Presiden Brasil, Jair Bolsonaro kembali mengundang kecaman publik dengan melakukan aktivitas di luar ruangan dan menggelar perkumpulan di saat penularan virus corona (Covid-19) terus meningkat di negara tersebut.
Bolsonaro diketahui sempat berencana menggelar pesta barbeku di Istana Presiden pada Sabtu akhir pekan lalu. Ia dikabarkan mengundang 1.300 orang dalam pesta yang disebut pengkritik sebagai "barbeku kematian" itu.
Padahal, Kementerian Kesehatan Brasil telah melarang segala bentuk perkumpulan massa demi meredam penularan corona.
Namun, akibat kecaman publik yang begitu besar, Bolsonaro akhirnya membatalkan pesta barbeku itu hanya beberapa jam sebelum dimulai.
Hanya saja, Bolsonaro tak tinggal diam. Setelah membatalkan acara pesta barbeku, ia malah terlihat bermain jet ski di Danau Paranoa, Brasil. Demikian dilasir The Guardian, Senin (11/5).
Selama ini Bolsonaro memang dikenal acuh tak acuh terhadap pandemi. Politikus sayap kanan itu bahkan terus menyepelekan ancaman wabah corona dengan mendukung gerakan anti-penguncian wilayah atau karantina yang dinilainya dapat merusak perekonomian.
Dalam sebuah jumpa pers malam hari yang diselenggarakan di luar kediaman presiden di Brasilia pada Selasa (28/4) lalu, Bolsonaro bahkan seakan tak peduli dengan jumlah kematian pasien corona yang terus meningkat.
Bolsonaro mengatakan "terus kenapa? Maaf, Anda ingin melakukan apa?" ketika ditanya oleh sejumlah wartawan mengenai tanggapannya melihat lonjakan jumlah korban meninggal.
Lihat juga: Jepang Pertimbangkan Cabut Darurat Nasional Pekan Ini
Lonjakan kasus dan angka kematian akibat corona terus meningkat di Brasil. Berdasarkan data Worldometer per Senin (11/5), Brasil tercatat memiliki 162.699 kasus corona dengan 11.123 kematian.
Di tengah lonjakan kasus corona, Bolsonaro juga tak pernah sekali pun mengunjungi rumah sakit, bertemu para pekerja medis, bahkan bersimpati bagi keluarga para pasien Covid-19 yang meninggal.
"10.627 kematian. 10.627 kematian. 10.627 kematian. 10.627 kematian. 10.627 kematian," kata politikus Brasil sayap kiri oposisi Bolsonaro, Marcelo Freizo, saat mengomentari video sang presiden bermain jet ski.
"Bolsonaro adalah spesimen keji. Brasil tidak pantas menerima ini," ucap seorang senator Brasil, Humberto Costa.
China Siap Perang Hadapi Kasus Baru Corona di Kota Shulan
Menanggapi peningkatan kasus covid-19 pada akhir pekan, kota Shulan yang berada di provinsi Jilin, China, akan bersiap untuk melakukan penguncian wilayah (lockdown).
Wali Kota Shulan, Jin Hua, langsung merespons 14 kasus virus corona yang tercatat dalam dua hari terakhir oleh komisi kesehatan provinsi.
Jin Hua mengatakan kota yang dipimpinnya akan mengadopsi langkah-langkah pengendalian yang ketat. Klinik dan apotek akan berhenti menjual obat demam karena semua pasien yang dicurigai atau dikonfirmasi virus corona akan dikirim ke rumah sakit rujukan.
Layanan publik dan tempat rekreasi ditutup sejak Sabtu. Sementara restoran hanya diizinkan melayani pemesanan untuk dibawa pulang.
Pertemuan-pertemuan pun dilarang dan hanya satu anggota dari setiap rumah tangga yang diperbolehkan ke luar mengumpulkan kebutuhan sehari-hari.
Wakil Sekretaris Pemerintah Provinsi Jilin mengatakan pihak berwenang telah melakukan screening kepada 2.005 orang. Sementara dari hasil pelacakan kontak pihak terkait mengkarantina 290 orang.
Dilansir dari CNN, para ahli dari Komisi Kesehatan Nasional China dan Pusat Pengendalian Penyakit China tiba di Shulan pada hari Minggu untuk memandu upaya pencegahan dan pengendalian epidemi.
Kemunculan kasus Covid-19 di Shulan membuat ahli kesehatan khawatir akan gelombang kedua virus corona di Negeri Tirai Bambu tersebut. China pun segera memberlakukan lockdown di kota yang berbatasan dengan Rusia dan Korea Utara itu.
Lantaran lokasi dekat dengan negara tetangga sempat muncul pula dugaan kasus impor dari luar negeri yang menyebabkan wabah baru.
Selain di Shulan, kasus baru virus corona juga muncul di Wuhan. Padahal lockdown di Wuhan belum lama dicabut. Setidaknya ada lima kasus baru di kota tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar