekat pada permukaan wajan. Caranya mudah, cukup panaskan wajan di atas kompor, setelah itu tuangkan telur dan masak hingga matang.
https://kamumovie28.com/i-love-you-from-38000-feet/