Kamis, 25 Juni 2020

Kementan Pastikan Belum Ada Wabah Listeria Akibat Jamur Enoki di Indonesia

Jamur enoki jadi perhatian setelah dikaitkan dengan wabah listeria di beberapa negara. Di Amerika Serikat sendiri, jamur enoki menyebabkan 31 orang dirawat dan 4 orang meninggal dunia setelah mengonsumsi jamur enoki yang terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes.
Indonesia telah mendapatkan informasi mengenai wabah Listeria yang disebabkan jamur enoki. Dari hasil penelusuran, beberapa produk asal Korea Selatan yang terkontaminasi bakteri listeria. Meski demikian, Kementerian Pertahanan Pangan RI (Kementan) memastikan belum ada kasus wabah listeria di Indonesia.

"Sampai dengan hari ini di Indonesia belum ditemukan adanya kasus KLB karena kontaminasi bakteri dari jamur enoki tersebut," demikian dalam rilis Kementan yang diterima detikcom, Kamis (25/6/2020).

Sebagai langkah antisipasi, Badan Karantina Pertanian melakukan peningkatan pengawasan keamanan pangan jamur enoki asal Korea Selatan. Pelaku usaha juga diminta menerapkan praktek sanitasi higiensi di seluruh tempat dan rantai produksi untuk meminimalisir kontaminasi bakteri di pangan.

Listeria adalah infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes. Orang biasanya sakit setelah makan makanan yang terkontaminasi.

Gejala listeria biasanya tidak muncul sekitar satu sampai empat minggu setelah seseorang makan makanan yang terkontaminasi. Beberapa orang bahkan melaporkan gejala 70 hari setelah terpapar bakteri.

Gejala listeria meliputi sakit kepala, leher kaku, kehilangan keseimbangan, kebingungan, dan sakit serta demam. Wanita hamil biasanya hanya mengalami demam dan gejala mirip flu lainnya, tetapi infeksi listeriosis dapat menyebabkan keguguran.

Kementan RI Musnahkan Jamur Enoki Asal Korsel yang Picu Wabah Listeria di AS

Jamur enoki dikaitkan dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) atas wabah listeria yang terjadi di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia karena jamur impor dari salah satu perusahaan asal Korea Selatan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Ketahanan Pangan telah melakukan investigasi produk jamur enoki asal produsen Korea Selatan. Dari hasil pengujian di laboratorium, beberapa produk tidak memenuhi persyaratan edar karena mengandung bakteri L. monocytogenes melewati ambang batas dan memusnahkan produk tersebut.

L. monocytogenes merupakan salah satu bakteri yang dapat membuat makanan menjadi beracun. Listeria yang disebabkan oleh bakteri L. monocytogenes dapat berbahaya bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah seperti ibu hamil, anak-anak, dan lansia.

"Pemusnahan dilakukan pada tanggal 22 Mei 2020 dan 19 Juni 2020 di PT. siklus Mutiara Nusantara, Bekasi, yang dihadiri oleh perwakilan dari pelaku usaha dan BKP, sejumlah 1.633 karton dengan berat 8.165 kg," demikian tulis rilis tersebut seperti yang diterima detikcom, Kamis (25/6/2020).

Kementan juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih cermat dan berhati-hati dalam membeli produk pangan khususnya pangan segar asal tumbuhan serta memilih pangan yang sudah terdaftar dengan nomor PSAT (Pangan Segar Asal Tumbuhan).

"Sampai dengan hari ini di Indonesia belum ditemukan adanya kasus KLB karena kontaminasi bakteri dari jamur enoki tersebut. Hal-hal yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian merupakan langkah pencegahan," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar