Kamis, 18 Juni 2020

Pesan dr Reisa Soal Olahraga di Tempat Umum: Wajib Pakai Masker!

Anggota tim komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro mengingatkan protokol kesehatan saat berolahraga di era 'new normal' atau kenormalan baru. Salah satunya adalah anjuran agar tetap memakai masker bila olahraga dilakukan di luar rumah yang ramai kerumunan orang.
Komentar dr Reisa ini menyusul perdebatan yang timbul terkait pemakaian masker saat berolahraga. Sebagian orang berpendapat masker lebih baik dilepas karena akan sulit bernapas, tapi ada juga yang menyarankan sebaiknya tetap pakai masker agar aman dari risiko penularan virus Corona COVID-19.

"Protokol kesehatan utama kita kalau berada di ruang publik dan berdekatan dengan orang lain kita wajib memakai masker. Dengan begitu kita bisa kenali risiko diri sendiri dan kenali risiko lingkungan sekitar. Baru kita bisa memutuskan untuk berolahraga menggunakan masker atau tidak di luar rumah," kata dr Reisa dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Rabu (17/6/2020).

Protokol kesehatan utama kita kalau berada di ruang publik dan berdekatan dengan orang lain kita wajib memakai masker
dr Reisa Broto Asmoro
"Ingat kembali tujuan berolahraga. Tujuannya untuk menyehatkan badan, atau berbeda, hanya karena ingin bertemu dan berkumpul dengan teman atau kerabat?" lanjutnya.

dr Reisa menjelaskan di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini yang disarankan adalah olahraga intensitas ringan hingga sedang untuk menjaga kebugaran tubuh. Bila tidak memungkinkan, tidak ada salahnya olahraga di dalam rumah memanfaatkan barang-barang yang ada.

Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) pernah menjelaskan bahwa masalah pemakaian masker ini tergantung dari tujuan olahraganya.

Bila hanya sekedar ingin meningkatkan imun tubuh maka olahraga sebaiknya dilakukan dengan intensitas ringan hingga sedang dan dalam kasus ini tidak masalah memakai masker. Sementara itu mereka yang olahraga dengan intensitas berat karena ingin meningkatkan performa, misalnya atlet, memang tidak disarankan memakai masker.

Ahli kedokteran olahraga dr Michael Triangto, SpKO, dari Slim + Health Sports Therapy mengatakan masyarakat umum yang kebanyakan berolahraga ringan demi kebugaran di tempat umum sebaiknya tetap memakai masker demi mencegah penularan COVID-19. Memang bisa terasa tidak nyaman, tapi ini tidak berbahaya bagi kesehatan.

"Kalau saya bicara untuk orang yang berolahraga untuk sehat, tentunya harus berolahraga intensitas ringan sampai sedang. Artinya tidak sampai berkeringat, tidak sampai masker itu basah karena saya bernapas lewat mulut," kata dr Michael pada detikcom, Rabu (17/6/2020).

Pesan Dokter Soal Dexamethasone, 'Obat Dewa' yang Sembuhkan Pasien Corona

Para peneliti di Universitas Oxford, Inggris, mengatakan memiliki bukti kemanjuran obat dexamethasone untuk menyelamatkan pasien Corona bergejala berat. Di penelitian itu, obat ini mengurangi sepertiga kematian pasien yang menggunakan ventilator, dan seperlima kematian pasien dengan bantuan oksigen.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menyambut hasil uji klinis tersebut. Disebutkan bahwa manfaat obat dexamethasone ini hanya terlihat pada pasien sakit parah dengan virus Corona COVID-19. Studi tidak mengamati pada pasien Corona dengan penyakit ringan.

"Ini adalah pengobatan pertama yang ditunjukkan untuk mengurangi angka kematian pada pasien dengan virus Corona COVID-19 yang membutuhkan dukungan oksigen atau ventilator," kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, yang dikutip dari laman resmi WHO, Rabu (17/6/2020).

Obat dexamethasone biasa digunakan untuk mengurangi peradangan. Obat jenis anti-inflamasi ini digunakan untuk mengobati berbagai kondisi, seperti alergi, asma, eksim, radang sendi, hingga gangguan pernapasan. Influencer kesehatan sekaligus spesialis jantung dari dr Vito A Damay, SpJP(K), Mkes, FIHA, FICA, FAsCC, dari Siloam Hospital Lippo Village, mengatakan dexamethasone sering kali disebut 'obat dewa' karena bisa menghilangkan gejala itu dengan cepat.

"Kenapa sering dipakai? Umumnya pasien ke dokter itu karena ada keluhan gatal, nyeri, kemerahan... itu adalah reaksi normal dari peradangan. Jadi entah karena infeksi, alergi, atau sebab lain reaksi itu dalam kadar tertentu akan muncul. Bayangkan, pasien tentu ingin keluhan cepat hilang. Nah dexamethason ini menurunkan reaksi tubuh kita terhadap reaksi radang," papar dr Vito pada detikcom, Rabu (17/6/2020).

Namun, dr Vito mengingatkan bahwa dexamethasone bukan obat yang bisa sembarangan dibeli dan dikonsumsi. Efek samping dexamethasone diketahui bisa menyebabkan masalah dispepsia atau sering disebut awam gangguan maag.
https://indomovie28.net/sword-art-online-alicization-episode-24-subtitle-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar