- Bersepeda merupakan salah satu olahraga yang menyenangkan. Olahraga ini sedang diminati masyarakat dari berbagai kalangan selama pandemi COVID-19. Saat bersepeda penting bagi kita untuk memperhatikan kesehatan dan keselamatan tubuh agar tetap aman dan nyaman selama perjalanan.
Di tengah pandemi COVID-19, pesepeda dianjurkan pakai masker saat gowes. Selain pakai masker, penggunaan alat keselamatan wajib saat bersepeda untuk menjaga keselamatan selama perjalanan. Penggunaan helm penting untuk melindungi kepala dari benturan.
Sebelum bersepeda, pastikan kondisi tubuh sehat dan prima. Pemanasan sebelum bersepeda juga dapat dilakukan untuk melemaskan otot-otot dan mencegah cedera.
William, yang merupakan anggota komunitas Sweet Spot Cycling Club, membagikan beberapa tips aman gowes di jalan raya. Salah satunya adalah menjaga barang-barang berharga selama bersepeda untuk menghindari aksi begal.
Kasus begal pesepeda memang sedang marak terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Tren bersepeda di tengah pandemi COVID-19 digunakan para pelaku kejahatan untuk melakukan aksi begal para pengendara sepeda.
"Awal-awalnya iya sih (takut), cuma kan bareng-bareng terus sekarang kita pake tas dalem semua tas pinggang, kebanyakan yang dibegal barangnya di kantong, gitu" ujar William (24) pada detikcom (7/11/20).
Selain meningkatkan kewaspadaan selama perjalanan, daya tahan tubuh juga perlu diperhatikan selama bersepeda. Memperhatikan denyut jantung perlu diketahui agar kita tahu batas tubuh selama berolahraga. Salah satu cara untuk mengetahui denyut jantung adalah menggunakan heart rate sensor.
"Jadi kalau kita kan semua pake heart rate sensor, jadi kita baca terus di komputer sepeda, semuanya pake jadi semuanya baca kalau udah sampe maksimal kita ya stop dulu jangan dipaksain" ujar William.
Sebelum bersepeda, jangan lupa untuk memastikan tubuh sehat dan pastikan kondisi sepeda dalam keadaaan yang baik. Meningkatkan kewaspadaan selama perjalanan juga perlu diperhatikan agar bersepeda tetap aman dan nyaman.
https://nonton08.com/movies/remember-you/
5 Pantangan Jika Punya Riwayat GERD alias Asam Lambung
Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah salah satu penyakit pencernaan ketika asam lambung naik hingga menyerang ulu hati dan menyebabkan sesak napas. Gejalanya berupa nyeri panas di dada setelah makan bahkan memburuk ketika berbaring.
Dikutip dari Insider, hal-hal berikut harus kamu hindari apabila memiliki riwayat penyakit GERD:
1. Makan terlalu banyak
Makan terlalu banyak dapat meningkatkan tekanan sfingter esofagus bagian bawah (LES) yang merupakan katup antara esofagus dan perut. Hal ini bisa menyebabkan mulas. Mengubah pola makan dapat menjadi solusinya.
Mulailah makan enam porsi dengan jumlah sedikit dibandingkan tiga porsi besar. Pola ini akan membantu menjaga perut agar tidak terlalu kenyang dan mencegah naiknya asam lambung.
2. Makan buru-buru
Makan terlalu cepat dapat menyulitkan pencernaan untuk bekerja sebagaimana mestinya. Pencernaan yang buruk juga bisa menyebabkan perut menjadi mulas. Kunyahlah makanan sebanyak 20 kali dengan seksama sebelum menelannya.
3. Makanan dan minuman pemicu
Makanan yang dimaksud berupa gorengan, daging kaya lemak, cokelat, dan makanan pedas. Untuk minuman bisa berupa minuman berkafein (kopi dan teh) dan produk susu murni.
4. Berbaring setelah makan
Tunggu setidaknya 2 hingga 3 jam setelah makan untuk berbaring. Berbaring dengan perut penuh dapat menekan sfingter esofagus bagian bawah (LES) sehingga makanan akan masuk kembali ke saluran pencernaan.
5. Stres
Stres tidak langsung menyebabkan perut mulas, namun dapat mengganggu pola makan dan olahraga secara teratur. Pola makan yang sembarangan dapat menyebabkan pencernaan terganggu. Cobalah metode relaksasi seperti meditasi, latihan pernapasan, atau yoga sambil mendengarkan musik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar