Jumat, 15 Mei 2020

Sama-sama Cegah Corona, Apa Bedanya Social Distancing Vs Self Isolation?

Persebaran virus corona COVID-19 di Indonesia makin luas, masyarakat juga harus mulai ikut andil untuk mencegahnya. Caranya mulai dari menjaga kebersihan diri, lingkungan, hingga mengkarantina diri dari lingkungan.
Dalam pencegahan ini, saat ini ada istilah yang dikenal dengan social distancing dan self isolation. Jika dilakukan dengan baik, dipercaya bisa menekan angka penularan COVID-19 dari angka yang ada saat ini.

Apa itu social distancing?
Social distancing adalah tindakan yang bertujuan untuk mencegah orang yang sakit melakukan kontak dalam jarak yang dekat dengan orang lain. Hal ini tentunya dilakukan untuk mengurangi penularan virus corona antar manusia.

Selain itu, menurut Center for Disease Control (CDC), social distancing ini merupakan kegiatan yang menjauhi kumpul-kumpul, menghindari sementara pertemuan massal, dan menjaga jarak antar manusia.

Apa itu self isolation?
Self isolation atau isolasi diri adalah tindakan pencegahan efektif yang dilakukan untuk melindungi diri dan orang-orang disekitar kita agar tidak tertular virus corona. Dalam hal ini, orang yang mengisolasi dirinya adalah pasien yang merasa ada gejala virus tersebut.

Dikutip dari Ministry of Health Manatu Hauora, isolasi ini dilakukan agar tidak ada yang tertular virus corona. Jika pasien tinggal serumah dengan keluarga lainnya, usahakan tidak kontak tatap muka dan berbicara kurang dari jarak 1 meter selama 15 menit.

Selain itu, usahakan tidak berbagai peralatan makan dan minum, handuk, bantal, bahkan barang-barang lainnya dengan keluarga. Setelah digunakan, segera cuci dengan sabun sampai bersih.

Lalu apa bedanya social distancing vs self isolation?
Dari penjelasan sebelumnya, sosial distancing dan self isolation memiliki arti yang berbeda. Kondisi saat melakukan keduanya pun berbeda, meskipun sama-sama dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Social distancing ini dilakukan oleh orang-orang yang sehat agar terhindar dari virus corona yang mungkin ada di lingkungan luar. Hal ini dilakukan dengan menghindari kerumunan atau tempat yang ramai dengan orang banyak, menjaga jarak satu dengan lainnya, bahkan melakukan kegiatan bekerja di rumah atau Work From Home (WFH).

Tapi, kegiatan ini tidak mengharuskan dirinya menjaga jarak dengan keluarga yang ada di dalam rumah, seperti orang yang menjalani self isolation.

Sementara self isolation, biasanya dianjurkan untuk orang yang memiliki gejala virus corona. Orang yang melakukan ini dianjurkan untuk tinggal di rumah sampai gejala sembuh, menjaga jarak dengan keluarga lainnya, dan menghindari penggunaan peralatan makan hingga mandi yang sama. Ini dilakukan agar orang-orang di sekitarnya tidak tertular virus corona tersebut.

Apakah Telur Rebus Bisa Menangkal Corona? Cek Faktanya

- Ada informasi di Facebook dan pesan WhatsApp yang mengatakan bahwa telur rebus bisa dimakan untuk melawan virus corona. Sebelum menerima informasi, sebaiknya kamu cari tahu dulu ya kebenarannya.
Telur merupakan salah satu protein hewani yang sangat baik dikonsumsi untuk menunjang kesehatan tubuh. Telur ayam, telur bebek hingga telur burung puyuh mengandung asam amino esensial yang berfungsi untuk membangun sel dan juga jaringan tubuh.

Di saat banyaknya virus seperti ini tentu tubuh harus memenuhi asupan makanan yang bergizi. Telur jadi salah satu pilihan sumber protein yang mudah didapat. Tidak harus direbus, telur juga enak diolah dengan cara digoreng hingga dicampur dengan sayuran.

Akan tetapi jika kamu menghindari penambahan lemak dari minyak, bisa mengolah telur dengan cara direbus.

Berikut ini beberapa manfaat telur rebus:
1. Tinggi nutrisi
Dikutip dalam Webmd, telur memiliki banyak nutrisi salah satunya ada vitamin, mineral dan asam amino. Telur juga mengandung protein berkualitas tinggi, selenium, fosfor, kolin, vitamin B12 hingga beragam antioksidan yang membantu menjaga sel-sel tubuh tetap sehat.

2. Tingkatkan metabolisme
Telur rebus mengandung asam amino yang membuat telur lebih mudah menggunakan proteinnya. Karena telur mengandung protein sehingga dapat mendorong metabolisme hingga 80-100 kalori. Telur juga mengandung lemak tak jenuh tunggal dan ganda yang mengurangi penyerapan kolesterol.

3. Rendah kalori
Manfaat makan telur rebus di pagi hari bisa menambah kandungan protein namun rendah kalori. Satu butir telur hanya mengandung 78 kalori per butirnya. Jika ingin mengurangi lemak, kamu bisa menyisihkan bagian kuningnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar