Rabu, 24 Juni 2020

Terasa 'Engap' Saat Gowes? Turunkan Intensitasnya, Bukan Maskernya

 Influencer sekaligus praktisi kesehatan dr Falla Adinda mengimbau pesepeda untuk tetap memakai masker di masa new normal. Terlebih saat berada di ruang publik yang bertemu dengan kerumunan atau berpapasan dengan orang.
"Yang harus kita (pesepeda) patuhi memang protokol kesehatan seperti aktivitas lainnya jaga jarak, kenakan masker," jelas dr Dinda, yang juga seorang pegiat triathlon, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia TV, Selasa (23/6/2020).

Kekhawatiran beberapa orang soal terjadinya penumpukan CO2 atau karbondioksida akibat berolahraga pakai masker, dr Dinda menegaskan hal ini tidak akan terjadi ketika olahraga dilakukan dengan intensitas ringan. Lagipula, olahraga dengan intensitas berat tidak dianjurkan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) jika tujuannya sekadar menjaga kebugaran.

"Kalau kita bicara olahraga yang rekreasional dengan intensitas ringan, menggunakan sepeda lipat, saya rasa masker masih bisa dipakai, karena tabiat kita saat berolahraga biasanya melakukan olahraga dengan berkumpul dan berpapasan dengan orang," jelas dr Dinda.

Jika tetap ingin berolahraga tanpa mengenakan masker, dr Dinda mengingatkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Bangun lebih pagi
Pastikan lingkungan sepi
Tidak ada kerumunan orang
Namun ketika ada risiko bertemu dan berpapasan dengan orang lain, dr Dinda menegaskan pesepeda wajib memakai masker. Jika merasa kesulitan bernapas, dr Dinda menyarankan untuk mengurangi intensitas olahraga.

"Tetap menggunakan masker. Jika engap, turunkan intensitasnya bukan turunkan maskernya," tegasnya.

Dear Rombongan Pesepeda, Ini Pesan Ganjar Soal Berbagi Jalan Saat Gowes

 Demam gowes sedang melanda, rombongan pesepeda mudah sekali ditemukan di mana-mana. Tak jarang, pegowes pemula kurang bisa menjaga perilaku saat sedang berada dalam rombongan sehingga tanpa sadar memenuhi jalan.
Soal ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan pesan khusus. Menurutnya, penting untuk diingat agar tidak menyerobot hak pengguna jalan lainnya.

"Ketika itu baris, satu-satu kecuali memang CFD. Tapi tolong di jalan umum pengguna jalan umum diberi kesempatan," tegasnya.

Selain itu Ganjar juga berpesan kepada Bupati Wali Kota terkait maraknya pesepeda yaitu saat ini merupakan momentum pemerintah daerah untuk membuat jalur khusus sepeda.

"Bupati Wali Kota ini kesempatan untuk membuat jalur sepeda, ini momentum," katanya.

Selain itu, Ganjar juga mengingatkan soal penggunaan masker. Menurutnya, tidak masalah sedikit menurunkan masker saat bersepeda agar tidak menghirup karbondioksida (CO2). Tapi saat berhenti, masker harus dipakai lagi.

"Kalau kita lari, olahraga, ditutup, kita ini menghirup kembali CO2, kalau gini (hidung terihat), udara O2. Maka kalau sepedaan gini, lho, kalau pas sendiri, napas jadi bagus. Kalau pas istirahat, banyak orang dipakai lagi," pesannya.

Viral Pria Bogor Tak Boleh Makan Mi Instan Seumur Hidup, Benarkah Picu Kanker?

 Seorang pria di Bogor mengaku divonis dokter tidak bisa lagi makan mi instan seumur hidupnya. Radang kerongkongan yang dialaminya dikhawatirkan berkembang jadi kanker.
Pria berinisial T ini punya kebiasaan makan mi instan sejak 2008, saat masih kuliah di Jakarta. Dalam sepekan,T sanggup menghabiskan setengah kardus mi instan baik goreng maupun kuah.

"Bahkan, rekor yang pernah gue alami adalah tiga kardus dalam waktu tiga minggu," tulis T di akun Facebook miliknya yang viral.

Hingga akhirnya pada 2012, T mulai membatasi diri hanya makan mi instan 1-2 kali dalam sepekan. Namun keputusan ini nampaknya sudah terlambat. Pada 2020, kerongkongan dan lambungnya panas seperti terbakar, disertai mintah darah sampai dua kali.

Pemeriksaan gastroskopi menunjukkan ada radang di kerongkongan dan tingkatannya mulai parah. Menurut T, sejak saat itu dokter melarangnya makan mi instan untuk selama-lamanya.

"Berhenti total makan mi sejak kena radang kerongkongan itu. Sejak dibilang sama dokter supaya berhenti, karena kalau diteruskan saya bisa kena kanker kerongkongan," katanya.
https://indomovie28.net/countrycide/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar