Minggu, 27 September 2020

Terlalu Banyak Makan Permen, Pria Ini Serangan Jantung Lalu Tewas

 - Seorang pria di Massachusetts meninggal karena terlalu banyak makan permen black licorice. Dalam porsi besar, permen tersebut ternyata memberikan efek toksik yang mematikan.

Pria 54 tahun ini tengah berada di restoran fast food saat tiba-tiba tersedak, lalu tidak sadarkan diri. Tim medis mendapati pria ini mengalami ventricular fibrillation, yakni gangguan denyut jantung yang mematikan.


Pertolongan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) diberikan saat itu juga sebelum pria tersebut dibawa ke rumah sakit. Meski sempat tersadar, pria tersebut akhirnya meninggal sesampainya di rumah sakit.


Dari keluarganya, terungkap pria ini punya kebiasaan buruk makan 1-2 kantong permen setiap hari. Beberapa pekan sebelumnya, ia beralih dari permen rasa buah berwarna merah ke permen rasa black licorice atau akar manis.


Dikutip dari Live Science, black licorice mengandung senyawa glycyrrhizin yang berasal dari akarnya. Terlalu banyak mengonsumsi bahan ini bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak potassium atau kalium. Kondisi ini memicu tekanan darah tinggi dan gangguan ritme jantung.


Kematian akibat overdosis black licorice terbilang langka. Namun para pakar mengingatkan untuk tidak berlebihan karena asupan black licorice berlebih dalam jangka panjang bisa memicu gangguan jantung, terlebih di usia 40 tahun ke atas.

https://cinemamovie28.com/8-slices/


Kondisi Jantung Milenial vs Gen X di Usia Sama, Mana Lebih Sehat?


 Metabolisme generasi milenial di pertengahan usia 30-an biasanya mulai menurun. Hal ini menyebabkan penurunan kondisi kesehatan di usia-usia tersebut. Namun, Blue Cross Blue Shield (BCBS) mengungkapkan milenial di pertengahan 30 tahun tak hanya mengalami penurunan kondisi kesehatan, tapi juga memiliki tingkat penyakit yang lebih tinggi dibandingkan generasi X pada usia yang sama.

Data Indeks Kesehatan mengungkapkan ada 10 kondisi yang sangat mempengaruhi kesehatan generasi milenial. Adapun 10 kondisi tersebut antara lain, depresi berat, gangguan penggunaan zat, gangguan penggunaan alkohol, hipertensi, hiperaktif, kondisi psikotik, penyakit Crohn, kolesterol tinggi, gangguan penggunaan tembakau, dan diabetes tipe 2.


Laporan BCBS menyebutkan antara tahun 2014 dan 2017, kaum milenial mengalami kenaikan depresi berat sebesar 31%, hiperaktif sebesar 29%, diabetes tipe 2 sebesar 22%, dan hipertensi sebesar 16%. Sedangkan gangguan penggunaan alkohol adalah satu-satunya kondisi yang prevalensinya agak stagnan.


Pada laporan yang sama juga ditemukan milenial 18% lebih mungkin mengalami depresi berat, 37% lebih mungkin menjadi hiperaktif, 15% lebih mungkin untuk memiliki penyakit Crohn, 19% lebih mungkin menderita diabetes tipe 2, 7% lebih mungkin menunjukkan kolesterol tinggi, dan 10% lebih mungkin menderita hipertensi daripada generasi X di usia yang sama yaitu pertengahan 30-an.


BCBS mengatakan status kesehatan milenial kemungkinan besar akan berdampak besar pada perekonomian negara (dalam hal ini Amerika) selama 20 tahun ke depan. Namun tak mengecualikan hal serupa terjadi pada negara lain jika kondisi generasi mudanya sama.


Kondisi yang dimaksud adalah risiko milenial terkena penyakit di usia muda karena gaya hidup yang tidak sehat. Gaya hidup tidak sehat seperti pola makan yang buruk, merokok, minum alkohol dan jarang beraktivitas fisik memiliki kemungkinan besar menyebabkan masalah kesehatan seperti yang telah dijelaskan di atas.

https://cinemamovie28.com/bermuda-tentacles/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar