Impor limbah sampah dan plastik scrap menjadi masalah yang besar di Indonesia akhir-akhir ini.
Karenanya, pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) saat ini tengah membangun roadmap bagaimana agar Indonesia tidak boleh lagi tergantung kepada impor itu ke depan.
"Kita harus optimalkan sampah yang ada dalam negeri. Saya kira masih banyak potensi-potensi sampah di dalam negeri yang sangat baik," kata Kepala Sub Direktorat Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah KLHK, Ujang Solihin Sidik dalam keterangannya, Senin (22/6/2020).
Langkah kedua yang akan dilakukan pemerintah adalah mengurangi kebutuhan virgin plastik, yaitu pelet yang diambil terbuat dari minyak bumi.
"Ke depan pemerintah harus membuat kebijakan bahwa barang-barang dari hasil daur ulang plastik itu harus menjadi prioritas dalam proses pengadaan," ucapnya.
Dia juga menuturkan bahwa KLHK bersama dengan Lembaga Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) saat ini sedang membangun kebijakan green procurement.
"Jadi ke depan, barang-barang yang memang hasil daur ulang akan mendapatkan label khusus bahwa ini akan menjadi prioritas di pengadaan barang dan jasa khususnya di pemerintahan," tuturnya.
Baca juga: Jokowi Minta Impor Sampah Dikendalikan Pakai Cara Ini
Ujang mengatakan saat ini yang sudah terpasang label prioritas di pengadaan barang pemerintah adalah kertas.
"Jadi ke depannya kami akan prioritasnya produk plastik daur ulang," katanya.
Pemerintah tengah mengupayakan proses pengadaan barang dan jasa yang ramah lingkungan (green procurement). Untuk itu, pengadaan barang dan jasa yang makin meningkat ini, harus didorong agar memperhatikan aspek lingkungan.
Dasar hukum green procurement ini antara lain UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Dalam UU ini disebutkan, pengadaan barang dan jasa yang ramah lingkungan salah satu instrumen ekonomi lingkungan ekonomi insentif atau disinsentif. Aturan lain adalah Perpres 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
Dengan keluarnya kebijakan mengenai green procurement ini nantinya, semua proses pengadaan pertimbangan lingkungan sebagai syarat utama, termasuk bagi rekanan.
Sejumlah alasan mengapa pengadaan barang dan jasa harus ramah lingkungan antara lain untuk mengurangi dampak negatif lingkungan. Lalu, meningkatkan kepatuhan peraturan lingkungan, meminimalisasi sampah, mendukung konservasi sumber daya, dan efisiensi sumber daya alam seperti energi, air, maupun mineral.
Skill yang Wajib Diasah Biar Kuat Lawan Corona
Era normal baru (new normal) ikut mengubah dunia kerja sehingga membutuhkan skill atau keterampilan tambahan. Menurut CEO dan Co-Founder TopKarir, Bayu Janitra Wirjoatmodjo ada empat kemampuan baru yang perlu dimiliki bagi pekerja dalam menghadapi new normal.
"Kalau untuk yang saat ini masih bekerja, beberapa skill yang memang harus dipegang, pertama itu adalah skill terkait sama COVID. Ini kan lebih ke protokoler kesehatan ya. Nah itu kan membutuhkan juga pengetahuan dan penerapan. Jadi kita menyebutnya itu skill kan sebenarnya. Itu satu," kata dia saat dihubungi detikcom, Minggu (21/6/2020).
Lalu yang kedua adalah mengelaborasi pekerjaan yang tadinya bersifat konvensional atau offline menjadi bersifat online. Sebagai contoh, dia menjelaskan semenjak ada pandemi COVID-19 dan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebagian pekerjaan kini dilakukan secara online.
Lanjut dia, skill ketiga yang harus dimiliki adalah kemampuan untuk mempelajari hal-hal baru dengan cepat.
"Jadi belajar itu ada skillnya juga. Jadi belajar itu ada tekniknya ya, itu membutuhkan skill juga dan teknik pembelajaran itu memang ada. Jadi kalau yang saya lihat sekarang di era new normal ini kan sebenarnya belum ada standar baku (misalnya) bagaimana perusahaan itu bertransaksi ya. Kan penerapannya beda-beda ya, ada yang modelnya dibuat shift, ada yang modelnya dibuat kayak tadi misalnya dari 5 hari, 3 hari kerja, 2 hari off (work from home)," jelasnya.
Kemudian terakhir adalah skill dalam menguasai teknologi digital, entah itu sosial media maupun perangkat-perangkat digital lainnya.
"Yang terakhir adalah bagaimana mengutilisasi kemampuan digital kita. Jadi pengetahuan tentang digital seperti penguasaan sosial media, terus penguasaan tools-tools yang sifatnya untuk lebih ke kayak media lah," tambahnya.
https://indomovie28.net/bound/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar