Aktor Hyun Bin jadi salah satu selebriti Korea Selatan yang ikut memberikan donasi untuk bantu pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di Korea Selatan. Ia memberikan donasi sebesar 200 juta won, atau setara dengan 2,3 miliar rupiah.
Mengutip Koreaboo, pada Rabu (4/3/2020), sumbangan ini Hyun Bin berikan kepada yayasan Community Chest of Korea di akhir bulan lalu. Ia disebut memberikan donasi secara diam-diam tanpa memberitahu agensinya.
Sebelumnya, pada (21/2/2020), Hyun Bin sempat mengunggah postingan melalui akun Instagram agensinya Vast Entertainment, soal keprihatinannya terhadap Covid-19 yang terjadi di Korea Selatan. Ia berharap masyarakat bisa bersama-sama melewati masa sulit dalam menghadapi virus tersebut.
"Sama seperti saat kita mengatasi kesulitan dengan saling memberikan semangat meskipun dalam masa-masa sulit. Saya berharap penyakit virus corona (Covid-19) bisa lewat secepat mungkin," tulisnya di postingan tersebut.
Banyak yang memuji Hyun Bin atas kerendahan hatinya. Mereka memuji Hyun Bin karena donasinya ini tidak diumumkan ke publik, dan benar-benar tulus ingin membantu menanggulangi penyebaran Covid-19 di Korea Selatan.
Hyun Bin juga disebut sebagai dermawan karena terdaftar dalam "Honor Society". Honor Society berisi orang-orang yang rutin menyumbang dana bagi mereka yang membutuhkan.
Apakah Anak-anak Bisa Menjadi Super-Spreader Virus Corona? Ini Faktanya
Virus corona COVID-19 dianggap 'jinak' terhadap anak-anak karena sampai saat ini kasus positif COVID-19 pada anak-anak masih sangat rendah. Menurut data World Meters Info, jumlah kasus positif COVID-19 pada anak-anak berusia 10-19 tahun hanya 0,2 persen dan pada usia 0-9 tahun masih 0 persen.
Selain itu, gejala COVID-19 yang dialami oleh anak-anak tergolong hanya gejala ringan seperti batuk dan pilek. Gejala ini sama persis dengan penyakit flu sehingga sulit untuk dideteksi.
Gejala yang sama antara COVID-19 dan flu pada anak bisa mengakibatkan orang tua menganggap sepele dan mengira hanya sebagai sakit flu biasa, padahal COVID-19 dapat menyebar dengan cepat dari manusia ke manusia.
Lalu apakah anak-anak bisa menjadi 'super-spreader' COVID-19?
Super-spreader adalah istilah yang merujuk pada pasien yang secara signifikan menginfeksi lebih banyak orang dengan penyakit daripada biasanya.
dr Miza Dito Afrizal, SpA, BMedSci, MKes, dari RSIA Tumbuh Kembang, Depok, memberikan pendapatnya mengenai apakah anak-anak bisa menjadi 'super-spreader' di lingkungannya. Menurutnya hal ini belum dapat dipastikan karena virus corona jenis COVID-19 adalah sesuatu yang baru dan penelitian tentang hal ini masih dilakukan. Namun, menurutnya ada hipotesa yang mengatakan bahwa anak-anak bisa saja menjadi 'super-spreader'.
"Ini belum bisa terjawab, karena penelitian masih dilakukan. Hipotesanya memang dikatakan bisa namun belum terbukti secara ilmiah," ujar dr Miza
WNA dan WNI Ramai Datangi Pos Pemantauan RSPI Sulianti Saroso
Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso yang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan pasien virus corona, menyediakan pos pemantauan untuk COVID-19. Pos ini beroperasi selama 24 jam.
Pada pos tersebut, ada beberapa kegiatan yang dilakukan para WNA (Warga Negara Asing) dan WNI (Warga Negara Indonesia) yang mengunjunginya. Mulai dari konsultasi, permintaan informasi, dan screening atau pengecekkan.
"Konsultasi, tentunya yang datang ingin meminta info seputar COVID-19. Karena banyak yang dikatakan (info) hoax yang beredar," jelas Kepala Instalasi Promosi Kesehatan RSPI Sulianti Saroso, Tiur Sani, di RSPI Prof dr Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Selasa (3/3).
"Ada juga permintaan informasi tentang bagaimana sih pelayanan terkait COVID-19, bagaimana ketika mereka merasakan gejalanya dan sebagainya," imbuhnya.
Selain itu, ada juga yang disebut screening atau pengecekkan. Tiur mengatakan, screening yang dimaksud adalah cek suhu tubuh.
Tiur menambahkan, ada juga sesi tanya jawab dan mengisi formulir yang telah disediakan. Ini bertujuan untuk menentukan pengunjung yang datang masuk ke dalam kategori orang dalam pemantauan atau pengawasan, agar bisa segera diisolasi.
"Paling banyak (yang datang) yang habis bepergian dari wilayah China. Tapi, masyarakat yang mengalami batuk atau gejala lainnya juga datang ke RSPI," kata Tiur.
https://indomovie28.net/kamen-rider-ryuki-episode-1/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar