Demi menyenangkan si dia selama berhubungan seks, banyak pria yang menggunakan obat kuat untuk menambah gairah. Namun ternyata banyak sekali dampak negatif dari penggunaan obat kuat mulai dari hilangnya fungsi penglihatan sampai ereksi berkepanjangan.
Padahal ada lho bahan-bahan alami yang dapat berfungsi untuk menambah stamina pria selama di ranjang. Yuk intip apa saja daftarnya:
1. Bawang Putih
Selain menjadi bumbu dapur yang membuat makanan menjadi lebih lezat, bawang putih juga berkhasiat untuk menyembuhkan disfungsi ereksi yang kadang membuat alat vital pria menjadi lemah dan loyo saat melakukan seks karena mengandung afrodisiak.
Bawang putih juga dapat membersihkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah sehingga meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat alirannya ke panggul. Cara mengkonsumsinya juga cukup mudah. Blender bawang putih secukupnya, tambahkan kuning telur dan madu lalu diminum.
2. Jahe
Jahe banyak digunakan untuk meningkatkan performa tubuh, maka dari itu bahan ini sering dicampurkan sebagai bahan jamu tradisional. Tapi tahukah anda kalau jahe juga dapat meningkatkan stamina seksual?
Dikutip dari Healthline, dalam beberapa penelitian dibuktikan bahwa jahe bermanfaat sebagai obat kuat yang ampuh. Cara mengkonsumsinya pun mudah hanya dengan merebus jahe dihaluskan bersama lempuyang, ketumbar, temulawak dan madu kemudian direbus dengan air 250 ml hingga matang. Lalu diminum sebelum berhubungan seks.
3. Jeruk purut
Jeruk purut kerap dijadikan bahan tambahan dalam jamu kuat tradisional karena manfaatnya yang mampu membuat gairah seksual meningkat. Biasanya dicampur dengan telur ayam kampung dengan sedikit garam.
https://indomovie28.net/the-sound-of-a-flower-2/
Hak Jawab: Klarifikasi BSN Soal SNI Masker Kain
Baru-baru ini, Badan Standardisasi Nasional (BSN) menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait masker kain. Hal ini dikarenakan masker kain yang beredar cukup beragam, ada yang terdiri dari satu lapis, dua lapis, dan tiga lapis kain.
Sesuai standar SNI, masker kain harus terdiri dari minimal dua lapis kain. Namun, aturan ini tidak lantas mewajibkan semua produsen masker kain mengikuti ketentuan SNI yang ditetapkan BSN.
"Saat ini SNI Masker dari Kain bersifat sukarela, yang artinya produsen masker tidak wajib memproduksi masker sesuai SNI tersebut dan tidak wajib untuk di sertifikasi," sebut Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Layanan Informasi BSN, Zul Amri, kepada detikcom Jumat (25/9/2020).
"Meskipun begitu, informasi tentang SNI Masker dari Kain tersebut penting diketahui," lanjut Zul, meluruskan pemeritaan sebelumnya.
Selengkapnya, berikut klarifikasi BSN terkait SNI untuk masker kain yang perlu diketahui.
1. SNI yang ditetapkan oleh BSN bersifat sukarela.
2. Saat ini SNI Masker dari Kain bersifat sukarela, yang artinya produsen masker tidak wajib memproduksi masker sesuai SNI tersebut dan tidak wajib untuk di sertifikasi.
3. SNI tersebut, menjadi wajib diterapkan jika instansi pemerintah yang berwenang mengadopsi SNI tersebut menjadi regulasi teknis atau sering disebut dengan memberlakukan SNI secara wajib. Namun saat ini tidak ada regulasi teknis yang diterbitkan oleh pemerintah untuk pemberlakuan wajib SNI tersebut
4. Meskipun begitu, informasi tentang SNI Masker dari Kain tersebut penting diketahui masyarakat karena dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang produk yang sesuai untuk digunakan dalam masa pandemi Covid-19 ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar