Seorang nenek berusia 95 tahun menjadi wanita tertua pertama di Italia yang pulih dari virus corona COVID-19. Nenek itu bernama Alma Clara Corsini, berasal dari provinsi utara Modena.
Dikutip dari New York Post, setelah didiagnosis terkena virus corona, Corsini dirawat di salah satu rumah sakit di Pavullo sejak 5 Maret 2020. Dokter yang merawatnya mengatakan ia telah pulih sekitar minggu lalu, dan tanpa menggunakan 'terapi antivirus'.
"Ya, ya, saya baik-baik saja. Mereka adalah orang-orang baik yang menjaga saya dengan baik," ucap Corsini.
Selain menjadi wanita tertua yang sembuh di Italia, ia juga merupakan orang pertama yang berhasil pulih dari virus corona di asal tempat tinggalnya, Modena. Diketahui saat ini Corsini telah dipulangkan kembali ke panti jompo.
Hingga kini jumlah kasus virus corona di Italia sudah mencapai 63.927 orang, 7,432 orang berhasil disembuhkan, dan sebanyak 6.077 lagi dinyatakan meninggal dunia.
Terpopuler Sepekan: Peringatan WHO Soal Corona Tak Akan Pernah Hilang
Baru-baru ini pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjadi perhatian publik. Pasalnya, WHO mengatakan kalau virus Corona kemungkinan besar tak akan pernah hilang.
Peringatannya ini muncul usai banyak orang yang memprediksi kapan sebenarnya akhir dari pandemi Corona COVID-19. Ia pun menyoroti beberapa negara yang mulai melonggarkan lockdown dan social distancing.
"Penting untuk mengingat ini: virus ini bisa menjadi virus endemik lain di komunitas kita dan mungkin tidak akan pernah hilang," kata pakar kedaruratan kesehatan WHO, Mike Ryan, dalam pertemuan daring dan dikutip dari SCMP, Kamis (14/5/2020).
"Saya pikir penting bagi kita untuk realistis dan tidak berpikir siapa pun dapat memprediksi kapan penyakit ini akan hilang. Tidak ada janji dalam hal ini, tidak ada tanggal. Penyakit ini bisa menjadi masalah yang lama, atau mungkin juga tidak," sambungnya.
Meski begitu, ia meyakini dunia tetap memiliki kendali untuk mengatasi wabah virus Corona COVID-19. Ia pun optimis terhadap vaksin potensial yang tengah dikembangkan, dan beberapa telah memasuki uji klinis.
Total ada lebih dari 100 vaksin yang tengah dikembangkan saat ini. Namun para ahli mengakui kesulitan menemukan vaksin yang efektif untuk virus Corona.
Ditambah lagi, menurut Ryan ada beberapa vaksin untuk penyakit lain, salah satunya seperti campak hingga kini penyakitnya belum hilang seluruhnya. Meski demikian, Ryan optimis kontrol yang signifikan disebutnya dapat menurunkan risiko yang sangat tinggi di tingkat nasional, regional, dan global.
Pria Ini Baru Percaya Virus Corona Bukan Hoax Setelah Terinfeksi
Seorang pria di Amerika Serikat awalnya meyakini virus Corona COVID-19 cuma konspirasi. Ia berubah pikiran baru-baru ini setelah dirinya dan sang istri masuk rumah sakit karena terinfeksi.
Pria bernama Brian Hitchens ini awalnya tidak percaya bahwa pandemi COVID-19 adalah nyata. Ia selalu meyakini, Tuhan lebih agung dari virus sehingga tidak ada yang perlu ditakuti.
Kini kondisinya berubah setelah ia dan sang istri masuk rumah sakit karena tertular. Jika dulunya tidak percaya, kini Brian justru mengingatkan orang-orang untuk menyikapi virus ini dengan sangat serius.
"Awalnya saya pikir mungkin pemerintah sedang mencoba sesuatu dan semacam mereka melemparnya keluar untuk seperti mengalihkan perhatian," paparnya kepada WBTV, dikutip dari Mirror.
Di media sosial, Brian sempat mengungkapkan ketidakpercayaannya terhadap bahaya virus Corona. Menurutkua, hal itu tidak lebih dari sekadar histeria. Namun apa yang dialaminya selama di rumah sakit mengubah pandangan tersebut.
"Istri saya pakai ventilator. Selama 3 pekan rasanya berat. Sedih," katanya.
Meski kondisinya membaik, Brian dan sang istri masih berada di rumah sakit. Keduanya belum tahu kapan akan bisa pulang dan berkumpul kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar