Olahraga sepeda semakin digemari masyarakat di tengah pandemi Corona. Ada yang mulai bersepeda menggantikan moda transportasi, adapula yang bersepeda untuk fokus rutin berolahraga.
Kunjungan di sejumlah bengkel sepeda mengalami lonjakan yang signifikan. Tidak hanya antre, pelanggan yang hendak mereparasi sepedanya sampai harus masuk wailing list hingga berhari-hari.
Keluhan yang dialami juga cukup beragam. Seperti yang diceritakan Ari Budiono, pemilik bengkel sepeda di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, servis sepeda yang paling banyak dilakukan adalah mengganti ban dalam, ban luar, pelek, jari-jari, hub atau poros, serta crank atau as pedal.
Lantas bagaimana ya caranya agar sepeda tetap terawat? Catat 3 hal penting berikut.
1. Sesuaikan jenis sepeda dengan lokasi pemakaian
Menurut Ari, penting untuk menyesuaikan jenis sepeda dengan lokasi pemakaian. Seperti misalnya sepeda lipat tidak cocok untuk dipakai di gunung.
"Kalau dari segi teknis, sepeda ga awet karena nggak dirawat. Kalau dirawat mah nggak bakal hancur. Lokasi pemakaian, kayak sepeda seli dipakai di gunung kan bukan porsinya. bukan masalah bisa atau tidak, ya semua sepeda bisa tapi ya pas gak sih?" kata Ari saat ditemui detikcom Jumat (26/6/2020).
2. Cukup rutin bilas dengan sabun
Menurut Ari, merawat sepeda cukup dengan rutin membersihkan sepeda. Disebutkan, tidak perlu disteam, cara mudah ini sudah cukup menjaga sepeda agar tetap terawat.
"Tips merawat sepeda sih pemakaian disesuaikan sama fungsinya. Dipakai, dibilas, dicuci pakai sabun, jangan di steam ya. Kalau di-steam pakai tekanan ya sepeda jebol. Udah simpel aja. Gue ga rekomendasi orang mencuci sepeda di-steam," jelas Ari.
3. Biasakan cek kondisi sepeda
Ditemui secara terpisah, Sakri pemilik sepeda bengkel di kawasan Pejaten Raya, Jakarta, mengingatkan para pesepeda untuk rutin mengecek kondisi sepeda.
"Kita sering cek saja, kalau sudah goyang kan pelor atau apa-apa kita buru-buru kencengin. Kalau sudah goyang didiemin aja hancur pasti. Kita mah paling kalau rantai pakai blub (pelumas berbahan wax) biar pelumas enak gitu dipakenya halus," kata Sakri.
Viral Pedagang Ludahi Bakso Cuanki, Ini Risiko Penyakit yang Bisa Ditularkan
WS (21), pedagang bakso cuanki di Kembangan, Jakarta Barat, viral beberapa waktu lalu di media sosial terkait aksinya meludahi barang dagangannya sendiri. Windra mengaku melakukan hal ini sebagai penglaris.
"Pelaku meludahi mangkok bakso tersebut sesuai dengan ajaran yang dipelajari pelaku dari gurunya pada saat berada di kampungnya daerah Garut, kurang-lebih satu minggu yang lalu," kata Kapolsek Kembangan Kompol Imam Irawan dalam keterangannya kepada detikcom, Jumat (26/6/2020).
Dari sisi kepantasan, meludahi makanan sudah tentu tidak dibenarkan. Di sisi lain, air liur manusia sangat mungkin mengandung berbagai macam kuman atau mikroba yang bisa menularkan penyakit. Kira-kira apa saja ya?
"Kuahnya panas, tapi mangkuknya kan nggak. Panasnya kuah pun belum tentu 100 derajat Celcius. Jadi? Tetap risiko tinggi,"
dr Tan Shot Yen - Pakar Gizi Komunitas
Pakar gizi komunitas dr Tan Shot Yen mengatakan ada beberapa penyakit yang bisa ditularkan lewat air liur. Ada yang menyerang pencernaan, ada pula yang mengganggu sistem organ yang lain,
"Prinsipnya droplet infection. Mulai dari TBC, COVID-19, pneumonia, difteri, influensa, meningitis, mikoplasma (jamur), rubella, mumps (gondongan/ parotitis), campak hingga cacar air," ujar dr Tan saat dihubungi detikcom, Sabtu (27/6/2020).
dr Tan menambahkan karena pada prinsipnya semua bakteri dalam percikan air liur manusia sangat berpotensial menular.
"Semua bakteri, virus, dan jamur yang bisa hidup dalam percikan ludah manusia sangat berpotensi menularkan penyakitnya," tambahnya.
Lho, tapi kan kuah bakso cukup panas untuk membunuh mikroba? Belum tentu, menurut dr Tan.
"Kuahnya panas, tapi mangkuknya kan nggak. Panasnya kuah pun belum tentu 100 derajat Celcius. Jadi? Tetap risiko tinggi," tegasnya.
https://indomovie28.net/death-note-episode-27/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar