Tren penggunaan sepeda meningkat di tengah pandemi Corona. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun membuat aturan tentang aksesoris wajib para pesepeda di jalan. Peraturan ini tertuang dalam Permenhub Nomor 59 Tahun 2020 Tentang Keselamatan Pesepeda di Jalan.
"Persyaratan keselamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi; spakbor, bel, sistem rem, lampu, alat pemantul cahaya berwarna merah, alat pemantul cahaya roda berwarna putih atau kuning, dan pedal," bunyi pasal 2 ayat 1 dalam peraturan tersebut.
Bagaimana tanggapan dari para pesepeda?
Ketua komunitas sepeda Rawakalong.mtb, Rendi mengaku senang dengan adanya aturan tersebut. Pasalnya, para pesepeda menjadi lebih tahu dan mengerti tentang faktor-faktor keselamatan dalam bersepeda sehari-hari.
"Menurut saya baik untuk diterapkan ketika sepeda tersebut menjadi salah satu transportasi dalam hal ini sepeda dipakai untuk keseharian, misalnya, bike to work," kata Rendi kepada detikcom, Jumat (25/9/2020).
Sementara Wakil Ketua Paguyuban Pesepeda Bogor Raya (PPBR), Suyono Abet, mengatakan ada beberapa aksesoris sepeda lain yang perlu dilengkapi selain aturan tersebut. Salah satunya adalah menggunakan sarung tangan.
"Lengkapi sepeda dengan scotlite, bel, dan lampu, botol minum, gembok rantai untuk pengamanan kalau sepeda di parkir. Pergunakan pakaian sepeda atau jersey dengan warna terang, patuhi rambu-rambu lalu lintas dalam gowes bareng maksimal hanya dua baris ke belakang itu pun lihat situasi jalan jangan memenuhi jalur, pakailah helm dan sarung tangan," saran Abet dalam wawancara terpisah.
https://indomovie28.net/kaabil-2/
345 Ribu Kondom Bekas di Vietnam Dicuci dan Dijual Lagi
Vietnam menemukan sejumlah kondom bekas yang dijual kembali seperti kondom baru. Ada sekitar 345 ribu kondom bekas yang disita polisi.
Dikutip dari CNN International, kondom bekas ini sebelumnya dibersihkan terlebih dahulu dan dijual kembali, demikian lapor media pemerintah Vietnam. Rekaman dari Vietnam Television (VTV) milik negara menunjukkan lusinan tas besar berisi kontrasepsi bekas yang berserakan di lantai gudang provinsi selatan Binh Duong, Vietnam.
"Tas-tas itu memiliki berat lebih dari 360 kilogram," kata polisi, yang setara dengan sekitar 345 ribu kondom, lapor VTV.
Pemilik gudang, tempat ditemukannya kondom bekas yang kembali dijual, mengklaim bahwa mereka telah menerima sejumlah paket setiap bulan untuk kondom bekas dari orang yang tidak dikenal.
Sementara itu, seorang wanita yang ditahan selama penggerebekan mengatakan kepada polisi bahwa kondom bekas tersebut sebelumnya direbus dalam air. Kemudian dikeringkan dan dibentuk kembali pada lingga kayu sebelum dikemas ulang dan dijual kembali.
VTV melaporkan tidak diketahui berapa banyak kondom daur ulang yang telah terjual. Wanita yang ditahan tersebut mengatakan bahwa dia telah menerima USD 0,17 atau setara 2.535 rupiah untuk setiap satu kilogram kondom daur ulang yang dia produksi.
Baik wanita yang ditahan maupun sang pemilik gudang tidak memberikan komentar apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar