Selasa, 17 November 2020

Vaksin Corona Pfizer di Bawah Harga Pasar, Indonesia Mau Beli?

 Vaksin Corona Pfizer diklaim efektif 90 persen mencegah COVID-19. Vaksin yang juga dikembangkan BioNTech, perusahaan bioteknologi asal Jerman ini berencana untuk memberi harga vaksin Corona mereka di bawah harga pasar.

Dikutip dari Global Times, kepala strategi perusahaan bioteknologi Jerman Ryan Richardson mengatakan rencana harga vaksin yang akan ditetapkan di bawah harga pasar berkaitan dengan kondisi pandemi Corona. Vaksin Corona Pfizer juga diharapkan bisa diakses secara luas di dunia.


"Kami telah mencoba untuk mengejar pendekatan seimbang yang mengakui bahwa inovasi membutuhkan modal dan investasi sehingga kami berencana untuk memberi harga vaksin kami jauh di bawah harga pasar biasa yang mencerminkan situasi kami saat ini dan dengan tujuan untuk memastikan akses berbasis luas di sekitar dunia," kata Richardson di acara Financial Times.


"Saya berharap akan ada harga yang berbeda di wilayah tertentu di dunia," tambahnya, menolak untuk menjelaskan lebih lanjut tentang label harga yang berbeda.


Juli lalu, vaksin Corona Pfizer ini dijual kepada kepada pemerintah AS dengan perkiraan biaya $ 19,50 per suntikan.


Apakah Indonesia akan membeli vaksin Corona Pfizer?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan pemerintah Indonesia hingga saat ini belum bisa memastikan apakah akan membeli vaksin Corona Pfizer. Namun, hal ini masuk dalam pertimbangan.


"Ini disiapkan untuk menjadi bagian berikutnya (dari pengadaan vaksin di dalam negeri), karena masih banyak yang dibahas terkait pengadaan vaksin," ungkap Airlangga, Selasa (10/11/2020) dikutip dari CNNIndonesia.


"Indonesia tentunya dari berbagai vaksin itu dipertimbangkan, tapi kami belum memasukkan Pfizer sebagai salah satu (pada saat ini)," katanya.

https://nonton08.com/movies/sailor-suit-and-machine-gun-graduation/


19 Wilayah Ini Naik ke Zona Merah, Bekasi-Bantul-Semarang Termasuk


Satgas Penanganan COVID-19 mengungkap data kabupaten dan kota di Indonesia yang berubah dari zona risiko sedang atau oranye ke zona risiko tinggi atau merah penularan virus Corona. Di pekan ini, totalnya ada 19 kabupaten dan kota.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan hal ini terjadi karena masyarakat dan pemerintah daerah yang benar-benar lengah dalam mengatasi penyebaran virus Corona, dan membuatnya gagal untuk turun ke zona kuning pada pekan ini.


"Sebanyak 19 kabupaten/kota yang pada pekan sebelumnya berada di zona oranye, yang seharusnya dapat berpindah ke zona kuning pekan ini, namun sebaliknya berpindah ke zona merah. Ini menunjukkan bahwa masyarakat dan pemerintah daerah benar-benar lengah," tegas Prof Wiku dalam siaran pers melalui kanal YouTube Selasa (11/11/2020).


Berikut daftar 19 kabupaten dan kota yang naik dari zona oranye ke zona merah penularan virus Corona.


1. Bengkulu

- Kota Bengkulu


2. DI Yogyakarta

- Bantul


3. Jawa Barat

- Karawang

- Bekasi


4. Jawa Tengah

- Cilacap

- Magelang

- Karanganyar

- Semarang

- Kota Tegal


5. Kalimantan Selatan

- Tanah Bumbu


6. Kalimantan Tengah

- Kotawaringin Timur

- Sukamara


7. Nusa Tenggara Barat

- Sumbawa

- Kota Bima


8. Nusa Tenggara Timur

- Kota Kupang


9. Sulawesi Tengah

- Banggai Kepulauan


10. Sulawesi Utara

- Kota Tomohon


11. Sumatera Barat

- Tanah Datar


12. Sumatera Utara

- Kota Gunungsitoli

https://nonton08.com/movies/bound-to-vengeance/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar