Tim ilmuwan asal Inggris meyakini mereka telah mendeteksi adanya kelemahan pada lonjakan protein SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19. Temuan ini berarti strain tersebut dapat disuntikkan dengan obat antivirus untuk menghentikannya menginfeksi tubuh.
Penelitian yang dilakukan oleh Sekolah Biokimia Bristol, University of Bristol ini menemukan bahwa COVID-19 memiliki semacam 'kantong obat' di permukaannya yang menjadi titik kelemahannya. Mereka berpendapat bahwa titik kelemahan itu bisa disuntikkan antivirus untuk menghentikan keganasannya sebelum menyerang sel dalam tubuh.
Mereka menemukan bahwa virus Corona menggunakan molekul kecil yang disebut asam linoleat (LA) untuk mengikat dirinya sendiri dan menyebar sehingga peneliti percaya ada cara untuk mengacaukan lemak pengikat tersebut agar virus tidak menular.
"Temuan kami memberikan hubungan langsung antara LA, manifestasi patologis COVID-19 dan virus itu sendiri. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana mengubah pengetahuan baru ini melawan virus itu dan mengakhiri pandemi," kata peneliti dari University of Bristol, Professor Imre Berger, dikutip dari Mirror UK.
Para ilmuwan sebelumnya menemukan kantong yang sama di rhinovirus, dan mampu menghentikan virus itu menular. Tim peneliti Bristol sendiri optimis bahwa strategi yang sedang mereka rencanakan, yakni mengembangkan obat antivirus, untuk melawan COVID-19 bisa berhasil.
"Temuan 'kantong obat' dalam protein SARS-CoV-2 ini bisa menjad cara untuk mengembangkan obat anti-virus baru untuk mematikan dan menghilangkan virus sebelum memasuki sel manusia," pungkasnya.
https://cinemamovie28.com/kung-fu-panda-secrets-of-the-scroll/
Viral Cerita Pasien Corona Tak Kunjung Sembuh, Tetap Bergejala Setelah 25 Hari
Viral di media sosial seorang wanita yang menjalani karantina lebih dari 14 hari. Kisah ini berasal dari sebuah akun TikTok bernama @wina_fio yang membagikan ceritanya melalui sebuah video singkat.
Video itu menceritakan tentang ia yang tengah berbaring kesakitan pada hari ke-21 karantina COVID-19 di Wisma Atlet, Sabtu (19/09/2020).
"Aku sakit lagi sakit kepala, mual, muntah," tulisnya dalam video tersebut.
Menanggapi peristiwa itu, sejumlah warganet memberikan berbagai tanggapan kepada Wina. Tidak sedikit yang memberikan semangat.
"CEPET NEGATIVE YA KAKK SEMANGATTTT," komentar akun TikTok @excelsonyakakak
"Ternyata bisa lebih dari 14 hari ya..." komentar akun TikTok @selalubertanyatanya
Wina sendiri mengaku bahwa selama karantina, ia sudah melakukan tes swab selama 4 kali, sebelum akhirnya pada hari karantina ke 25, ia dinyatakan negatif COVID-19. Selama itu, gejala tidak hilang sepenuhnya.
"Itu tergantung kondisi tubuh setiap orang. Ada yang 14 hari, banyak juga kok yang 20 harian lebih," ujar Wina saat dikonfirmasi detikcom, (23/09/2020).
Wina juga kebingungan, apa yang menyebabkan dirinya merasakan sakit yang serupa dengan gejala awal (mual, muntah, pusing) di hari ke 21 mendekati pemulihan dirinya. Padahal sebelumnya, ia merasa baik-baik saja.
Perawat memberikannya obat, tetapi ia malah muntah lagi. Akibatnya, obat tersebut tidak bisa masuk ke dalam tubuhnya. Hal ini membuat dokter turun tangan dengan memberikan suntikan. Wina mengaku, kondisinya membaik setelah disuntik.
Kabar baik menghampiri Wina. Pada Selasa (22/09/2020) ia dinyatakan negatif COVID-19. Begitu pula dengan hasil rontgen paru-paru yang menunjukkan kondisi baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar