Sabtu, 04 Juli 2020

India dan China Bersitegang, Samsung Diuntungkan?

India dan China tengah bersitegang, membuat ajakan boikot produk dari Negeri Tirai Bambu menggaung, termasuk ponsel. Samsung bisa saja diuntungkan mengingat di luar produsen China, hanya mereka yang kuat di India.
Boikot produk China sejauh ini disebut belum berpengaruh terhadap penjualan ponsel China yang sangat dominan di India. Jika sentimen itu berhasil, Samsung yang sekarang nomor 3 di bawah Xiaomi dan Vivo bisa saja memperbaiki posisinya.

Neil Shah selaku analis dari Counterpoint Research menyebut kemungkinan itu bisa saja terjadi. Selain itu, terjadi gangguan manufaktur dan rantai suplai produsen ponsel China.

"Terkait gangguan rantai suplai dan manufaktur yang tertahan, brand China tidak bisa mendistribusikan produk ke pasar meskipun permintaannya bertahan. Samsung di sisi lain lebih punya diversifikasi suplai komponen dari Korea dan China," paparnya.

Dikutip detikINET dari Times of India, Samsung tampaknya memanfaatkan momen ini dengan menggelontorkan cukup banyak produk baru, terutama di kelas menengah yang merupakan segmen paling laku.

Pendapat lain dikemukakan oleh Navkender Singh, direktur IDC India. Ia menyatakan kalaupun Samsung diuntungkan, lebih karena gangguan di manufaktur, bukan karena sentimen anti China.

"Konsumen akan terus membeli smartphone China jika memenuhi kebutuhan mereka di titik harga yang terjangkau," katanya.

LG Bikin LED Penampil Digital Tanpa Kabel

 LG kembali menghadirkan solusi media penampil digital untuk pasar komersial. Vendor asal Korea Selatan ini membuatnya tanpa kabel dan melengkapinya dengan kecerdasan buatan alias AI.
Perangkat seri LSAA ini dibuat tidak memiliki konektor kabel sehingga memberikan kemudahan dan fleksibilitas saat instalasi. Sebagai gantinya mereka menerapkan konektor berbentuk pin yang ditempatkan pada tiap sisi layar LED penyusun.

Tak hanya sebagai penghubung daya, pin konektor tersebut sebagai memantik layar LED untuk menerima sinyal gambar secara nirkabel. Hasilnya, pengguna cukup menaruh tambahan layar LED dalam susunan yang akan langsung membuatnya aktif dan menayangkan gambar sebagai bagian terhubung dengan layar LED lainnya.

Tiap layar LED yang dibuat dalam dimensi 600 x 337,5 x 44,9 mm. Matriks susunan layar LED inilah yang kemudian membentuk layar besar yang terlihat tanpa batas tepian diantaranya.

Dengan konstruksi bentang bingkai yang dapat disesuaikan dan inovasi dalam instalasi, LG menjanjikan kecepatan lebih bagi pengguna untuk menyusun gambar dalam resolusi UHD 4K dengan aspect ratio 16:9.

Bicara soal AI, fitur tersebut disematkan dalam prosesor yang digunakan di LSAA. Prosesor tersebut juga digunakan LG pada televisi kelas premiumnya. Dipadukan jarak antar piksel 1,2mm membuat tampilan gambar keseluruhan diklaim terlihat lebih halus.

LSAA ini terlebih dulu melakukan debutnya di pasar Amerika Serikat dan Eropa pada Juli ini. Selanjutnya LG akan membawanya ke pasar Amerika Latin dan Asia.

"Seri LSAA ini kami siapkan untuk menjadi standar baru solusi LED signage untuk pasar komersial," ujar Paik Ki-mun Paik Ki-mun, Senior Vice President dan Head of Information Display - LG Electronics Business Solution Company.
https://kamumovie28.com/star/hoya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar