Lumba-lumba diketahui sebagai salah satu hewan yang paling cerdas, bahkan mampu menggunakan alat. Bahkan dalam penelitian terbaru, terungkap temuan menarik, yaitu bahwa mereka bisa mempelajari teknik baru dari temannya.
Berarti, lumba-lumba punya kemampuan yang mirip dengan kera besar ataupun manusia, walau dalam skala dan lingkungan yang berbeda.
Sebelumnya, ilmuwan mengamati bahwa induk lumba-lumba di Shark Bay, Australia Barat, mengajarkan teknik tertentu pada keturunannya. Itulah yang sebelumnya diyakini, bahwa metode belajar lumba-lumba adalah antar generasi.
Nah, studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Current Biology mengindikasikan lumba-lumba bisa belajar dengan cara yang berbeda. Mereka mengamati lumba-lumba lain melakukan suatu teknik menyantap makanan dan kemudian mengadopsi teknik tersebut.
Teknik bersangkutan adalah, ketika lumba-lumba menemukan ada mangsa bersembunyi di cangkang keong yang telah kosong, mereka membawanya ke permukaan lalu menggoyang-goyangkannya. Alhasil, makanan meluncur dari dalam cangkang tersebut ke mulut mereka.
Metode itu sudah lama dilakukan lumba-lumba, tapi diteliti intensif dalam riset ini. Dr Sonja Wild, salah satu peneliti dari University of Konstanz menyatakan temuan itu mengejutkan dan membuka pintu untuk riset selanjutnya.
"Hasilnya cukup mengejutkan, karena lumba-lumba cenderung konservatif, di mana anak mereka mengikuti strategi yang dilakukan induknya," kata dia yang dikutip detikINET dari Independent.
"Namun demikian, hasil studi kami menunjukkan jika lumba-lumba jelas bisa dan juga termotivasi untuk mempelajari taktik baru di luar hubungan ibu dan anak," papar dia.
Studi ini juga menunjukkan bukti lebih lanjut semakin banyak kemiripan antara lumba-lumba dan bangsa kera besar. Kera besar tertentu juga belajar dari sesamanya, bukan hanya dari induk.
"Meskipun sejarah evolusinya berlainan dan fakta bahwa mereka tinggal di lingkungan berbeda, baik lumba-lumba dan kera besar berumur panjang, mamalia berotak besar dengan kapasitas tinggi untuk inovasi dan perilaku menularkan budaya," tambah Dr Sonja.
Setiap Bulan, 100 Juta Orang Nonton YouTube di TV
YouTube layanan streaming video melihat adanya perubahan signifikan dalam pola menonton penggunanya di mana mereka mulai bergeser dari layar ponsel ke layar televisi.
Hal ini terungkap lebih dari 100 juta orang di Amerika Serikat menonton YouTube ataupun YouTube TV di televisi setiap bulannya.
Tak hanya itu durasi menonton pengguna di televisi juga meningkat naik 80 persen sejak tahun lalu, sementara waktu menonton konten siaran langsung tumbuh 250 persen di bulan Maret dibandingkan dengan tahun 2019.
Dilansir detiKINET dari Engadget, YouTube menyoroti statistik sebagai bagian dari presentasi NewFront yakni sebuah acara industri yang ditujukan untuk pengiklan digital.
Dengan hasil ini tampaknya Google turut senang karena telah lama induk perusahaan ini mencoba untuk mendorong YouTube digunakan tak hanya sekedar nonton di ponsel tapi juga televisi.
Pegeseran ini juga salah satunya dampak dari pandemi COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir ini karena banyak orang-orang harus berdiam diri di rumah dan menghabiskan waktunya salah satunya dengan menonton TV.
YouTube juga membagikan informasi bagaimana kebiasaan menonton telah berubah selama pandemi tampilan konten terkait 'penghuni pertama' meroket lebih dari 400 persen antara pertengahan Maret dan akhir Mei dibandingkan dengan awl tahun.
Lalu Video yang terkait dengan memasak juga melonjak 45 persen dibandingkan dengan tahun lalu, sementara video olahraga di rumah naik 200 persen sejak pertengahan Maret.
https://kamumovie28.com/boruto-episode-112-subtitle-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar