Senin, 11 Mei 2020

Bagaimana Posisi Tarekat dalam Islam?

Selama bulan Ramadan 2020, CNNIndonesia.com menghadirkan tanya jawab seputar Islam. Kali ini, tanya jawab berbicara soal kedudukan tarekat dalam Islam.

Tanya
Bagaimana posisi tarekat dalam Islam?

Jawab
Narasumber: Wakil Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPT NU), Dr. Phil. Syafiq Hasyim, MA


Secara harfiah, 'tarekat' berarti 'jalan'. Tarekat merupakan jalan yang ditempuh berdasarkan syariat oleh seorang thariq atau pejalan untuk menuju jalan hakikat dengan lebih memahami, mengetahui, dan mengenal Allah SWT. Syariat, tarekat, dan hakikat adalah tiga hal yang tak terpisahkan.

Dalam tradisi Islam, sesungguhnya perilaku tarekat sudah lama dipraktikkan, bahkan sejak zaman Rasulullah SAW masih hidup.

Tarekat pada masa lalu berbentuk perilaku asketis alias meninggalkan keduniawian atau zuhud. Sikap inilah yang kemudian berkembang dan dikembangkan oleh ulama masa lalu sebagai model tarekat.

Dengan tarekat ini, seorang Muslim memiliki jalan untuk menempuh dan menapaki pengetahuan akan Tuhan-nya.

Dalam sejarah Islam, tarekat menjadi bagian dari yang kita sebut sebagai sufisme atau mistisisme Islam. Di Indonesia, para pengamal tarekat banyak sekali jumlahnya. Bahkan mereka berhimpun dalam organisasi-organisasi tarekat yang ada.

Indonesia memiliki standar dan kualifikasi tentang tarekat mana yang bisa dipraktikkan. Misalnya, organisasi Nahdlatul Ulama (NU) memberikan kualifikasi dan standar tarekat mana yang bisa diikuti oleh NU. Contonya tarekat Muktabarah yang dikenal memiliki keterkaitan dan garis gineologis dari Rasulullah SAW.

Dalam dunia modern ini, tarekat menjadi hal yang mungkin diperlukan umat Muslim. Karena dengan tarekat, manusia memiliki sarana dan cara untuk kembali kepada Tuhan serta memahami dan mengenal sifat Tuhan secara mendalam.

Salah Diagnosis, Wanita Inggris Bolak-balik ke Toilet 53 Kali

Trudi Stonard (37), warga West Midlands, Inggris, beruntung bisa selamat dan tetap hidup setelah salah diagnosa penyakit yang membuatnya bolak-balik ke toilet 53 kali dalam sehari.

Mulanya, Stonard mengalami sakit perut yang parah bak terbakar pada Desember 2014. Saking parahnya, menyantap keripik saja bisa membuatnya kesakitan.

Dikutip dari Mirror, dokter sempat mendiagnosis penyakitnya sebagai sindrom iritasi usus atau irritable bowel syndrome (IBS). Namun, ibu dua anak ini takut kalau penyakitnya jauh lebih serius setelah dia mengalami perdarahan setelah makan satu gigit ayam cepat saji.

"Bahkan saya pernah ke toilet sampai 53 kali sehari," aku dia.

Hal ini membuat berat badannya turun drastis, dari sebelumnya 61,23 Kg menjadi 35,8 Kg. Putranya, Leonard, yang sekarang berusia 7 tahun, bahkan menolak untuk mendekatinya karena Stonard "tak bisa dikenali".

"Berat badan saya turun terus menerus," katanya. "Yang paling menyedihkan adalah ketika anak laki-laki saya tak mau mendekati saya dan bilang kalau saya bukan ibunya. Itu menyedihkan," imbuh dia.

Dokter kemudian berusaha untuk mengambil sampel darinya. Namun, tempat tidurnya sudah dipenuhi tumpahan darah.

"Saya merasa sangat buruk dan nyaris tak bisa bangun dari tempat tidur," ungkapnya.

Dua minggu kemudian, dia melakukan pemeriksaan kembali termasuk colposcopy. Stonard pun didiagnosa dengan ulcerative colitis atau peradangan pada usus besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar