Jumlah kematian pasien virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat mencapai 80.787 orang berdasarkan data statistik Worldometer per Senin (11/5).
Angka kematian itu meningkat ketika sebagian negara bagian AS terus melonggarkan serangkaian kebijakan pembatasan pergerakan dan membuka kembali kegiatan perekonomian.
Puluhan negara bagian di AS mulai melonggarkan kebijakan pembatasan sejak akhir April lalu setelah Presiden Donald Trump mengumumkan rencana pemulihan ekonomi dan pelonggaran kebijakan pembatasan secara bertahap.
Padahal, lonjakan kasus virus corona baru dan angka kematian masih ditemukan di Negeri Paman Sam.
Tanpa menyesuaikan dengan pedoman yang dianjurkan pemerintah federal, dikutip CNN, puluhan negara bagian itu mengklaim bahwa kebijakan pembukaan kembali wilayah mereka didasarkan oleh masukan dan data dari para ahli kesehatan dan medis.
Di sisi lainnya, sejumlah ahli dan pejabat kesehatan pemerintah federal memperingatkan tentang risiko lonjakan angka kematian jika pelonggaran kebijakan pembatasan dilakukan secara prematur.
Model penelitian Institute for Health Metrics and Evaluation the University of Washington (IHME) memprediksi lebih dari 137 ribu warga Amerika akan meninggal pada awal Agustus mendatang karena virus corona.
Direktur IHME, Dr. Christopher Murray, menuturkan lonjakan kematian itu sebagian besar disebabkan karena semakin banyak warga Amerika yang bebas bepergian di tengah pelonggaran pembatasan pergerakan secara bertahap.
"Lonjakan infeksi corona kemungkinan terus meningkat jika tidak ada pemeriksaan, pelacakan kontak, dan penerapan isolasi terhadap pasien positif dengan cepat dan perluasan penggunaan masker di tempat publik," kata Murray melalui pernyataan.
Berdasarkan data statistik Worldometer per hari ini, AS tercatat memiliki 1.367.638 kasus corona. Angka itu masih menjadikan AS sebagai negara dengan kasus virus corona tertinggi di dunia.
Selandia Baru Bersiap Longgarkan Lockdown Tahap Dua
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan linimasa (timeline) pencabutan penguncian wilayah (lockdown) seiring dengan melemahnya kasus baru virus corona. Beberapa batasan yang sebelumnya dilarang rencananya akan mulai dibuka kembali secara bertahap.
Ardern mengatakan mulai Kamis (14/5) restoran, mal, cafe, toko-toko, bioskop, dan taman bermain akan dibuka kembali. Selain itu, pemerintah juga mengizinkan warga berkumpul maksimal hingga 10 orang dan diizinkan bepergian ke daerah lain di Selandia Baru.
Pembukaan kali ini merupakan pelonggaran level dua dari sistem empat tingkat pembukaan lockdown di Selandia Baru.
Kendati aktivitas mulai diizinkan, Ardern menekankan akan tetap berhati-hati dalam membuat kebijakan. Perempuan berusia 39 tahun itu memperingatkan jika Selandia Baru belum dikatakan memenangkan 'perang' melawan corona.
"Upaya warga Selandia Baru telah membawa kami berada di kondisi saat ini di tengah sebagian besar negara berjuang menghadapi angka kematian akibat Covid," ujar Ardern dalam pidatonya, Senin (11/4) seperti mengutip AFP.
"Kami mungkin telah memenangkan beberapa pertempuran, tetapi kami belum memenangkan perang sehingga ada risiko yang tetap harus diwaspadai," ujarnya menambahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar