Kamis, 24 September 2020

Studi: Mutasi Corona yang Lebih Menular Saat ini Mendominasi

  Studi pertama yang menganalisis struktur virus Corona COVID-19 dari dua gelombang infeksi menemukan bahwa jenis strain yang lebih menular saat ini mendominasi, demikian temuan peneliti Houston Methodist Hospital.

Mereka memeriksa lebih dari 5.000 genom dari virus yang ditemukan pada fase paling awal pandemi di Houston, Amerika Serikat, kota dengan 7 juta etnis yang beragam, dan dari gelombang infeksi yang lebih baru.


Dikutip dari Reuters, peneliti menemukan hampir semua strain di gelombang kedua mengalami mutasi D614G yang telah terbukti meningkatkan jumlah protein spike atau protein S pada virus yang berbentuk seperti mahkota.


Protein S inilah yang memungkinkan virus untuk mengikat dan menginfeksi sel, meningkatkan kemampuan virus yang bermutasi untuk menginfeksi sel tubuh manusia.


Para peneliti Houston mengatakan pasien yang terinfeksi varian ini memiliki jumlah virus yang lebih tinggi secara signifikan pada diagnosis awal. Hanya saja mereka belum melihat mutasi ini berdampak pada tingkat kematian.


Beberapa protein yang menjadi target utama vaksin COVID-19 saat ini menunjukkan beberapa mutasi, kemungkinna mengindikasikan bahwa virus berubah untuk menghindari respons kekebalan tubuh.

https://cinemamovie28.com/black-white-the-dawn-of-justice/


Ini Alasan Anak-Anak Lebih Kuat Lawan Corona Dibanding Orang Dewasa


 Sebuah studi yang membandingkan sistem kekebalan antara anak-anak dan orang dewasa terkait dengan virus Corona COVID-19. Hal ini yang kemudian bisa mendeteksi mengapa anak-anak cenderung mengalami gejala yang lebih ringan dibanding orang dewasa.

Dilansir dari laman Medical Xpress, studi ini dipublikasikan di Science Translational Medicine yang disusun oleh para ilmuwan dari Fakultas Kedokteran Albert Einstein, Rumah Sakit Anak di Montefiore (CHAM), dan Universitas Yale.


Studi ini melibatkan 60 pasien COVID-19 dewasa dan 65 pasien COVID-19 anak di bawah usia 24 tahun yang dirawat di CHAM dan Montefiore Health System antara bulan Maret dan 17 Mei. Hasilnya, 22 pasien Corona dewasa atau 37 persen membutuhkan ventilasi mekanis dibandingkan dengan hanya lima atau 8 persen pasien anak.


Selain itu, sekitar 17 orang dewasa atau 28 persen meninggal di rumah sakit dibandingkan dengan dua atau 3 persen pasien COVID-19 anak.


"Temuan kami menunjukkan bahwa anak-anak dengan COVID-19 lebih baik daripada orang dewasa karena kekebalan bawaan mereka yang lebih kuat melindungi dari COVID-19," kata rekan penulis senior Betsy Herold, MD, kepala bidang infeksi.


Manusia memiliki dua jenis kekebalan, yaitu kekebalan bawaan dan adaptif. Kekebalan bawaan adalah sel-sel kekebalan yang merespons dengan cepat segala jenis patogen yang menyerang, kekebalan ini lebih kuat selama masa kanak-kanak.


Sementara kekebalan adaptif adalah jenis respons imun kedua yang lebih spesifik dan menonjolkan antibodi serta sel imun yang menargetkan virus atau mikroba.


Dibandingkan dengan pasien Corona dewasa, pasien COVID-19 anak memiliki respons imun bawaan yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa respons bawaan yang lebih kuat pada anak-anak mudah melindungi mereka untuk mengembangkan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) akibat COVID-19.


Sementara pada pasien dewasa yang meninggal atau memerlukan ventilasi mekanis malah mengalami respon kekebalan yang lebih kuat. "Hasil ini menunjukkan bahwa penyakit Covid-19 yang lebih parah pada orang dewasa bukan disebabkan oleh kegagalan kekebalan adaptif mereka untuk meningkatkan respons sel-T atau antibodi," jelas Herold.


"Sebaliknya, pasien dewasa menanggapi infeksi virus Corona dengan respons imun adaptif yang terlalu kuat sehingga dapat meningkatkan peradangan seperti ARDS," jelasnya.

https://cinemamovie28.com/open-grave/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar