Viral di media sosial seorang wanita yang menjalani karantina lebih dari 14 hari. Kisah ini berasal dari sebuah akun TikTok bernama @wina_fio yang membagikan ceritanya melalui sebuah video singkat.
Video itu menceritakan tentang ia yang tengah berbaring kesakitan pada hari ke-21 karantina COVID-19 di Wisma Atlet, Sabtu (19/09/2020).
"Aku sakit lagi sakit kepala, mual, muntah," tulisnya dalam video tersebut.
Menanggapi peristiwa itu, sejumlah warganet memberikan berbagai tanggapan kepada Wina. Tidak sedikit yang memberikan semangat.
"CEPET NEGATIVE YA KAKK SEMANGATTTT," komentar akun TikTok @excelsonyakakak
"Ternyata bisa lebih dari 14 hari ya..." komentar akun TikTok @selalubertanyatanya
Wina sendiri mengaku bahwa selama karantina, ia sudah melakukan tes swab selama 4 kali, sebelum akhirnya pada hari karantina ke 25, ia dinyatakan negatif COVID-19. Selama itu, gejala tidak hilang sepenuhnya.
"Itu tergantung kondisi tubuh setiap orang. Ada yang 14 hari, banyak juga kok yang 20 harian lebih," ujar Wina saat dikonfirmasi detikcom, (23/09/2020).
Wina juga kebingungan, apa yang menyebabkan dirinya merasakan sakit yang serupa dengan gejala awal (mual, muntah, pusing) di hari ke 21 mendekati pemulihan dirinya. Padahal sebelumnya, ia merasa baik-baik saja.
Perawat memberikannya obat, tetapi ia malah muntah lagi. Akibatnya, obat tersebut tidak bisa masuk ke dalam tubuhnya. Hal ini membuat dokter turun tangan dengan memberikan suntikan. Wina mengaku, kondisinya membaik setelah disuntik.
Kabar baik menghampiri Wina. Pada Selasa (22/09/2020) ia dinyatakan negatif COVID-19. Begitu pula dengan hasil rontgen paru-paru yang menunjukkan kondisi baik.
https://cinemamovie28.com/open-graves/
Kisah Nenek Usia 102 Tahun yang Selamat dari COVID-19, Kanker, dan Flu 1918
Virus Corona COVID-19 memang mempengaruhi setiap orang secara berbeda. Sebagian orang bisa pulih dengan cepat, sedangkan yang lainnya harus dirawat di rumah sakit dan ada juga yang dibantu dengan ventilator.
Dikutip dari laman Fox News, seorang wanita bernama Mildred "Gerri" Schappals yang berusia 102 yang saat ini tinggal di The Huntington di Nashua, New Hampshire, AS, bisa pulih dengan cepat dari virus Corona yang menginfeksinya.
Wanita yang berusia lebih dari seratus tahun itu terinfeksi pada Mei lalu dan pulih dengan cepat.
"Saya tidak terkejut ibu bisa selamat. Begitulah dia seumur hidupnya, dan ketika kami bertanya tentang hal itu dia seperti menganggapnya dengan mudah. 'Ya, aku sakit selama beberapa hari. Tidak, tidak begitu buruk'," jelas putrinya, Julia Schappals.
Ini bukan pertama kalinya Schappals selamat dari pandemi. Ia lahir di Worcester, Mass, pada 18 Januari 1918, Schappals terinfeksi flu Spanyol pada usia 11 bulan, begitupun dengan ibu dan saudara laki-lakinya. Dan ketiganya selamat.
"Dia sering berkata bahwa menurutnya alam percaya bahwa ia meninggal pada 1918 silam dan telah melupakan dirinya," sambung Julia.
Schappals, yang dulunya bekerja sebagai guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah dasar untuk sekolah umum Nashua sebelum pensiun pada 1980-an, ia juga selamat dari dua serangan kanker. Pertama kanker payudara dan kemudian kanker usus besar.
"Mungkin dia benar. Mungkin siapapun dalang kematian ini telah melupakan ibuku," pungkas Julia sambil bercanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar