Sabtu, 26 September 2020

345 Ribu Kondom Bekas di Vietnam Dicuci dan Dijual Lagi

  Vietnam menemukan sejumlah kondom bekas yang dijual kembali seperti kondom baru. Ada sekitar 345 ribu kondom bekas yang disita polisi.

Dikutip dari CNN International, kondom bekas ini sebelumnya dibersihkan terlebih dahulu dan dijual kembali, demikian lapor media pemerintah Vietnam. Rekaman dari Vietnam Television (VTV) milik negara menunjukkan lusinan tas besar berisi kontrasepsi bekas yang berserakan di lantai gudang provinsi selatan Binh Duong, Vietnam.


"Tas-tas itu memiliki berat lebih dari 360 kilogram," kata polisi, yang setara dengan sekitar 345 ribu kondom, lapor VTV.


Pemilik gudang, tempat ditemukannya kondom bekas yang kembali dijual, mengklaim bahwa mereka telah menerima sejumlah paket setiap bulan untuk kondom bekas dari orang yang tidak dikenal.


Sementara itu, seorang wanita yang ditahan selama penggerebekan mengatakan kepada polisi bahwa kondom bekas tersebut sebelumnya direbus dalam air. Kemudian dikeringkan dan dibentuk kembali pada lingga kayu sebelum dikemas ulang dan dijual kembali.


VTV melaporkan tidak diketahui berapa banyak kondom daur ulang yang telah terjual. Wanita yang ditahan tersebut mengatakan bahwa dia telah menerima USD 0,17 atau setara 2.535 rupiah untuk setiap satu kilogram kondom daur ulang yang dia produksi.


Baik wanita yang ditahan maupun sang pemilik gudang tidak memberikan komentar apapun.

https://indomovie28.net/drishyam-2/


Makin Sesak Masker Tanda Ampuh Cegah Corona? Ini Kata Ahli Paru


Salah satu protokol kesehatan yang wajib diterapkan saat pandemi COVID-19 ialah dengan menggunakan masker. Ada banyak jenis masker yang bisa digunakan masyarakat, mulai masker beda hingga masker kain.

Beberapa masyarakat pun percaya bahwa semakin sesak saat pakai masker maka semakin bagus untuk tangkal Corona. Benarkah?


Ketua Bidang Humas Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Rezki Tantular, SpP, mengatakan penggunaan masker yang sesak memang menghasilkan filtrasi yang baik. Namun, masker bukanlah satu-satunya cara dalam memutus rantai penularan COVID-19 ini.


"Semakin sesak pakai masker, memang bisa diartikan filtrasinya semakin besar, namun yang paling penting bukan sekedar meningkatkan filtrasi saja, filtrasi atau daya saring memang komponen penting, tetapi bukanlah satu-satunya dalam menghalau virus," papar dr Rezki, saat dihubungi detikcom, Kamis (24/9/2020).


Dicontohkan oleh dr Rezki, masker yang sangat sesak sekali namun dengan paparan virus yang sangat tinggi dalam jangka waktu yang lama masih lebih berisiko dibandingkan dengan masker dengan filtrasi yang sedikit lebih rendah.


Namun, paparan virusnya lebih rendah pula dengan jangka waktu yang lebih singkat. Untuk itu, perlu diperhatikan bahwa masker bukanlah satu-satunya cara dalam memutus rantai penularan COVID-19 ini.


"Melainkan harus digabungkan dengan metode lain, seperti: physical distancing, cuci tangan rutin terutama setelah memegang benda-benda umum, dan menghindari kerumunan, tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan," tambah dr Rezki.


Di samping itu, dr Rezki menganjurkan untuk mengganti masker kain setiap 4 jam sekali, karena bisa saja terjadi penumpukan virus pada permukaan masker yang sedang kita pakai.

https://indomovie28.net/closet-monster-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar