Rabu, 23 September 2020

Baru 2 Hari Dibuka, Tower 4 RSD Wisma Atlet Sudah Terisi 34,8 Persen

  Total hunian Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet sudah terisi sebanyak 83,32 persen dengan artian 2.398 terisi dari total 2.878 kapasitas tempat tidur. Data tersebut tercatat per hari ini Rabu (23/9/2020).

Sementara itu, tower 5 untuk fasilitas pasien OTG (orang tanpa gejala) Corona yang sudah dibuka sejak 11 September lalu kini sudah terisi 92,3 persen. Hanya ada 125 tempat tidur yang masih tersisa.


Namun, tower 4 yang baru dibuka 2 hari, kini sudah terisi 34,8 persen tempat tidur oleh pasien OTG Corona. Berdasarkan data sejak pukul 06:00 WIB pagi per hari ini, masih ada 1.019 tempat tidur yang tersedia dari 1.546 tempat tidur.


Berikut detail sebaran kapasitas tempat tidur di RSD Wisma Atlet per hari ini.


Tower 4

Jumlah bed: 1.546

Jumlah pasien: 527

Sisa bed: 1.019

Terisi: 34,08 persen


Tower 5

Jumlah bed: 1.570

Jumlah pasien: 1.445

Sisa bed: 125

Terisi: 92,03 persen


Tower 6

Jumlah bed: 1.300

Jumlah pasien: 990

Sisa bed: 310

Terisi: 76,16 persen


Tower 7

Jumlah bed: 1.578

Jumlah pasien: 1.408

Sisa bed: 170

89,22 persen


Tower 8

Jumlah bed: 1.548

Jumlah pasien: 0

Sisa bed: 1.548


Tower 9

Jumlah bed: 2.619

Jumlah pasien: 1.038

Sisa bed: 1.583

Terisi: 39,55 persen

https://cinemamovie28.com/boarding-house/


Pemerintah Terbitkan Standar SNI untuk Masker Kain, Ini Kriterianya


 Salah satu protokol kesehatan yang wajib diterapkan saat pandemi Virus Corona COVID-19 adalah menggunakan masker. Ada banyak jenis masker yang bisa digunakan masyarakat, mulai masker beda hingga masker kain.

Beberapa waktu lalu, pemerintah menghimbau masyarakat untuk tidak memakai masker scuba dan buff. Pasalnya, kedua dari masker tersebut dinilai kurang efektif untuk menangkal virus Corona COVID-19.


Deputi Bidang Pengembangan Standar Badan Standardisasi Nasional (BSN) Nasrudin Irawan mengatakan, saat ini masker kain yang beredar di pasaran ada yang terdiri dari satu lapis, dua lapis, dan tiga lapis. Contoh masker kain satu lapis yang banyak beredar adalah masker scuba atau buff. Namun, sesuai SNI (Standar Nasional Indonesia), masker kain yang berlaku terdiri dari minimal dua lapis kain.


Oleh karena itu BSN pun menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 8914:2020 Tekstil - Masker dari kain, diantaranya masker harus memiliki syarat minimal dua lapis kain.


"SNI 8914:2020 menetapkan persyaratan mutu masker yang terbuat dari kain tenun dan/atau kain rajut dari berbagai jenis serat, minimal terdiri dari dua lapis kain dan dapat dicuci beberapa kali (washable)," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa 22 September 2020, seperti dilihat dari situs resmi SBN.go.id. Rabu (23/9/2020).


Selain itu, Nasrudin menambahkan, dalam ruang lingkup SNI itu terdapat pengecualian, yaitu standar tidak berlaku untuk masker dari kain non woven (nirtenun) dan masker untuk bayi. Dan, standar tersebut juga tidak dimaksudkan untuk mengatasi semua masalah yang terkait dengan keselamatan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan dalam penggunaannya.


Selain itu pemilihan bahan untuk masker kain juga perlu diperhatikan, karena filtrasi dan kemampuan bernafas bervariasi tergantung pada jenis bahan. Efisiensi filtrasi tergantung pada kerapatan kain, jenis serat dan anyaman. Filtrasi pada masker dari kain berdasarkan penelitian adalah antara 0,7 persen sampai dengan 60 persen. Semakin banyak lapisan maka akan semakin tinggi efisiensi filtrasi.


Dalam SNI 8914:2020, masker kain dibagi ke dalam tiga tipe, yaitu tipe A masker kain untuk penggunaan umum, tipe B untuk penggunaan filtrasi bakteri, dan tipe C untuk filtrasi partikel.


Nasrudin menambahkan, masker dari kain dikemas per satuan dengan cara dilipat atau dibungkus dengan plastik.


Terkait penandaan pada kemasan masker dari kain sekurang-kurangnya harus mencantumkan merek pada kemasan, negara pembuat, jenis serat setiap lapisan, anti bakteri, tahan air, pencantuman label "cuci sebelum dipakai", petunjuk pencucian, serta tipe masker dari kain.


"Meski bisa dicuci dan dipakai kembali, masker kain sebaiknya tidak dipakai lebih dari empat jam, karena masker kain tidak seefektif masker medis dalam menyaring partikel, virus dan bakteri," pungkas Nasrudin.

https://cinemamovie28.com/altitude/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar