Rabu, 23 September 2020

Masuk Uji Klinis Akhir, Avigan Berhasil Percepat Waktu Sembuh Pasien Corona

 Obat antivirus avigan, Jepang, menunjukkan hasil yang menjanjikan pada uji klinis tahap akhir. Obat ini disebut mengurangi waktu pemulihan pasien COVID-19 dengan gejala tidak parah.

Dikutip dari Channel News Asia, studi klinis fase ketiga terhadap 156 pasien yang mendapat avigan membaik di hari ke 11. Sementara pasien yang tidak mendapatkan avigan kondisinya baru membaik di hari ke 14.


"Hasil penelitian, yang dilakukan oleh anak perusahaan Fujifilm Toyama Chemical, secara statistik signifikan," kata perusahaan itu dalam rilisnya.


Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah memuji potensi avigan sebagai kontribusi Jepang dalam perlombaan global untuk pengobatan virus Corona COVID-19.


Tetapi kekurangan pasien di Jepang menghambat pengujian klinis. Pada Juli, para peneliti di Fujita Health University mengatakan studi avigan mereka gagal mencapai hasil yang signifikan secara statistik.


Dalam pernyataannya, Fujifilm mengatakan akan melakukan analisis lebih lanjut terhadap data uji coba dan berusaha mengajukan persetujuan avigan untuk digunakan dalam COVID-19 pada awal Oktober.


Minggu ini, surat kabar Nikkei mengutip sumber-sumber kementerian yang mengatakan persetujuan dapat diberikan dalam waktu satu bulan setelah hasil uji klinis menunjukkan manfaat yang menjanjikan.


Pada bulan Juli, Fujifilm menjual hak globalnya atas avigan ke laboratorium Dr Reddy, India. Sudah tersedia secara umum di banyak negara dengan nama favipiravir, obat tersebut telah disetujui untuk mengobati COVID-19 di India dan Rusia.

https://cinemamovie28.com/the-fault-in-our-stars/


Baru 2 Hari Dibuka, Tower 4 RSD Wisma Atlet Sudah Terisi 34,8 Persen


 Total hunian Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet sudah terisi sebanyak 83,32 persen dengan artian 2.398 terisi dari total 2.878 kapasitas tempat tidur. Data tersebut tercatat per hari ini Rabu (23/9/2020).

Sementara itu, tower 5 untuk fasilitas pasien OTG (orang tanpa gejala) Corona yang sudah dibuka sejak 11 September lalu kini sudah terisi 92,3 persen. Hanya ada 125 tempat tidur yang masih tersisa.


Namun, tower 4 yang baru dibuka 2 hari, kini sudah terisi 34,8 persen tempat tidur oleh pasien OTG Corona. Berdasarkan data sejak pukul 06:00 WIB pagi per hari ini, masih ada 1.019 tempat tidur yang tersedia dari 1.546 tempat tidur.


Berikut detail sebaran kapasitas tempat tidur di RSD Wisma Atlet per hari ini.


Tower 4

Jumlah bed: 1.546

Jumlah pasien: 527

Sisa bed: 1.019

Terisi: 34,08 persen


Tower 5

Jumlah bed: 1.570

Jumlah pasien: 1.445

Sisa bed: 125

Terisi: 92,03 persen


Tower 6

Jumlah bed: 1.300

Jumlah pasien: 990

Sisa bed: 310

Terisi: 76,16 persen


Tower 7

Jumlah bed: 1.578

Jumlah pasien: 1.408

Sisa bed: 170

89,22 persen


Tower 8

Jumlah bed: 1.548

Jumlah pasien: 0

Sisa bed: 1.548


Tower 9

Jumlah bed: 2.619

Jumlah pasien: 1.038

Sisa bed: 1.583

Terisi: 39,55 persen


Pemerintah Terbitkan Standar SNI untuk Masker Kain, Ini Kriterianya


 Salah satu protokol kesehatan yang wajib diterapkan saat pandemi Virus Corona COVID-19 adalah menggunakan masker. Ada banyak jenis masker yang bisa digunakan masyarakat, mulai masker beda hingga masker kain.

Beberapa waktu lalu, pemerintah menghimbau masyarakat untuk tidak memakai masker scuba dan buff. Pasalnya, kedua dari masker tersebut dinilai kurang efektif untuk menangkal virus Corona COVID-19.


Deputi Bidang Pengembangan Standar Badan Standardisasi Nasional (BSN) Nasrudin Irawan mengatakan, saat ini masker kain yang beredar di pasaran ada yang terdiri dari satu lapis, dua lapis, dan tiga lapis. Contoh masker kain satu lapis yang banyak beredar adalah masker scuba atau buff. Namun, sesuai SNI (Standar Nasional Indonesia), masker kain yang berlaku terdiri dari minimal dua lapis kain.


Oleh karena itu BSN pun menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 8914:2020 Tekstil - Masker dari kain, diantaranya masker harus memiliki syarat minimal dua lapis kain.


"SNI 8914:2020 menetapkan persyaratan mutu masker yang terbuat dari kain tenun dan/atau kain rajut dari berbagai jenis serat, minimal terdiri dari dua lapis kain dan dapat dicuci beberapa kali (washable)," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa 22 September 2020, seperti dilihat dari situs resmi SBN.go.id. Rabu (23/9/2020).

https://cinemamovie28.com/free-love-era/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar