Jamur enoki dikaitkan dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) atas wabah listeria yang terjadi di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia karena jamur impor dari salah satu perusahaan asal Korea Selatan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Ketahanan Pangan telah melakukan investigasi produk jamur enoki asal produsen Korea Selatan. Dari hasil pengujian di laboratorium, beberapa produk tidak memenuhi persyaratan edar karena mengandung bakteri L. monocytogenes melewati ambang batas dan memusnahkan produk tersebut.
L. monocytogenes merupakan salah satu bakteri yang dapat membuat makanan menjadi beracun. Listeria yang disebabkan oleh bakteri L. monocytogenes dapat berbahaya bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah seperti ibu hamil, anak-anak, dan lansia.
"Pemusnahan dilakukan pada tanggal 22 Mei 2020 dan 19 Juni 2020 di PT. siklus Mutiara Nusantara, Bekasi, yang dihadiri oleh perwakilan dari pelaku usaha dan BKP, sejumlah 1.633 karton dengan berat 8.165 kg," demikian tulis rilis tersebut seperti yang diterima detikcom, Kamis (25/6/2020).
Kementan juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih cermat dan berhati-hati dalam membeli produk pangan khususnya pangan segar asal tumbuhan serta memilih pangan yang sudah terdaftar dengan nomor PSAT (Pangan Segar Asal Tumbuhan).
"Sampai dengan hari ini di Indonesia belum ditemukan adanya kasus KLB karena kontaminasi bakteri dari jamur enoki tersebut. Hal-hal yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian merupakan langkah pencegahan," pungkasnya.
Jamur Enoki Disebut Picu Wabah Listeria, Ini Penjelasannya
Jamur enoki jadi perhatian karena beberapa negara melaporkan kaitannya dengan wabah listeria. CNN melaporkan di Amerika Serikat (AS) sudah ada empat orang yang meninggal dan 31 dirawat karena jamur enoki yang diimpor dari salah satu perusahaan Korea Selatan.
Kementerian Pengawas Obat dan Makanan Korea Selatan (MDFS) pada 18 Maret 2020 mengonfirmasi memang ada jejak bakteri Listeria monocytogenes pada produk jamur enoki dari dua perusahaan.
Apa itu jamur enoki?
Dikutip dari Departemen Botani Wisconsin-Madison University, jamur enoki atau Flammulina velutipes biasa tumbuh di batang kayu dari pohon yang mati. Jamur enoki tumbuh di suhu dingin, oleh karena itu kadang dijuluki juga sebagai 'winter mushroom'.
Jamur enoki memiliki bentuk panjang, tipis, dan berwarna putih yang umum dikonsumsi di Asia Timur. Studi yang dipublikasi di jurnal Frontiers in Pharmacology 2016 menyebut senyawa kimia yang dikandung jamur enoki kemungkinan bisa memiliki sifat antikanker.
Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), bakteri listeria secara umum bisa mencemari makanan yang dikelola di lingkungan tak highienis. Listeria dapat hidup lama di kulkas dan dengan mudah menyebar ke makanan dan permukaan lainnya.
CDC merekomendasikan agar permukaan yang sering disentuh dan wadah makanan rutin dibersihkan dengan air hangat serta sabun.
CDC juga menyarankan agar orang-orang tidak mengonsumsi jamur enoki yang sudah lewat masa kedaluwarsa.
Pasien yang terinfeksi listeria dapat mengalami berbagai gejala mulai dari sakit kepala, kehilangan keseimbangan, demam, dan nyeri otot. Pada ibu hamil, infeksi listeria bisa menyebabkan keguguran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar